Bantah Merger dengan Grab, Petinggi Gojek: Posisi Kita Kuat

Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek membantah kabar merger dengan Grab.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 05 Desember 2020 | 17:30 WIB
Gojek apresiasi mitranya di ulang tahun ke-10. (Gojek)

Gojek apresiasi mitranya di ulang tahun ke-10. (Gojek)

Hitekno.com - Dua startup raksasa, Gojek dan Grab sempat disebut-sebut akan melakukan merger alias menggabungkan dua perusahaan. Akankah hal ini bakal terjadi? Petinggi Gojek pun punya tanggapan akan kabar tersebut.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi bersamaan menyanggah rumor yang menyebut adanya merger dua starup ini. Kabar gabungnya perusahaan ini sedang hangat diperbincangkan usai laporan media bisnis terkemuka dunia, Bloomberg.

Dalam sebuah memo internal ke karyawan Gojek yang dimuat Suara.com, Jumat (4/12/2020), Andre dan Kevin menegaskan bahwa rumor soal merger Gojek - Grab itu tidak benar.

Baca Juga: Gojek, Hollaback! Jakarta, dan KAKG Jalankan Edukasi Anti-Kekerasan Seksual

"Dan akan terus (ada yang menghembuskan rumor merger) seperti itu, jadi sebaiknya kita tidak usah menghiraukannya," kata Andre dan Kevin dalam memo internal tersebut.

Andre dan Kevin memastikan Gojek sekarang berada di posisi kuat, sehingga akan selalu dapat mengambil keputusan terbaik bagi perusahaan yang sejalan dengan misi bersama selama ini.

Apalagi, kata mereka, Gojek memiliki pondasi keuangan yang kokoh, serta berada dalam posisi kuat untuk mendukung operasional dan pertumbuhan perusahaan hingga tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Tanggapan Gojek Soal Kabar Akan Merger dengan Grab

"Oleh karena itu, kita tidak ada tekanan untuk melakukan kesepakatan yang disebutkan di media," ujar Andre.

Kantor Gojek di Jakarta Selatan. [Suara.com/Dythia Novianty]
Kantor Gojek di Jakarta Selatan. [Suara.com/Dythia Novianty]

Gojek adalah perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, dengan keberadaan yang kuat di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara. Gojek didukung penuh oleh investor besar kelas dunia seperti Google, Tencent, Facebook, Paypal, Astra Internasional dan yang terbaru Telkomsel, serta masih banyak yang lainnya.

"Sangat jarang bagi perusahaan yang belum IPO (penawaran saham perdana ke publik) di dunia ini memiliki jajaran investor seperti Gojek," tutur Kevin.

Baca Juga: Gojek dan Grab Dilaporkan Akan Merger, Jadi Terbesar di Asia Tenggara?

Terlebih, menurut keduanya, Gojek mencetak kinerja bisnis yang luar biasa di tengah tantangan 2020 ini dengan nilai total nilai transaksi dalam ekosistem Gojek mencapai lebih dari 12 miliar dolar AS.

Pada saat yang sama, sejumlah produk Gojek telah mampu mencetak laba operasional. Pencapaian tersebut diklaim membuat fundamental Gojek semakin kuat untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan secara jangka panjang.

Menurut dua pimpinan perusahaan itu, Gojek juga terus mempertahankan kepemimpinan yang solid di Indonesia, sekaligus siap memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dengan terintegrasinya aplikasi dan merek Gojek.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Publik Aman, Gojek Gelar Pelatihan Online Anti-Kekerasan

Selain itu, kondisi finansial yang sangat sehat bisa dicapai karena selama ini Gojek fokus mendorong pertumbuhan melalui kepemimpinan produk dan layanan di pasar.

"Tidak seperti banyak perusahaan lain di sektor yang sama, yang banyak bergantung pada strategi bakar uang," ujar kedua petinggi Gojek ini.

Itulah tanggapan Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, dua petinggi Gojek akan laporan merger dengan Grab. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak