CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona COVID-19 Dapat Menular Lewat Udara?

Beredar postingan dari beberapa fanspage media sosial yang menyatakan virus corona dapat menular lewat udara.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 02 April 2020 | 09:09 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay/ iXimus)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay/ iXimus)

Hitekno.com - Beredar informasi yang mengklaim kalau virus corona COVID-19 dapat menular lewat udara, bahkan disebutkan kalau bisa bertahan hingga 8 jam

Pada pertengahan hingga akhir Maret 2020, beredar sebuah pesan broadcast maupun postingan dari beberapa fanspage media sosial yang menyatakan bahwa virus corona COVID-19 dapat menular lewat udara.

Narasi tersebut bertuliskan "Breaking News! COVID-19 dikonfirmasi dapat menular lewat udara (airborne) dan bertahan setidaknya 8 jam di udara! Jadi setiap orang harus memakai masker di mana saja! Breaking News: Virus corona dikonfirmasi bisa menular lewat udara! Virus corona di permukaan besi dan tembaga bisa bertahan 2 jam, plastik bisa 3 hingga 4 jam, udara bisa 8 jam tergantung kondisi!"

Baca Juga: Lagi, Ditemukan Kucing Positif Terinfeksi Virus Corona COVID-19

Benarkah postingan yang beredar di media sosial tersebut? Berikut hasil penelusuran dan cek fakta untuk mencari kebenarannya.

Penjelasan:

Pesan hoaks yang beredar dan menyatakan bahwa virus corona dapat menular lewat udara. (Screenshot Facebook via ZME Science)
Pesan hoaks yang beredar dan menyatakan bahwa virus corona dapat menular lewat udara. (Screenshot Facebook via ZME Science)

Infeksi pernapasan dapat ditularkan melalui tetesan (droplet) berbagai ukuran. Ketika partikel tetesan berdiameter lebih dari 5-10 μm mereka disebut sebagai "tetesan pernapasan" atau "respiratory droplets".

Baca Juga: Prediksi Peneliti UGM: Positif Corona di Indonesia Maksimal 6.174 Kasus

Sementara ketika berdiameter kurang dari 5 μm, mereka disebut sebagai "inti tetesan" atau "droplet nuclei".

Bukti terkini menjelaskan bahwa SARS-CoV-2 atau virus corona yang menyebabkan COVID-19, ditularkan melalui tetesan pernapasan (respiratory droplets) dan jalur kontak (contact route).

Penularan melalui tetesan pernapasan terjadi ketika seseorang berada dalam kontak dekat (dalam radius 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (misalnya batuk dan bersin).

Baca Juga: Cuitan Ini Ungkap Tipe Polisi Saat Wabah Corona, Netizen: Rakyat Bisa Apa?

Jika hal tersebut terjadi, orang itu berisiko terkena droplet di mulut, mata, atau hidungnya yang terpapar sehingga berpotensi infektif.

Penularan juga terjadi melalui fomites (benda apa pun yang terkontaminasi atau terpapar agen infeksi di lingkungan sekitar orang yang terinfeksi).

Jadi penularan COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Peneliti Klaim Temukan Virus Corona di Saluran Limbah Rumah Tangga

Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi misalnya menyentuh benda yang baru saja digunakan oleh orang yang terinfeksi seperti ponsel, stetoskop atau termometer dan lain-lain.

Untuk COVID-19, transmisi melalui udara dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan khusus di mana prosedur atau perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol dilakukan; yaitu, intubasi endotrakeal, bronkoskopi, penyedotan terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus hubungan pasien dari ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.

Melansir dari ZME Science, satu publikasi di New England Journal of Medicine telah mengevaluasi kemampuan persistensi virus COVID-19.

Ini adalah studi eksperimental yang menghasilkan aerosol menggunakan nebulizer collison tiga-jet dan dimasukkan ke dalam drum Goldberg di bawah kondisi laboratorium terkontrol.

Itu adalah mesin berdaya tinggi yang tidak mencerminkan kondisi batuk atau paru-paru manusia yang normal.

Situs ZME Science merekomendasikan bahwa kita harus membedakan apa yang MUNGKIN terjadi dalam suatu percobaan di LABORATORIUM dengan KEHIDUPAN NYATA.

Akun resmi WHO mengonfirmasi bahwa virus corona tidak menular lewat udara melainkan melalui droplet atau tetesan. (Instagram/ WHO)
Akun resmi WHO mengonfirmasi bahwa virus corona tidak menular lewat udara melainkan melalui droplet atau tetesan. (Instagram/ WHO)

Sekali lagi, penelitian dilakukan dengan menggunakan mesin yang dibangun untuk membuat aerosol sehingga kondisinya jauh dari kehidupan nyata di luar laboratorium atau rumah sakit.

Penjelasan resmi dari WHO juga sudah mengonfirmasi bahwa virus corona tidak menular lewat udara.

"Virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menular dan ditransmisi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi melakukan gerakan seperti batuk, bersin, dan berbicara. Droplet atau tetesan ini terlalu berat untuk bertahan di udara sehingga mereka dengan cepat langsung jatuh ke lantai atau permukaan," tulis penjelasan WHO di akun Instagram resminya.

WHO menekankan bahwa pernyataan terkait virus corona dapat menular melalui udara dan dapat bertahan 8 jam adalah sebuah informasi yang TIDAK BENAR alias hoaks.

Kesimpulan

Salah satu penelitian dan pemberitaan bersumber pada New England Journal of Medicine telah dipelintir atau mungkin disalahpahami oleh beberapa oknum sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah seperti "penularan virus corona melalui udara".

Padahal, penelitian menggunakan mesin berdaya tinggi yang tidak mencerminkan kondisi batuk atau paru-paru manusia yang normal.

Pernyataan bahwa virus corona dapat menular dan bertahan dalam jangka waktu 8 jam merupakan sebuah pernyataan yang mengandung misinformasi.

Dari keterangan WHO kita bisa menyimpulkan bahwa virus corona tidak dapat bertahan lama di udara dan kita dianjurkan untuk menjaga jarak 1 meter dengan orang lain, melakukan desinfeksi teratur ke permukaan, rajin cuci tangan, dan hindari menyentuh wajah.

Itulah hasil hasil cek fakta pada postinga yang mengklaim virus corona COVID-19 menular lewat udara dan bisa bertahan hingga 8 jam, yang ternyata tidak benar.

Berita Terkait
TERKINI

Garmin Run ini akan berlangsung pada 29 September 2024 mendatang di ICE BSD, Tangerang....

internet | 10:25 WIB

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB
Tampilkan lebih banyak