Sepanjang 2022, Google Menghapus 5,2 Miliar Iklan

Google juga menghapus lebih dari 5,2 miliar dan membatasi lebih dari 4,3 miliar iklan, serta menangguhkan lebih dari 6,7 juta akun pengiklan.

Agung Pratnyawan
Kamis, 30 Maret 2023 | 13:32 WIB
Logo Google. (Google)

Logo Google. (Google)

Hitekno.com - Melalui Laporan Keamanan Iklan 2022, Google menyampaikan kalau pihaknya telah menghapus 5,2 miliar iklan. Hal ini dilakukan Google dengan alasan keamanan para pengguna maupun bisnis.

Memahami memikul kepercayaan besar dari para pengguna baik baik individu maupun bisnis, Google berupaya mencegah penyalahgunaan sekaligus mendukung kesuksesan publisher dan bisnis segala ukuran.

Ribuan orang dikerahkan Google untuk membuat kebijakan yang efektif bagi publisher dan pengiklan, kemudian menegakkannya sepanjang waktu. Pekerjaan ini penting karena dukungan iklan yang sehat, semua orang dapat terus mengakses informasi berkualitas di internet.

Baca Juga: Apa Saja Fitur Google Bard? Sudah Bisakah Dipakai di Indonesia?

Demi memberikan keamanan sebaik mungkin bagi pengguna di dunia digital yang terus berkembang ini, Google secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan efektivitas kebijakan beserta penegakannya.

Selama tahun 2022 lalu, Google menambahkan atau memperbarui 29 kebijakan bagi pengiklan dan publisher. Ini meliputi penyediaan program verifikasi jasa keuangan di 10 negara baru, perluasan jangkauan perlindungan untuk remaja, dan penguatan kebijakan iklan pemilu.

Semua kebijakan ini membantu melindungi pengguna. Tahun lalu, Google juga menghapus lebih dari 5,2 miliar dan membatasi lebih dari 4,3 miliar iklan, serta menangguhkan lebih dari 6,7 juta akun pengiklan. Angka ini menunjukkan peningkatan jumlah iklan yang dihapus sebanyak 2 miliar dibanding tahun 2021.

Baca Juga: Usai Google Luncurkan Bard, Microsoft Langsung Ikut Kenalkan Image Creator

Google juga memblokir atau membatasi penayangan iklan di lebih dari 1,5 miliar halaman publisher dan mengambil tindakan penegakan yang lebih besar pada tingkat situs terhadap lebih dari 143.000 situs publisher. Untuk menegakkan kebijakan dengan skala semasif ini, Google mengandalkan kombinasi tenaga manusia dan sistem otomatis yang didukung AI dan machine learning.

Cara ini membantu Google memindai konten dan mendeteksi pelanggaran di seluruh dunia dengan lebih baik.

Anda dapat membaca Laporan Keamanan Iklan 2022 versi lengkap untuk melihat data penegakan Google yang disajikan secara transparan. Sekarang, mari sejenak kita cermati beberapa isu utama yang dihadapi pada tahun tersebut.

Baca Juga: Cara Mengatasi Error "Your Connection is Not Private" di Google Chrome

Melindungi pengguna dari penipuan dan scam

Aktivitas penipuan terus meningkat. Walau hanya tidak terjadi di bidang periklanan digital, scam dapat menimbulkan kerugian finansial yang nyata. Google berkomitmen untuk menanggulanginya di platform mereka.

Pada tahun 2022, Google memperluas ketersediaan program sertifikasi jasa keuangan yang mewajibkan pengiklan memiliki izin dari regulator setempat untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Program ini menambah lapisan pengamanan untuk menghalau penipu dan semakin melindungi orang dari scam finansial.

Baca Juga: Xbox Mobile Store Diprediksi Hadir 2024, Siap Saingi App Store dan Google Play

Hingga kini, Google telah meluncurkan program ini di 11 negara, termasuk Inggris Raya, Australia, dan Singapura. Google ingin terus memperluas ketersediaan program ini ke depannya.

Sementara Google sudah bekerja tanpa henti, para pihak yang tidak bertanggung jawab masih saja bertambah besar dan canggih. Mereka memakai berbagai taktik supaya tidak terdeteksi.

Misalnya, pada akhir tahun 2002 hingga memasuki tahun baru, Google menjadi sasaran upaya terencana para scammer yang membuat ribuan akun untuk menyebarkan malware dengan menyamar sebagai brand software populer.

Saat mendeteksi ancaman terkoordinasi seperti ini, Google segera memeriksa situasinya dan bertindak. Dalam contoh di atas, Google secara sigap mengidentifikasi cara scammer menyebarkan malware dan menambahkan pengamanan ekstra agar mereka tidak merugikan konsumen. Selama satu bulan, Google memblokir dan menghapus puluhan ribu iklan berbahaya dan menindak akun yang terkait.

Secara keseluruhan selama tahun 2022, Google memblokir atau menghapus 142 juta iklan karena melanggar kebijakan Google tentang pernyataan yang tidak benar, serta 198 juta iklan karena karena melanggar kebijakan Google tentang jasa keuangan.

Memblokir dan menghapus konten berbahaya, serta melawan misinformasi

Dalam beberapa tahun terakhir, Google melakukan banyak hal untuk menghalau misinformasi dan klaim menyesatkan di ekosistem iklan Google.

Google membuat kebijakan untuk melawan klaim kesehatan yang berbahaya dan klaim terkait pemilu yang terbukti palsu agar tidak mengurangi kepercayaan serta partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut. Google juga membuat kebijakan yang terdepan di industri untuk melawan upaya penyangkalan perubahan iklim.

Pada tahun 2022, Google memblokir iklan di lebih dari 300.000 halaman publisher yang melanggar kebijakan-kebijakan ini dan mencegah penayangan lebih dari 24 juta iklan pelanggar kebijakan.

