CEK FAKTA: Benarkah Ada 5 Pasien Terduga Virus Corona di Semarang?

Beredar potongan video Kompas TV yang menyebutkan ada lima pasien suspect virus corona di Semarang, satu diantaranya meninggal dunia. Benarkah?

Agung Pratnyawan
Minggu, 02 Februari 2020 | 08:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Hitekno.com - Beredar sebuah konten video yang mengklaim adanya lima pasien terduga virus corona di Semarang. Video ini beradar melalaui pesan berantai di Whatsapp.

Masyarakat yang tinggal di Semarang menjadi takut atas beredarnya video tersebut. Seperti cuitan yang dibuat oleh akun Twitter @aiscreamchoco, Sabtu (1/2/2020) berikut ini.

"Serem banget, tadi papa kasih lihat 4 pasien yang di suspect kena virus corona dan itu di Semarang dong, di kota tempat tinggal ku serem banget," tulisnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Geger Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro, Benarkah ?

Begitu juga dengan cuitan dari @dani_sha24 yang menulis, "Ada video berita pasien corona masuk RSUD Karyadi Semarang, 4 orang 1 meninggal, betul gak sih"

Video berdurasi 36 detik tersebut bersumber dari laporan berita Kompas Pagi di Kompas TV.

Penyiar berita mengatakan, "Lima pasien virus corona dari beberapa rumah sakit di Semarang mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang. Satu dinyatakan meninggal dunia, empat pasien lainnya mendapat perawatan intensif di ruang isolasi".

Baca Juga: CEK FAKTA: 19 Hari, China Bangun RS 57 Lantai untuk Pasien Virus Corona?

Benarkah ada lima pasien suspect virus corona di Semarang?

Video lima pasien "terkena" virus corona di Semarang meresahkan masyarakat (twitter)
Video lima pasien "terkena" virus corona di Semarang meresahkan masyarakat (twitter)

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran dan cek fakta Suara.com, video 36 detik yang beredar melalui Whatsapp menunjukkan lima pasien suspect virus corona di Semarang adlaah tidak benar. Rekaman yang beredar itu tidak lengkap atau utuh.

Baca Juga: CEK FAKTA: Traveloka Beri Promosi Perjalanan ke Wuhan, Benarkah?

Kejadian dalam video tersebut merupakan simulasi penanganan pasien virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang.

Video lengkapnya terdapat dalam situs Kompas.tv yang diterbitkan pada Jumat, 31 Januari 2020 berjudul "RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona". Berikut kutipan beritanya.

"RSUP Dr. Kariadi Semarang, menggelar simulasi siaga virus Corona. Ini dilakukan untuk persiapan, dan kesigapan tim RSUP Kariadi jika terdapat pasien terdampak virus Corona.

Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Mayat Bergelimpangan di Jalanan Wuhan China, Benarkah?

Dengan cekatan para tim medis yang dilengkapi pakaian khusus tertutup, membawa satu per satu pasien ke dalam ruang isolasi UGD RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Satu per satu pasien dibawa ke ruang isolasi rawat di Ruang Rajawali. Dari lima pasien yang terjangkit virus Corona itu, satu di antaranya di nyatakan meninggal dunia."

Cek Fakta, Video lima pasien terkena virus corona di Semarang (kompas.tv)
Cek Fakta, Video lima pasien terkena virus corona di Semarang (kompas.tv)

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Indonesia, Agus Wibowo juga menyarankan agar masyarakat tidak panik dengan beredarnya video tersebut.

Melalui cuitan dalam akun Twitternya, @aw3126, menulis, "#SahabatTangguh jangan panik jika mendapat potongan video ini. Ini hanya simulasi jadi belum ada laporan resmi dari Kemenkes korban Virus Corona di Indonesia".

Agus menambahkan, "Ini video dipotong orang tidak bertanggungjawab."

Cek Fakta, video lima pasien terkena virus corona di Semarang hanya simulasi (twitter @aw3126)
Cek Fakta, video lima pasien terkena virus corona di Semarang hanya simulasi (twitter @aw3126)

Kesimpulan

Video yang beredar di Whatsapp tersebut tidak lengkap. Jadi, video tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi.

Referensi

https://www.kompas.tv/article/64682/4-pasien-diisolasi-1-meninggal-dunia-tenang
https://twitter.com/aw3126/status/1223488868382461952 

Itulah hasil cek fakta dari video yang menyebutkan adanya pasien terduga virus corona di Semarang, yang ternyata tidak benar dan termasuk konten manipulasi.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak