Bantu Penanganan Virus Corona, Xiaomi dan Oppo Kirim Masker ke Eropa

Hitekno.com - Virus corona COVID-19 maasih jadi sorotan karena makin meluas penyebarannya. Tak mau tinggal diam, sejumlah perusahaan asal China seperti Xiaomi dan Oppo ikut bantu penanganannya.

Masker jadi benda penting dalam rangka mencegah penularan virus corona COVID-19. Xiaomi, Oppom dan perusahaan asal China lainnya ikut mendonasikan masker ke Eropa.

Raksasa-raksasa teknologi China ini mengirimkan donasi masker ke Italia, negara yang saat ini paling parah didera wabah Covid-19 yang dipicu virus corona baru SARS-Cov2.

Baca Juga: Kominfo Dorong Perusahaan Telekomunikasi Dukung Gerakan Social Distancing

Oppo misalnya akan mengirim 300.000 masker ke Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis. Selain Eropa Oppo juga mengirimkan masker ke Jepang.

Dari jumlah itu, sebanyak 100.000 lembar masker akan dikirim ke Milan, salah satu kota di Italia yang paling membutuhkan bantuan karena diserang virus corona.

Sementara itu Xiaomi, yang tidak lain adalah saingan Oppo di pasar smartphone, juga mengirim masker FFP3 yang levelnya setara dengan masker N95, ke pemerintah Italia.

Baca Juga: Lockdown Karena Virus Corona, Video Warga Italia Nyanyi Bersama Bikin Haru

Langkah Oppo dan Xiaomi ini mengikuti jejak pendiri Alibaba, Jack Ma, yang mengirimkan bantuan 2 juta lembar masker ke Eropa.

Pengiriman gelombang pertama masker bantuan dari Jack Ma ini akan segera tiba di Belgia.

Tak hanya Eropa, Jack Ma juga mengumumkan akan menyumbangkan 500.000 alat tes virus corona dan 1 juta lembar masker ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Ini 10 Aplikasi yang Memudahkan Kerja dari Rumah

Italia kini mencatat lebih dari 24.000 kasus penularan virus corona, dengan jumlah kematian lebih dari 1.000. China, yang diduga sebagai asal virus corona, kini sudah mengalami penurunan jumlah penularan drastis.

Itulah langkah perusahaan China Oppo, Xiaomi, dan Alibaba bantu penanganan virus corona dengan mengirimkan masker ke Eropa. (Suara.com/Liberty Jemadu). 

Baca Juga: Peneliti di Kutub Utara Positif Virus Corona, Ekspedisi Terpaksa Dihentikan