Punya Banyak Followers Instagram Tak Jamin Dapat Verifikasi, Kenapa?

Instagram telah meninjau praktik verifikasi, yang kini telah melakukan sejumlah perubahan.

Agung Pratnyawan
Minggu, 13 September 2020 | 10:45 WIB
Ilustrasi Instagram. (unsplash/Jakob Owens)

Ilustrasi Instagram. (unsplash/Jakob Owens)

Hitekno.com - Makin lama makin banyak akun Instagram yang terverifikasi, namun baru-baru ini diumumkan perubahan aturan terkait hal ini. Yakni akun dengan banyak follower Instagram tidak akan membantu verifikasi di plarform tersebut.

Platform media sosial ini telah resmi mengumumkan kalau jumlah follower Instagram tidak lagi membantu untuk mendapatkan verifikasi sebuah akun Instagram.

Kepala Instagram Adam Mosseri menjelaskan bahwa perubahan itu terjadi karena perusahaan meninjau cara-cara Instagram dapat meremehkan kelompok orang tertentu, tulis pernyataan dalam postingan blog.

Baca Juga: Tahap Uji Coba, Pengguna Bisa Melihat Instagram Stories Lewat Facebook

Selama dua bulan terakhir, Instagram mengatakan, telah meninjau praktik verifikasinya dan caranya mengukur "kelayakan".

"Sebuah akun harus memenuhi kriteria tertentu sebelum kami memverifikasinya", tulis Mosseri, dilansir laman Independent, Minggu (13/9/2020).

Menurutnya, perusahaan sekarang telah memperluas daftar sumber pers yang dipertimbangkan dalam proses untuk menyertakan lebih banyak media Hitam, LGBTQ +, dan Latinx.

Baca Juga: Sedang Diuji Coba, Nantinya Bisa Lihat Instagram Stories Lewat Facebook

"Meskipun jumlah pengikut tidak pernah menjadi persyaratan untuk diverifikasi melalui formulir dalam aplikasi (yang dapat diajukan siapa saja), kami memiliki sistem tertentu yang memprioritaskan akun dengan pengikut tinggi untuk membantu melewati puluhan ribu permintaan yang diterima setiap hari. Kami telah menghapus ini dari bagian otomatis proses," lanjutnya.

Ilustrasi Instagram. (Pixabay)
Ilustrasi Instagram. (Pixabay)

Berita itu muncul di antara sejumlah perubahan lain yang dibuat platform media sosial tersebut.

Instagram telah memperbarui kebijakannya untuk secara lebih spesifik menjelaskan ujaran kebencian, seperti konten yang menampilkan wajah hitam, stereotip tentang orang Yahudi, dan ancaman pemerkosaan.

Baca Juga: Ngeri, Instagram Masih Simpan Foto dan Pesan yang Sudah Dihapus Pengguna

Dikatakan juga, sekarang akan menonaktifkan akun Instagram apa pun yang membuat ancaman ini, daripada hanya menghapus konten.

Akun Instagram bisnis dan kreator sekarang juga dapat mengelola siapa yang dapat mengirim pesan langsung, untuk mengurangi pelecehan.

Ia juga mengatakan, akan memperluas peringatan komentar untuk menyertakan komentar di Live, sehingga orang akan diminta untuk mempertimbangkan kembali komentar yang mungkin menyinggung sebelum mereka diposting. Langkah ini mirip dengan eksperimen yang sedang dijalankan Twitter.

Baca Juga: Pesan di Instagram akan Digabungkan dengan Facebook Messenger

Terakhir, Instagram mengubah algoritme untuk mengatasi bias. Pada Juni lalu, Mosseri mengatakan bahwa mereka sedang melihat bagaimana kebijakan, alat, dan prosesnya memengaruhi orang kulit hitam, tetapi tidak jelas tentang perubahan yang akan dibuatnya.

Sekarang, perusahaan mengatakan telah membuat "tim Ekuitas" untuk fokus pada pemahaman yang lebih baik dan mengatasi bias dalam pengembangan produk dan pengalaman orang-orang.

Tim ini akan bekerja untuk memastikan keadilan algoritmik dan membuat fitur baru yang menanggapi kebutuhan komunitas yang kurang terlayani.

Itulah perubahan yang dilakukan platform media sosial ini, yang nantinya makin sulit akun Instagram menyandang status verifikasi. Jumlah follower Instagram tak akan membantu. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak