533 Juta Nomor Telepon Pengguna Facebook Bocor, Dijual Bebas Lewat Telegram

Jutaan nomor telepon ini berasal dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Agung Pratnyawan
Rabu, 27 Januari 2021 | 09:30 WIB
Ilustrasi Facebook. (Pixabay/Tumisu)

Ilustrasi Facebook. (Pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Persoalan bocornya data pengguna kembali menimpa Facebook. Yakni dengan ditemukannya ratusan juta data nomor telepon pengguna Facebook yang dijual para peretas.

Pakar keamanan internet, Alon Gal mengungkap aksi peretas yang menjual 533 juta nomor telepon pengguna Facebook dari berbagai negara. Pelaku memasarkan data pengguna ini melalui telegram bot.

Dilaporkan pakar keamanan ini, peretas telah membuat database dari nomor telepon yang digunakan dalam akun-akun Facebook tersebut. Terkumpul sampai 533 juta data kini telah mereka jual.

Baca Juga: Menjawab Rumor, WhatsApp Klaim Tetap Lindungi Data Pengguna

Dikutip dari The Verge, pelaku menawarkan tiap nomor tersebut seharga 20 dolar AS. Atau bisa juga membeli dalam jumlah banyak seharga 5000 dolar AS untuk 10 ribu nomor telepon.

Bagaimana mereka bisa mendapatkan data pengguna sebanyak ini? Ternyata berasal dari celah keamanan yang ditemukan pada 2019 silam. Namun Facebook mengaku telah menutupnya.

533 juta nomor telepon pengguna Facebook bocor. (Twitter/ UnderTheBreach)
533 juta nomor telepon pengguna Facebook bocor. (Twitter/ UnderTheBreach)

Dalam Cuitannya, Alon Gal menyampaikan kalau database nomor telepon pengguna Facebook tersebut berasal dari 2019 silam. Dan baru dipasarkan pelaku pada Januari 2021 ini.

Baca Juga: Terkait Perlindungan Data Pribadi, Kominfo Panggil Pihak WhatsApp

Meski bukan database terbaru, namun cukup memprihatinkan. Pasalnya tidak banyak orang yang memperbarui nomor telepon mereka dalam jangka waktu sependek ini.

Terlebih lagi, nomor telepon menjadi salah satu faktor penting dalam keamanan akun Facebook. Termasuk dalam pengaktifan otentikasi dua faktor yang diberlakukan media sosial ini.

Sayangnya belum diketahui apakah sudah ada yang menghubungi Telegram untuk menghentikan aksi peretas menjual 533 juta nomor telepon pengguna Facebook ini.

Baca Juga: Ini Beda Kebijakan Privasi Data WhatsApp, Facebook, Signal, dan Telegram

Menurut Alon Gal juga, data yang bocor ini milik pengguna dari berbagai negara. Lewat akun Twiter @UnderTheBreach, ia membagikan daftarnya. Termasuk Indonesia di dalamnya.

Meski bot Telegram yang digunakan pelaku dihapus, bukan berarti menghentikan peredaran data pribadi tersebut. Karena memang sudah terlanjur bocor, dan mengancam keamanan privasi pengguna Facebook.

Baca Juga: Kebijakan Privasi Data yang Bisa Diakses Facebook, Ini Penjelasan WhatsApp

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak