Dianiaya hingga Hijab Dicopot di KRL, Kisah Wanita Ini Viral di Twitter

Wanita itu dipukuli oleh orang tak dikenal di dalam gerbong KRL.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Jum'at, 14 Februari 2020 | 18:58 WIB
Rangkaian KRL Commuterline melintas di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (14/12). [Suara.com/Oke Atmaja]

Rangkaian KRL Commuterline melintas di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (14/12). [Suara.com/Oke Atmaja]

Hitekno.com - Belum lama ini kejadian tak mengenakkan menimpa seorang wanita yang menjadi korban pemukulan di dalam KRL oleh penumpang pria tak dikenal. Wanita tersebut dipukuli hingga hijab yang dikenakannya copot usai ditarik paksa oleh pelaku.

Kejadian tragis tersebut dibagikan oleh akun Twitter @yassiloveit. Akun tersebut mengunggah video aksi pemukulan yang terjadi di dalam gerbong KRL rute Bogor dengan nomor K118610.

"Lagi keadaan himpit-himpitan kayak gini sempat-sempatnya berantem. Dan gilanya si cowok berani menarik kerudung cewek sampai lepas. Auto murka satu gerbong. Kereta Bogor: K1118610," tulis akun tersebut seperti dikutip Suara.com, Jumat (14/2/2020).

Dalam video tersebut nampak suasana dalam gerbong kereta yang sesak dipenuhi oleh para penumpang. Tidak terlihat jelas apa yang terjadi di dalam kereta tersebut, namun terdengar suara keributan yang terjadi.

Kronologi Kejadian

Korban pemukulan tersebut diketahui bernama Salsabila Rahmah. Melalui akun Instagram @salsarahmah1, Salsa menjelaskan kronologi kejadian tragis yang dialaminya.

Awalnya ia menaiki kereta tujuan Bogor dan hendak turun di Stasiun Pasar Minggu. Saat kereta sudah mendekati Stasiun Pasar Minggu, Salsa meminta penumpang di hadapannya bergeser posisi agar ia bisa keluar dari kereta dengan cepat sebelum pintu kereta ditutup.

Salah seorang penumpang pria lainnya menegur Salsa. Pria tersebut menyebut bila stasiun yang dituju Salsa masih jauh dan meminta ia tidak bergeser.

Aksi penganiayaan di KRL rute Bogor (ist)
Aksi penganiayaan di KRL rute Bogor (ist)

"Yaudah gue ngalah. Karena gue sebel, gue chat ke temen gue curhat (soal kejadian itu)," kata Salsa.

Tak lama kemudian, pria yang menegurnya tadi secara tiba-tiba menarik ponsel Salsa dan memukul wajah hingga kepala. Pria itu juga menarik kerudung Salsa hingga terlepas.

Baca Juga: Dinas di Luar Kota, Suami Diceraikan Istri Karena Penampakan di Foto Ini

"Habis itu pelaku langsung diamuk penumpang lain karena nggak ada satpam di dalam (gerbong) KRL," ucap Salsa.

Pria tersebut dipaksa turun setibanya di stasiun terdekat yakni Stasiun Pasar Minggu. Pria tersebut tak hentinya memelototi Salsa dan mengucapkan kata-kata kasar.

Salsa yang mendapatkan perlakuan tak mengenakkan itu mengalami syok, tubuhnya gemetar ketakutan, lehernya mengalami memar. Beruntung penumpang lain di dalam gerbong membantu Salsa.

"Gue cuma gemetar dan nggak bisa berpikir apapunm di situ gue syok banget dan memilih turun di Stasiun Tanjung Barat," ungkap Salsa.

Respons Pihak KRL dan Polisi yang Mengejutkan

Setibanya di Stasiun Tanjung Barat, Salsa langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas di stasiun. Ia meminta agar pihak KRL membuka rekaman CCTV agar pelaku bisa diadili.

Namun, pihak KRL menolak permintaan Salsa. KRL menegaskan CCTV hanya bisa dibuka untuk menelusuri barang kehilangan saja. Salsa diminta untuk membuat laporan kepolisian terlebih dahulu.

"Di situ gue mikir ya Allah kok barang lebih berharga daripada fisik yang mendapat kekerasan," ucap Salsa.

Kronologi penganiayaan di dalam KRL rute Bogor (ist)
Kronologi penganiayaan di dalam KRL rute Bogor (ist)

Setibanya di kantor polisi, Salsa kembali diminta menjelaskan kronologi. Di sana ia justru dihardik oleh polisi dan disalahkan.

"Katanya 'Kamu harusnya teriak kan ada petugas yang bakal menangani, kalau kayak gini nggak ada saksi, kalau pihak pengamanan sana melihat kejadian dan lihat pelaku pasti bisa langsung dibawa ke sini'" ungkap Salsa.

Salsa merasa sangat kecewa atas sikap pihak kepolisian. Padahal, Salsa hendak menuntut keadilan atas kejadian yang dialaminya namun mendapatkan respons yang tidak mengenakkan.

Ia memilih untuk pergi tanpa berpamitan dengan polisi tersebut. Salsa hanya bisa menangis atas segala yang dialaminya.

"Sekarang gue cuma bisa ikhlasin aja sama Allah, karena di saat kita berusaha sana sini untuk memperjuangkan hak dan nggak dapat apa-apa, cuma Allah tempat berserah diri," tuturnya.(Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Ubah foto buram jadi jernih dengan sekali klik! Temukan rekomendasi alat AI terbaik untuk menjernihkan foto secara onlin...

internet | 13:59 WIB

Simak daftar harga dan cara berlangganan Prime Video terbaru 2025. Ada paket bulanan, tahunan, hingga uji coba gratis 7 ...

internet | 11:45 WIB

Cari tahu cara membuat WhatsApp baru dengan nomor lama di HP baru lengkap dengan langkah verifikasi dan pemulihan chat....

internet | 20:05 WIB

Cari tahu alat AI terbaik untuk bantu mahasiswa mengerjakan tugas kuliah dengan cepat dan efisien, mulai dari menulis hi...

internet | 19:15 WIB

Panduan lengkap cara melacak HP hilang dengan IMEI, mulai dari cara cek nomor IMEI hingga proses pelacakan oleh operator...

internet | 17:06 WIB