Curhat Netizen: Akibat Klitih, Banyak Wisatawan Takut ke Jogja

"(Klitih) Benar-benar mencoreng kearifan lokal Yogyakarta, perlu dibasmi," tulis netizen.

Agung Pratnyawan
Kamis, 09 Januari 2020 | 12:30 WIB
Tiga pelaku penyerangan tanpa motif jelas atau klitih ditetapkan tersangka, Minggu (8/12/2019), setelah menyebabkan seorang korban, M Awan Saktiyananto, terluka berat di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (10/11/2019). - (SuaraJogja.id/ Baktora)

Tiga pelaku penyerangan tanpa motif jelas atau klitih ditetapkan tersangka, Minggu (8/12/2019), setelah menyebabkan seorang korban, M Awan Saktiyananto, terluka berat di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (10/11/2019). - (SuaraJogja.id/ Baktora)

Hitekno.com - Seorang netizen curhat akan aksi klitih yang marak di Jogja akhir-akhir ini. Dalam curhatan netizen ini, disebutkan kalau klitih bikin tulis atau wisatawan takut ke Jogja.

Saking ramainya, kisah curhat netizen ini menarik perhatian hingga akhirnya viral di Facebook dan media sosial lainnya.

Curhat netizen ini dipostingkan oleh akun Facebook  Prabu Azza ke Grup Facebook Info Cegatan Jogja.

Baca Juga: Pengen Kuliah di Jogja, Netizen Ngaku Tak Kuat karena Kurang Mall Besar

"Saya seorang mahasiswa dari Kalimantan barat yang cari ilmu di Jogja, karena beredarnya kasus klitih di Jogja dan bahkan sampai terdengar di daerah lain menyebabkan hilangnya keasrian Yogyakarta, banyak turis lokal sekarang malah takut datang ke Jogja akibat kasus klitih yang merajalela," tulis Prabu Azza seperti dikutip HiTekno.com, Rabu (08/01).

"Padahal, Yogyakarta dulunya dikenal kota yang indah, asri, penduduknya yang sangat santun dengan menerapkan kehidupan Jawanya dan sekarang sedikit terkikis nilai-nilai tersebut karena ulah klithih," imbuhnya.

"Tidak hanya dari daerah saya yang sudah dengar kabar negatif mengenai klitih bahkan daerah-daerah lain juga sudah mengetahuinya melalui media internet dan berita yang tersebar secara luas dan cepat," lanjut Prabu Azza.

Baca Juga: Ketua Paguyuban Ojol Jogja: Pelaku Orderan Fiktif Diduga Barisan Sakit Hati

"Dan setelah saya melihat berbagai berita, ternyata pelaku klitih mayoritas masih pelajar bahkan di bawah umur antara SMP dan SMA (sederajat), sangat disayangkan sekali. Di mana di umur mereka yang masih tergolong sangat muda serta pola pikir mereka masih labil yang mudah dimasuki ajakan-ajakan negatif," sambungnya.

Curhatan netizen sebut klitih bikin wisatawan ragu ke Jogja. (Facebook/ Info Cegatan Jogja)
Curhatan netizen sebut klitih bikin wisatawan ragu ke Jogja. (Facebook/ Info Cegatan Jogja)

Ia pun berharap ke depannya Jogja bisa berbenah.

"Saya harap Jogja ke depannya lebih baik lagi dalam menanggulangi permasalahan ini. Kami pun sebagai mahasiswa yang numpang tinggal di Jogja Insya Allah selalu dan saling memeberikan edukasi terbaik dalam persahabatan dengan orang lokal Jogja," tulisnya.

Baca Juga: Rutin Berdoa Bareng, Kelompok Driver Ojol di Jogja Ini Curi Perhatian

"JOGJA TETAP ISTIMEWA APAPUN KEADAANNYA," pungkasnya.

Postingan ini pun mendapat respons dari pengguna netizen lainnya hingga viral di Facebook.

"Benar-benar mencoreng kearifan lokal Yogyakarta, perlu dibasmi, kayaknya aparat perlu edukasi dan himbauan-himbauan ke sekolah-sekolah," komentar Qonita Alfathunissa.

Baca Juga: Inilah Kisah Haru Pak Bagong, Driver Gojek Pertama di Jogja

"Semoga bisa aman kembali seperti dulu," tulis Andre Gentar Alam Andreas.

Hingga berita ini ditulis, unggahan curhat turis takut ke Jogja karena klitih ini sudah mendapat lebih dari tiga ribu likes, seribu komentar, dan 26 dibagikan ulang. (Guideku.com/ Dany Garjito).

Berita Terkait
TERKINI

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB
Tampilkan lebih banyak