Agar Tak Diblokir Kominfo, Google Pertimbangkan Daftar PSE Lingkup Privat

Jika sampai belum mendaftarkan diri sebagaiPSE Lingkup Privat, Google terancam untuk diblokir Kominfo dari Indonesia.

Agung Pratnyawan
Senin, 18 Juli 2022 | 15:54 WIB
Ilustrasi logo Google. (Pixabay)

Ilustrasi logo Google. (Pixabay)

Hitekno.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan peringatan bagi Google untuk segera mendaftar Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat, atau PSE Lingkup Privat.

Jika sampai belum mendaftarkan diri sebagai PSE Lingkup Privat, Google terancam untuk diblokir Kominfo dari Indonesia.

Menanggapi hal ini, Google Indonesia menyatakan telah mengetahui ancaman pemblokiran dari Kominfo untuk PSE Lingkup Privat.

Baca Juga: Google, WhatsApp, FB, dan IG Terancam Diblokir Kominfo Gegara Belum Daftar PSE

Perusahaan asal Amerika Serikat ini tengah mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri sebagai PSE Lingkup Privat, meskipun saat ini mereka masih belum muncul di situs PSE Kominfo.

"Kami mengetahui keperluan mendaftar dari peraturan terkait, dan akan mengambil tindakan yang sesuai dalam upaya untuk mematuhi," kata pihak Google Indonesia saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (18/7/2022).

Selain Google, Kominfo juga mengancam platform lain seperti Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp) hingga Twitter. Pasalnya, mereka masih belum mendaftarkan platformnya ke situs tersebut.

Baca Juga: Tanggapan Kominfo Soal Startup Melakukan PHK Massal Karyawannya

Berdasarkan pantuan Suara.com di situs PSE Kominfo per 18 Juli 2022 pukul 14.20 WIB, PSE Asing seperti Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp), Twitter, serta Google masih belum mendaftarkan platformnya ke website tersebut.

Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)
Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)

Suara.com juga sudah meminta tanggapan Country Director Meta di Indonesia, Pieter Lydian dan Head of Communications Twitter Southeast Asia, Cipluk Carlita. Namun keduanya masih belum memberikan respons hingga berita ditayangkan.

Sementara itu, Peneliti dari Divisi Kebebasan Berekspresi SAFEnet, Nenden Sekar Arum menilai kalau rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir platform digital per 21 Juli 2022 bakal merugikan banyak pihak.

Baca Juga: 1000 Startup Digital Kemenkominfo, Ungkap Potensi Indonesia Menjadi Digital Nation

"Ini kaya buah simalakama. Di satu sisi kalau mereka enggak daftar dan pemerintah dengan tegas memblokir, itu merugikan pengguna. Banyak orang yang mencari duit dari sana," kata Nenden saat diwawancara Suara.com melalui telepon, Senin (18/7/2022).

Nenden turut menambahkan kalau beberapa platform digital global itu masih menunggu dan melihat apakah memang Kominfo benar-benar menerapkan blokir per 21 Juli nanti.

"Mereka juga kan masih wait and see. Apakah mereka mau daftar atau enggak itu tunggu nanti aja di last minute," ujar dia.

Baca Juga: Bantu UMKM, Niagahoster Jalin Kerja Sama dengan 1000 Startup Digital Kemenkominfo

Lebih lanjut Nenden menilai kalau kebijakan ini bakal merepotkan Kementerian Kominfo sendiri. Pasalnya, pemutusan akses platform digital populer itu bakal menimbulkan protes massa.

"Ini juga akan merepotkan kominfo sendiri jika mereka beneran memblokir platform digital, kan sudah pasti protes massa semakin besar. Sekarang kita lihat, banyak orang yang resah platform digital diblokir, dan mereka akan terganggu aktivitasnya," jelas dia.

Itulah jawaban Google Indonesia akan ancaman pemblokiran Kominfo agar segera mendaftar PSE Lingkup Privat. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak