Google Melarang Karyawannya Gunakan Aplikasi Zoom

Google telah melarang perangkat lunak konferensi video populer, Zoom, digunakan perangkat karyawannya.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 12 April 2020 | 15:18 WIB
Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)

Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)

Hitekno.com - Perusahaan mesin pencarian raksasa, Google telah melarang karyawannya menggunakan aplikasi Zoom. Seperti yang dilansir dari laman BuzzFeed News, Zoom, pesaing aplikasi Meet Google tersebut telah mengalami lonjakan jumlah pengguna untuk bekerja dan bersosialisasi dari rumah, selama pandemi virus corona (Covid-19).

Pekan lalu, Google mengirim email kepada karyawan yang laptop kerjanya terinstal aplikasi Zoom telah mengalami "kerentanan keamanan". Perusahaan pencarian juga memperingatkan bahwa perangkat lunak konferensi video pada laptop karyawan akan berhenti digunakan mulai minggu ini.

"Kami telah lama memiliki kebijakan untuk tidak mengizinkan karyawan menggunakan aplikasi yang tidak disetujui untuk pekerjaan yang berada di luar jaringan perusahaan kami," kata Jose Castaneda, juru bicara Google.

Baca Juga: Bikin Sop Ayam Kol Ungu, Penampakannya Malah Kayak Habis Digebukin

Baru-baru ini, dia menambahkan bahwa tim keamanan Google memberi tahu karyawan yang menggunakan Zoom Desktop Client sudah tidak bisa digunakan lagi karena dianggap tidak memenuhi standar keamanan perusahaan untuk aplikasi yang digunakan oleh karyawan.

"Karyawan yang telah menggunakan Zoom untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, dapat terus melakukannya melalui browser web atau melalui ponsel," ujarnya.

Berkantor pusat di San Jose, California, Zoom go public pada 2019 dan menjadikan CEO Eric Yuan sebagai miliarder. Layanan konferensi video perusahaan ditujukan pada perusahaan untuk menjalankan webinar dan rapat, tetapi sekarang digunakan oleh orang-orang yang mengalami karantina di seluruh dunia. Mulai untuk sesi olahraga, kelas pendidikan, dan banyak lagi. Hingga Maret ini saja, tercatatkan sebanyak 200 juta orang menggunakan Zoom setiap hari, dibandingkan dengan hanya 10 juta pada Desember lalu.

Baca Juga: Ditanya Arti Tato di Perutnya, Jawaban Pria Mabuk Ini Bikin Netizen Geli

Tetapi pertumbuhan Zoom telah dirusak oleh kekhawatiran seputar keamanan dan privasi layanan. Bulan lalu, penyelidikan oleh Motherboard menunjukkan bahwa aplikasi Zoom untuk iPhone dan iPad mengirim data tentang perangkat pengguna ke Facebook, termasuk orang-orang yang tidak memiliki akun Facebook.

Ilustrasi aplikasi Zoom di ponsel pintar. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi Zoom di ponsel pintar. [Shutterstock]

Zoom berhenti mengirim data ke Facebook hanya sehari kemudian, tetapi lebih banyak masalah muncul segera setelah itu.

Seorang mantan peretas NSA menemukan masalah keamanan Zoom, yang dapat memungkinkan aktor jahat mengontrol mikrofon dan webcam pengguna dan mendapatkan kendali atas Apple iMacs.

Baca Juga: Baliho "Di Rumah Aja" Diedit Netizen, AHY dan Atta Halilintar Ikut Nongol

Intercept menunjukkan bahwa panggilan Zoom sebenarnya tidak dienkripsi dengan cara yang diklaim perusahaan. Pekan lalu, perusahaan mengatakan bahwa beberapa panggilan video "keliru" dialihkan melalui server di China.

Google bukan perusahaan pertama yang melarang karyawan menggunakan Zoom. Awal bulan ini, perusahaan roket Elon Musk SpaceX juga melarang karyawan, dengan alasan masalah privasi dan keamanan yang signifikan, dilansir laman Reuters. Dan pada Senin lalu, Departemen Pendidikan New York City mendesak sekolah tidak menggunakan Zoom dan beralih ke layanan dari Microsoft.(Suara.com/Dythia Novianty)

Baca Juga: Menkominfo Jamin Kerahasiaan Data Rapat Pejabat Negara Lewat Aplikasi Zoom

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak