Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya dan Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah - [istimewa/Bantennews]
Hitekno.com - Kepala desa (Kades) di Kabupaten Lebak, Banten, kena semprot Bupati Lebak karena memakai mobil mewah seperti Pajero. Bukan tanpa sebab, Hasbi Jayabaya selaku Bupati Lebak menyoroti kinerja para kepala desa.
Dilansir dari Instagram @inforangkasbitung, Hasbi Jayabaya melontarkan kritik pedas tersebut dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Alun-alun Rangkasbitung pada Minggu (17/8/2025).
Alih-alih menyampaikan pidato seremonial, Hasbi justru mengubah podium menjadi panggung ultimatum keras bagi para kepala desa.
Dalam pidatonya, Hasbi terang-terangan menyoroti ironi di wilayahnya. Di satu sisi, ribuan kilometer jalan desa masih rusak parah, namun di sisi lain, banyak kepala desa justru tampil dengan mobil mewah seperti Pajero dan Fortuner. Menurut Hasbi, kondisi ini mencederai akal sehat masyarakat yang selama ini berharap perbaikan infrastruktur.
Hasbi bahkan membuka data konkret, di mana masih ada sekitar 1.617 kilometer jalan desa di Lebak yang dalam kondisi hancur lebur. Ia mempertanyakan langsung, ke mana sesungguhnya dana desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Pembangunan jalan desa sudah dimulai, saya ingatkan bagi kepala desa yang hadir, ‘ke mana saja dana desa?” hardiknya dari podium, disambut riuh rendah suasana alun-alun.
Pernyataan tersebut jelas bukan basa-basi, melainkan bentuk interogasi publik terhadap akuntabilitas penggunaan anggaran desa.
Suasana upacara yang awalnya khidmat seketika berubah tegang. Para pejabat, ASN, hingga warga yang hadir dibuat terdiam. Hasbi melanjutkan dengan sindiran tajam, membandingkan jalan yang rusak dengan gaya hidup mewah sebagian kepala desa.
“Jalan desa rusak, kepala desa mobilnya Fortuner dan Pajero,” tegas Hasbi dengan suara lantang.
Ungkapan tersebut seakan mewakili suara rakyat yang selama ini bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang kepala desa bisa membeli mobil ratusan juta rupiah, sementara infrastruktur dasar di wilayahnya terbengkalai. Sindiran Hasbi pun dianggap publik sebagai keberanian untuk menyingkap borok pengelolaan dana desa.
Baca Juga: Pertemuan Gibran Rakabuming dengan Try Sutrisno Diduga Disuruh, Demi Redam Isu Pemakzulan
Tak hanya berhenti pada kritik, Hasbi menutup pidatonya dengan ancaman keras. Ia menegaskan akan melakukan audit menyeluruh terhadap 339 kepala desa di Lebak jika ada indikasi penyalahgunaan anggaran.
“Jangan macam-macam ke saya, (jika) melawan, 339 kepala desa saya periksa, saya audit,” ujarnya dengan dalam bahasa Sunda.
Pidato ini sontak memicu beragam reaksi warganet. Tak sedikit publik yang mendukung penuh langkah Bupati Lebak.
“Segera diaudit secepatnya semua kades di Kab. Lebak. Kami warga Lebak sangat mendukung,” tulis akun @vin*********.
“Daerah komdik masih rusak kang, ditunggu kang,” tambah @faja*******
“Bokap gua pendamping desa, dia sering dimusuhin kades karna jalan tingginya kurang satu cm aja bokap gua nggak mau tau dinaekin atau lapor ke tenaga ahli. Menyala bokap guaaa entah udah berapa kades yang disidak KPK karena bokap gua sejujur itu,” komentar @sil****
"Kan belom balik modal,” timpal @ade*****_**
Kontroversi ini pun terus bergulir, menandai bahwa kritik Hasbi Jayabaya bukan sekadar pidato seremonial, melainkan peringatan serius agar kepala desa lebih transparan dalam mengelola dana publik.