AS Masukkan Kaspersky Rusia dan China Telecom dalam Daftar Ancaman, Apa Penyebabnya?

Kaspersky kecewa dan menuduh bahwa kebijakan ini bermuatan politis.

Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 27 Maret 2022 | 16:22 WIB
Logo Kaspersky. (Kaspersky)

Logo Kaspersky. (Kaspersky)

Hitekno.com - Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat resmi memasukkan AO Kaspersky Lab, China Telecom (Amerika), dan China Mobile International USA ke dalam Daftar Ancaman Nasional pada Jumat (25/03/2022). Ini menyusul kebijakan mereka terhadap lima perusahaan China sebelumnya.

Masuknya Kaspersky dan China Telecom dalam Daftar Ancaman berarti bahwa produk mereka seperti layanan keamanan internet dan peralatan komunikasi dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Regulator telah memasukkan lima perusahaan China ke dalam daftar tersebut, termasuk Huawei dan ZTE. Mereka mengungkap bahwa kebijakan ini diamanatkan berdasarkan undang-undang tahun 2019.

Baca Juga: Aplikasi Edit Foto Jadi Kartun Ini Ternyata Bisa Curi Password Facebook

Kaspersky termasuk perusahaan asal Rusia pertama yang masuk dalam Daftar Ancaman Nasional AS. Sebelum ini, Kaspersky juga memperoleh peringatan dari Kantor Federal Jerman Keamanan Informasi (BSI).

Otoritas Jerman menyebutkan potensi risiko keamanan TI bagi mereka yang menggunakan produk dan solusi Kaspersky.

Logo Kaspersky. (Kaspersky.com)
Logo Kaspersky. (Kaspersky.com)

Dalam pembahasan Kaspersky, pengumuman FCC tidak menyebutkan invasi Rusia ke Ukraina atau peringatan baru-baru ini oleh Presiden Joe Biden tentang potensi serangan siber oleh Rusia sebagai tanggapan atas sanksi AS dan dukungan terhadap Ukraina.

Baca Juga: 6 Aplikasi Nonton Anime, Lengkap dan Kualitas Tinggi

Belum diketahui sejauh ini apakah kebijakan FCC bermuatan politis atau tidak. Meski begitu, Kaspersky menuduh bahwa kebijakan yang menimpa perusahaan merupakan respons atas kondisi geopolitik.

Mereka kecewa dengan keputusan FCC karena beranggapan alasan itu dibuat atas dasar politik. "Langkah itu tidak berdasar dan merupakan respons terhadap iklim geopolitik daripada evaluasi komprehensif atas integritas produk dan layanan Kaspersky," tulis Kaspersky dalam pernyataan resminya dikutip dari NDTV.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (Pixabay)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (Pixabay)

Kedutaan Besar China di Washington mengatakan pada hari Jumat bahwa FCC "menyalahgunakan kekuasaan negara dan menyerang secara jahat operator telekomunikasi China tanpa dasar faktual".

Baca Juga: Robot Penjelajah China Temukan Bola Kaca Misterius di Bulan

China dilaporkan bakal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan asal negara mereka.

Perusahaan asal China yang masuk dalam Daftar Ancaman Keamanan Nasional AS masih belum memberikan pernyataan resmi sejauh ini. Masuknya perusahaan dari Rusia dan China ke dalam Daftar Ancaman itu membuat mereka berisiko kehilangan pasar di Amerika Serikat.

Baca Juga: China Siapkan Teknologi 6G yang Bisa untuk Senjata Hipersonik

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak