Selama Februari 2019, Kominfo Temukan 300 Hoax yang Ramai di Masyarakat

Ternyata masih banyak hoax bertebaran.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 26 Maret 2019 | 20:30 WIB
Ilustrasi logo hoax. (Hoax-slayer)

Ilustrasi logo hoax. (Hoax-slayer)

Hitekno.com - Ternyata masih banyak informasi hoax yang merebak di masyarakat. Bahkan di Februari 2019, Kominfo menemukan lebih dari 300 hoax.

Temuan ini diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT, Selasa (26/3/2019).

''Penyebaran hoax sangat cepat saat ini. Pada Februari jumlah hoax yang menyebar mencapai 300-an,'' kata Rudiantara dalam kuliah umum tersebut.

Rudiantara mengatakan pada Januari 2019, jumlah hoax yang berhasil dicatat oleh Kemenkominfo mencapai 175.

Penyebaran hoax kata Rudiantara meningkat dari sebelumnya hanya tujuh persen menjadi 13 persen dan didominasi isu politik jelang Pemilu2019.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (Suara.com/Novian)
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (Suara.com/Novian)

''hoax yang menyebar itu bervariasi, mulai dari hoax tentang Pak Joko Widodo dan juga ada hoax tentang Pak Prabowo,'' tuturnya.

Dalam kesempatan kuliah umum itu ia juga memberikan contoh atau ciri-ciri hoax yang sering menyebar di media sosial semacam WhatsApp, Facebook, atau Twitter.

''Ciri-ciri hoax itu yang pertama tidak jelas siapa yang mengirim, karena suka diambil dari postingan yang akunnya tidak jelas juga,'' ujar dia.

Menkominfo Rudiantara. (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Menkominfo Rudiantara. (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)

Kemudian mengatasnamakan kelompok atau golongan tertentu yang paling banyak lagi tertulis ajakan ''ayo viralkan'' atau ''ayo sebarkan''.

''Jika menerima hal-hal seperti itu jangan diteruskan. Di samping itu menerima informasi hoax saja kita rugi, karena saat membuka video otomatis pulsa kita tersedot karena harus membayarnya,'' ujar dia.

Baca Juga: Terkait Masa Tenang Pemilu, Kominfo Bingung Atur Buzzer Politik di Medsos

Karena itu ia mengajak semua mahasiswa di kota itu untuk bersama-sama memberantas hoax dengan tidak ikut menyebarkannya kepada sesama teman atau sekitarnya. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Beberapa alat yang bisa digunakan untuk menghapus latar belakang foto....

internet | 08:00 WIB

WhatsApp telah berevolusi. Lebih dari sekadar aplikasi chat, integrasi Meta AI kini mengubahnya menjadi asisten pribadi,...

internet | 23:32 WIB

Video prosesi adat Gibran di Ternatebasuh kaki dan ditandupicu 'perang persepsi' di media sosial. Di satu sisi dianggap ...

internet | 23:14 WIB

Dari 'Hari Patah Hati Nasional' ke isu keretakan. Jejak digital di media sosialdari foto yang hilang hingga lirik laguki...

internet | 22:57 WIB

WhatsApp sedang mengembangkan fitur yang membatasi pengiriman pesan di chat baru tanpa balasan....

internet | 14:41 WIB