Cek Fakta: Penampakan Kota Wuhan Merah Menyala, Tanda Kremasi Massal?

Mirip peta yang terbakar berwarna merah menyala, rumor menyebutkan bahwa sedang pertajadi pembakaran mayat di pinggiran Kota Wuhan.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 25 Februari 2020 | 17:25 WIB
Peta Satelit Wuhan. (Windy.com)

Peta Satelit Wuhan. (Windy.com)

Hitekno.com - Belum lama ini, peta satelit menangkap penampakan Kota Wuhan yang merah menyala layaknya sedang terjadi kremasi massal. Sempat membuat heboh, akhirnya fakta sebenarnya dari peristiwa ini terungkap.

Melansir Daily Mail, ilmuwan menyebut bahwa Kota Wuhan yang merah menyala ini akibat meningkatnya kadar sulfur dioksida yang tinggi. Biasanya sulfur dioksida ini muncul dari tubuh yang dikremasi atau saat limbah medis dibakar.

Mirip peta yang terbakar berwarna merah menyala, rumor menyebutkan bahwa sedang terjadi pembakaran mayat di pinggiran Kota Wuhan.

Hal ini sejalan dengan keputusan pemerintah China yang sebelumnya ingin agar korban virus corona dikremasi dalam pemakaman sederhana untuk mencegah penyebaran secara besar-besaran.

Mengutip turnbackhoax.id, terungkap bahwa gambar tersebut bukanlah berasal dari peta satelit dan tidak menunjukan peningkatan kadar sulfur dioksida.

Wujud virus corona. (credit: NIAID-RML)
Wujud virus corona. (NIAID-RML)

Karena diambil dari Windy.com, gambar ini memunculkan perkiraan cuaca dan prediksi berbagai tingkat polutan yang berasal dari partikel, nitrogen dioksida hingga sulfur dioksida.

Lebih lanjut, pihak Windy.com menjelaskan banyak perkiraan kenaikan emisi sulfur dioksida ini berdasarkan data sistem pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA.

Pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA ini biasanya menghitung probabilitas tingkat polusi berdasarkan sumber emisi yang diketahui berasal dari pabrik dan pembangkit listri dan referensi silang dengan variabel meteorologi.

Pendapat lain menyebutkan bahwa warna merah menyala di Kota Wuhan ini akibat cuaca yang sempat berada di level 4-5 derajat. Selain itu, penggunaan pemanas juga mempengaruhi meningkatnya sulfur dioksida.

Peta Satelit Wuhan. (Windy.com)
Peta Satelit Wuhan. (Windy.com)

Seorang profesor kimia dari Italia membuat perhitungan mengenai jumlah mayat yang cukup untuk dibakar hingga mencapai tingkat sulfur dioksida besar yang sama dengan di peta satelit tersebut.

Baca Juga: Jabotabek Dikepung Banjir Lagi, Operator Seluler Lebih Siap

Menurut penjelasannya, setidaknya, perlu ada pembakaran 30 juta mayat untuk bisa menghasilkan kadar sulfur dioksida sebesar itu.

Setelah terbukti bahwa penampakan Kota Wuhan yang merah menyala akibat kremasi massal ini hanyalah hoax, jawaban sebenarnya akhirnya terungkap bahwa hal ini terjadi karena pemodelan atmosfer GEOS-5 NASA.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Perebutan klaim link DANA kaget untuk mendapatkan saldo DANA gratis hari ini masih terbuka lebar untuk semua kalangan ya...

internet | 13:59 WIB

Microsoft Excel memiliki fitur bawaan bernama Print Titles yang memungkinkan Anda mengulang judul tabel secara otomatis ...

internet | 12:55 WIB

VinFast hadir di Indonesia dengan skema berlangganan baterai untuk EV, membuat kendaraan listrik lebih terjangkau dan ra...

internet | 12:49 WIB

Transisi energi dan energi terbarukan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan peluang dari inovasi seperti V...

internet | 12:42 WIB

Pasar kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat dengan dukungan pemerintah untuk menekan emisi karbon, namun kesia...

internet | 12:32 WIB