Ramai Petai Dijual di Supermarket, Harganya Bikin Netizen Geram

Hitekno.com - Petai adalah buah yang banyak digemari namun banyak juga dibenci karena aromanya. Meski jadi primadona di kuliner Indonesia, petai dijual di supermarket masih jadi barang langka.

Karena umumnya petai dijual di pasar atau di warung penjual sayur dengan harta yang cukup terjangkau. 

Petai umumnya dijual dengan harga sekitar Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per ikatnya, tergantung dengan wilayah penjualan. Baru-baru ini, beredar sebuah foto petai namun dibanderol dengan harga yang tidak wajar.

Dibagikan oleh akun Twitter @thepopoh pada 4 September 2019, foto yang diunggahnya itu memperlihatkan petai yang telah dikupas dan diletakkan dalam sebuah wadah styrofoam yang dibalut dengan lapisan plastik transparan.

Umumnya, pengemasan itu sendiri biasa dilakukan untuk buah-buahan, sayur-mayur, atau daging segar yang dijual di supermarket.

Namun, yang menarik perhatian adalah harga yang dibanderol untuk satu wadah petai yaitu sebesar Rp 396 ribu.

"Batu giok ijo ini mah kayaknya..." tulis pemilik akun @thepopoh pada kolom keterangan pada unggahannya yang viral di Twitter.

Perbesar

Melihat foto ini pun tak sedikit netizen yang merasa kesal karena mahalnya harga yang ditetapkan untuk petai dengan jumlah yang tak seberapa.

Bahkan, ada yang membandingkan jika membeli petai di pasar dengan harga Rp 396 ribu. Hingga foto ini viral di Twitter karena bikin heran.

Unggahan itu sendiri telah dibagikan sebanyak 712 kali ke sesama pengguna Twitter dan menuai beragam komentar dari netizen.

Baca Juga: Kaesang Bikin Thread saat KKN, Netizen: Mencium Aroma Promosi Nih

"Mahal banget woy!" tulis akun wawnda.

"Ada emasnya nih dalemnya kayaknya," komentar kalhahan.

"Kalau beli di pasar bisa penuh satu drum," tambah abdulrhcp.

"Rp 396 ribu dapat 5.402.537 petai," ungkap _SafetyMatch.

"Yang ngupas Ratu Elizabeth itu," cuit ngeheeek.

Perbesar

Itulah foto petai dijual di supermarket yang viral di Twitter karena harganya yang bikin netizen geram. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).