Selain itu, Google memblokir dan menghapus lebih dari 51,2 juta iklan karena konten yang tidak pantas, termasuk ujaran kebencian, kekerasan, dan klaim kesehatan yang berbahaya, serta 20,6 juta iklan lain karena mempromosikan produk atau layanan berbahaya, seperti senjata dan bahan peledak.

Menjelang pemilu di seluruh dunia, Google melanjutkan upaya untuk memberi para calon pemilih informasi yang kredibel tentang iklan pemilu yang mereka lihat di platform Google.

Di antaranya, Google mengembangkan program verifikasi dan transparansi Google untuk iklan pemilu, yang telah memverifikasi lebih dari 5.900 akun iklan baru di AS dan lebih dari 2.300 di Brasil. Iklan pemilu dari para pengiklan ini wajib disertai informasi tentang siapa yang mendanai iklan itu dan juga ditampilkan di Laporan Transparansi Iklan Politik di Google.

Selain itu, Google memblokir lebih dari 2,6 juta iklan pemilu dari pengiklan yang belum menyelesaikan proses verifikasi yang diwajibkan.

Menanggapi perang di Ukraina

Setelah konflik bersenjata dimulai di Ukraina, Google bertindak cepat untuk mencegah iklan yang mengeksploitasi, menyangkal, atau memaklumkan perang tersebut. Selain itu, Google pun sudah lama memiliki kebijakan untuk melarang konten yang menyulut kekerasan atau menyangkal terjadinya peristiwa tragis agar konten ini tidak dapat ditayangkan sebagai iklan atau dimanfaatkan untuk monetisasi dengan layanan Google.

Google juga menjeda mayoritas aktivitas komersial seluruh produk Google di Rusia. Google menjeda penayangan iklan di Rusia dan dari pengiklan yang berbasis di Rusia, serta menjeda monetisasi oleh media yang didanai pemerintah Rusia di semua platform Google.

Sepanjang 2022, Google selalu siaga demi menegakkan kebijakan ini dan memblokir lebih dari 17 juta iklan terkait perang di Ukraina berdasarkan kebijakan peristiwa sensitif Google. Google juga menghapus iklan pada lebih dari 275 situs media yang didanai pemerintah di semua platform Google.

Memprioritaskan keamanan anak

Dalam mendesain produk dan membuat kebijakan, salah satu prioritas utama Google adalah memastikan keselamatan anak dan remaja di seluruh dunia. Itulah mengapa Google sejak lama memblokir personalisasi dan iklan yang menargetkan anak di bawah umur. Google juga menyaring kategori iklan dewasa, seperti konten seksual eksplisit dan iklan perjudian, alkohol, serta obat-obatan.

Pada tahun 2021, Google mengumumkan bahwa Google akan mengembangkan perlindungan ini sehingga menjangkau semua pengguna dari seluruh dunia yang berusia di bawah 18 tahun. Google memblokir penargetan iklan berdasarkan usia, gender, atau minat dan mencegah berbagai kategori iklan lain yang sensitif usia supaya tidak tayang di hadapan remaja.

Google mulai meluncurkan perubahan ini di Eropa dan akhirnya mencakup seluruh dunia pada tahun lalu. Sekarang, Google juga melarang penayangan iklan aplikasi kencan, kontes, dan undian, serta produk penurun berat badan kepada pengguna di bawah 18 tahun.

Memberdayakan pengguna dengan lebih banyak informasi dan kontrol

Selain melalui kebijakan dan tindak penegakan, Google berkomitmen untuk memimpin industri dalam memberi pengguna informasi lebih lengkap dan kendali lebih besar terkait iklan yang mereka lihat.

Pada bulan Oktober, Google meluncurkan Pusat Iklan untuk membantu orang mengontrol jenis iklan yang mereka lihat di Google Search, YouTube, dan Discover.

Alat ini memungkinkan mereka membatasi iklan berkategori sensitif dan mencari tahu lebih lanjut tentang informasi yang digunakan untuk mempersonalisasi iklan untuk mereka. Dalam tiga bulan pertama sejak peluncurannya, Google mencatat lebih dari 70 juta kunjungan ke Pusat Iklan secara global. Dalam lebih dari 20% kunjungan itu, orang menyesuaikan preferensi iklan mereka.

Google juga berinvestasi besar untuk menyediakan informasi yang bermanfaat tentang pengiklan kepada pengguna. Pada tahun 2020, Google mulai memverifikasi identitas pengiklan dan sekarang verifikasi ini Google lakukan di lebih dari 240 negara dan kawasan.

Pada tahun 2021 di Amerika Serikat, Google meluncurkan halaman pengiklan yang berisi informasi dasar tentang pengiklan yang telah diverifikasi, misalnya lokasi, jenis bisnis, dan iklan lain mereka. Pada tahun 2022, Google memperluas cakupan program ini ke seluruh dunia.

Hari ini, Google dengan senang hati mengumumkan peluncuran alat transparansi baru bernama Pusat Transparansi Iklan, semacam katalog yang mencatat para pengiklan terverifikasi dari seluruh platform Google, termasuk Search, Display, dan YouTube. Di sini orang dapat mencari pengiklan tertentu dan melihat informasi mereka di halaman pengiklan tersebut.

Proyeksi tahun 2023

Memberikan pengalaman iklan yang aman dan dapat dipercaya bagi pengguna adalah bagian penting dari misi Google untuk mengelola informasi dunia agar dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang.

Seiring tahun 2023 berlanjut, Google akan meneruskan upaya untuk melawan penyalahgunaan di semua platform Google sekaligus membantu pengiklan dan publisher menumbuhkan bisnis mereka.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak