Facebook Hapus 652 Akun Terkait Kampanye Politik Iran dan Rusia

Gawat di luar negeri ternyata banyak akun penyebar kebencian.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 24 Agustus 2018 | 18:00 WIB
Facebook hapus halaman penyebar kebencian. (SixFigures)

Facebook hapus halaman penyebar kebencian. (SixFigures)

Hitekno.com - Baru-baru ini Facebook diketahui telah menghapus banyak halaman yang terkait dengan kampanye politik Iran dan Rusia. Tercatat sudah ada 652 akun palsu dan beberapa halaman yang telah terdeteksi melakukan kampanye politik.

Kampanye tersebut pertama kali ditemukan oleh firma keamanan siber FireEye. Firma itu menemukan bahwa ratusan akun palsu ternyata memiliki tautan ke Rusia dan Iran.

"Ini adalah jaringan akun yang menyesatkan orang-orang tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Kami melarang perilaku semacam ini karena keaslian itu penting,'' kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Ini Tantangan yang Lebih Susah dari Dele Alli Challenge

Dilansir dari The Verge, pada bulan Juli 2018, FireEye memberi tahu Facebook tentang keberadaan jaringan halaman yang dikenal sebagai Liberty Front Press.

Ilustrasi pemblokiran oleh Facebook. (Sky News)
Ilustrasi pemblokiran oleh Facebook. (Sky News)

Jaringan itu mencakup 70 akun, tiga grup Facebook, dan 76 akun Instagram. Pengikut dari Facebook mencapai 155 ribu pengikut sedangakan di Instagram mencapai 48 ribu pengikut.

FireEye menambahkan bahwa jaringan itu menjalin hubungan dengan media pemerintah Iran.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Kisah Cinta Model Cantik dan Tukang Ojek

Facebook memperkirakan mereka telah menghabiskan 6 ribu dolar AS atau Rp 88 juta sejak tahun 2015 sampai akun tersebut ditutup.

Jaringan tersebut juga telah berhasil menyelenggarakan tiga acara berbau politik.

Liberty Free Press juga dikaitkan dengan serangkaian halaman yang provokatif. Selain itu, Facebook juga menemukan mereka meretas akun orang dan menyebarkan malware.

Baca Juga: Lawan Hoax di Pilpres 2019, Tim Kampanye Jokowi Latih Tim Siber

Investigasi selanjutnya menemukan bahwa terdapat halaman yang terhubung dengan Iran yang dibuat pada tahun 2011. Halaman itu juga memposting politik di Timur Tengah, Inggris, dan Amerika Serikat.

Twitter juga menghapus lebih dari 200 akun setelah diberi tahu oleh Fire Eye. Tim keamanan Twitter juga mengatakan mereka telah bekerja sama dengan penegak hukum.

Baca Juga: Alex Jones, Pria yang Diblokir Apple, Facebook dan YouTube

Selain kampanye politik, Facebook dan Twitter menutup banyak akun palsu karena terkait dengan topik-topik yang memecah belah termasuk kampanye supremasi kulit putih.

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak