CEK FAKTA: Benarkah Anies Telah Mark-up Jumlah Jenazah Korban Virus Corona?

Beredar narasi yang menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melebihkan jumah mayat Covid-19 untuk memberikan efek kejut.

Agung Pratnyawan
Kamis, 02 April 2020 | 11:55 WIB
Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih)

Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih)

Hitekno.com - Beredar postingan status di Facebook yang mengklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan mark-up atau menggelembungkan jumah jenazah korban virus corona COVID-19.

Narasi tersebut berkaitan pernyataan Anies mengenai 283 jenazah di Jakarta yang diurus memakai protap virus corona.

Status Facebook yang diunggah oleh akun Nick Ni tersebut melampirkan tangkapan layar berita CNN yang berjudul, "Anies: 283 Jenazah di Jakarta Ditangani Protap Pasien Corona".

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona COVID-19 Dapat Menular Lewat Udara?

Tak hanya tangkapan layar berita, foto yang tersbeut juga betuliskan, "BNPB 122 Jenazah Wan Ngabud 283 Jenazah. 161 Mayat lagi nyolong di mana ya?".

Selain membagikan foto, akun Nick Ni juga menuliskan keternagan, berisi:

“APAKAH INI “EFEK KEJUT” YG TERBARU ???

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Umat Kristen Lantunkan Asmaul Husna Guna Hadapi Corona?

INI CIRI KHAS GUBERNUR GUE…..!!

NTAR YG DIPECAT……PARA PENGGALI KUBUR YG SALAH KASI INFORMASI……..

ANGKA “MAYAT” AZA BERANI DI MARK-UP…

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Berjemur Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona?

GAK ADA KAPOK2-NYA.

KURANG APA….COBA ???!!!”

Unggahan Facebook Nick Ni (Turnbackhoax.id)
Unggahan Facebook Nick Ni (Turnbackhoax.id)

Penjelasan:

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pasien Virus Corona Pertama di Indonesia WNA Belanda?

Berdasarkan penelusuran dan cek fakta Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com pada Selasa (31/3/2020) menyatakan bahwa unggahan Nick Ni tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Pada berita CNN yang terbit pada 30 Maret 2020 itu, menampilkan pernyataan Anies Baswedan tentang jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.

CNN juga menyatakan, bahwa Anies menyebut jumlah jenazah yang ditangani dengan protap Covid-19 lebih besar dari angka resmi kematian akibat virus corona.

"Sejak tanggal 6 (Meret 2020) itu mulai ada kejadian (meninggal) pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 (Meret 2020) itu ada 283 kasus," kata Anies Baswedan pada wawancara formal terkait Covid-19 Senin (30/3/2020).

Menurutnya, perbedaan jumlah bisa terjadi karena pasien yang meninggal belum sempat dilakukan tes atau sudah dites tetapi meninggal sebelum keluar hasilnya.

"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites karena itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasinya kemudian wafat," kata Anies Baswedan menambahkan.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat dipahami bahwa berita di cnnindonesia.com tidak mengutip pernyataan Anies Baswedan terkait jumlah pasien COVID-19 yang meninggal di DKI Jakarta. Gubernur DKI itu hanya menjelaskan tentang jumlah jenazah yang dikuburkan dengan protap Covid-19.

Perlu diketahui, berita tersebut terkait dengan konferensi pers yang diadakan Anies di Balai Kota pada Senin (30/3/2020).

Kesimpulan

Informasi mengenai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan mark up jenazah adalah tidak benar. Informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

Itulah hasil cek fakta mengenai postingan status Facebook yang mengklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan jumlag mark up jenazah korban virus corona, yang ternyata tidak bernar dan tergolong menyesatkan. (Suara.com/Fita Nofiana).

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak