Lowongan Kerja Palsu Bertebaran di LinkedIn, Tega Kuras Uang Pelamar

Mengaku jadi HRD perusahaan, berikut modus para pelaku penipuan di LinkedIn.

Agung Pratnyawan
Rabu, 20 Januari 2021 | 15:15 WIB
Ilustrasi Linkedin. (Pixabay/StockSnap)

Ilustrasi Linkedin. (Pixabay/StockSnap)

Hitekno.com - LinkedIn selama ini jadi media sosial yang tempat jadi jejaring para profesional untuk saling berinteraksi. Termasuk bertebarnya lowongan kerja termasuk para pencari kerja di platform ini.

Namun belum lama ini muncul laporan yang mendapati bertebarannya lowongan kerja palsu bertebaran di LinkedIn. Bahkan pelaku sampai tega dalam menguras uang dari para pelamar yang terjebak.

Seperti laporan Motherboard yang dimuat Vice, pelaku berpura-pura untuk menjadi staf HRD dan menyebarkan lowongan kerja palsu kepada para pengguna LinkedIn. Namun calon pelamar diminta untuk menyebutkan rekening bank mereka jika ingin diterima.

Baca Juga: Situs Web LinkedIn Dituduh Mengawasi Pengguna Apple

Salah satu yang menerima pesan ini adalah Videografer bernama Luigi Benvisto. Ia mendapatkan dua pesan melalui LinkedIn, yang isinya tawaran pekerjaan dari toko alat olahraga dan perusahaan logistik.

"Anda memiliki pengalaman yang luar biasa sebagai video editor. Kami berniat mengundang Anda untuk wawancara," isi pesan yang diterima Luigi Benvisto.

Ilustrasi calon karyawan melamar pekerjaan. (Pixabay)
Ilustrasi calon karyawan melamar pekerjaan. (Pixabay)

Tak hanya itu, pelaku yang mengaku dari perusahaan logistik ini mengirimkan PDF berisikan deskripsi pekerjaan setelah ditanya lebih lanjut terkenai lowongan tersebut. Namun dalam dokumen tersebut berisi beberapa hal mencurigakan.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, LinkedIn Buat Wawancara Kerja via Virtual

Seperti pelamar diminta untuk mengunjungi situs dalam dokumen lowongan kerja dan mendaftarkan rekening bank mereka untuk sistem pengkajian. Begitu juga dengan pelaku yang menyamar sebagai HRD perusahaan toko alat olahraga.

Berawal dari kecurigaan ini, videografer tersebut menyampaikan kepada Motherboard kalau langsung mencari nama staf di LinkedIn untuk menanyakan apakah benar sedang dibuka lowongan kerja tersebut.

"Hati-hatilah dan jangan percaya orang-orang ini," jawab staf asli perusahaan tersebut.

Baca Juga: Bukan Pekerjaan Biasa, Akun LinkedIn Ini Bikin Netizen Heboh

Pihak LinkedIn pun menanggapi laporan ini melalui juru bicaranya. Disebutkan kalau lowongan kerja palsu dan profil palsu tergolong sebagai pelanggaran. Tim internal juga telah berupaya untuk melawan aksi penipuan tersebut.

Ilustrasi Linkedin. (Pixabay/QuinceCreative)
Ilustrasi Linkedin. (Pixabay/QuinceCreative)

Tim internal telah menggunakan berbagai teknik otomatisasi, review orang, dan dari pelaporan pengguna untuk menghapus lorongan kerja palsu, perusahaan dan profile palsu, serta mencegah aksi lebih lanjut.

Kejadian seperti ini bukan pertama kali terungkap, sebelumnya ada Nidhi Razdan, jurnalis dan presenter TV asal India membongkar kasus akun palsu yang mengaku-ngaku sebagai perwakilan dari Universitas Havard.

Baca Juga: Garap Layanan Live Streaming, LinkedIn Gandeng Microsoft

Akun palsu ini menawarkan posisi sebagai Associate Professor Jurnalistik kepada Nidhi Razdan, ia pun langsung menghubungi pihak Universitas Havard dan mendapati ternyata lowongan kerja palsu.

Buat kamu yang aktif menggunakan LinkedIn sebagai platform media sosial profesional, berhati-hatilah dengan tawaran pekerjaan. Perhatikan lebih lanjut, jangan sampai terjebak lowongan kerja palsu.

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak