Dugaan Ilmuwan, Danau Kutub di Mars Hanya Tanah Liat Beku

Berbeda dengan dugaan awal yang menyangka ada danau es di Mars.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 30 Juli 2021 | 21:30 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Para ilmuwan menyoroti keberadaan danau kutub yang berada di planet Mars. Namun studi baru menemukan kalau lokasi tersebut tidak seperti yang dipikirkan selama ini.

Ilmuwan menemukan kalau pantulan terang yang terdeteksi radar di bawah kutub selatan Mars, kemungkinan bukan danau bawah tanah seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Melainkan menurut para ilmuwan dalam studi tersebut, lokasi yang disebut danau kutub ini hanya endapan tanah liat.

Baca Juga: Ada Bukti Keberadaan Gunung Berapi, Mars Makin Layak Huni?

Selama beberapa dekade, para ahli menduga adanya air yang tersembunyi di bawah lapisan es kutub Mars.

Pada 2018, tim ilmuwan yang menggunakan instrumen radar sounder MARSIS di Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA), mendeteksi bukti adanya danau yang tersembunyi di bawah lapisan es kutub selatan Planet Merah.

Kemudian pada 2020, tim menemukan tanda-tanda sejumlah danau super asin di sana.

Baca Juga: Ternyata NASA Tak Gunakan Teknologi Canggih pada Penjelajah Mars Ini

Para ahli mencatat jika danau ini adalah sisa-sisa air yang pernah ada di permukaan, maka danau tersebut mungkin pernah menyimpan kehidupan dan masih ada.

"Namun, untuk membentuk dan mempertahankan air cair di wilayah Mars, jumlah panas dan garam yang sangat tinggi diperlukan," kata Isaac Smith, ilmuwan planet di York University di Toronto, dikutip dari Space.com, Jumat (30/7/2021).

Kutub Selatan Mars sempat dikira danau bawah tanah. [NASA]
Kutub Selatan Mars sempat dikira danau bawah tanah. [NASA]

York mengatakan bahwa mineral lempung yang diketahui berada di wilayah kutub selatan Mars dapat menjelaskan refleksi radar tersebut.

Baca Juga: Penelitian Baru NASA, Mars Sembunyikan Lautan di Bawah Kerak Planet

Para ilmuwan berfokus pada mineral yang dikenal sebagai smektit, sejenis tanah liat yang memiliki komposisi kimia lebih dekat dengan batuan vulkanik daripada jenis tanah liat lainnya.

Smektit terbentuk ketika batuan vulkanik yang terkikis mengalami perubahan kimia ringan setelah berinteraksi dengan air. Tanah liat ini dapat menampung air dalam jumlah besar.

Tim mendinginkan smektit di laboratorium hingga minus (-) 43 derajat Celcius, mengikuti suhu yang ada di Mars.

Baca Juga: Helikopter NASA di Planet Mars Dijadwalkan Terbang Awal April

Para ahli menemukan bahwa smektit yang mengandung air dapat menghasilkan jenis pantulan radar terang yang terdeteksi oleh MARSIS.

Sebelumnya, Smith dan tim menganalisis data yang dikumpulkan di kutub selatan Mars dan mereka juga menemukan bukti smektit di sana.

Tim mengatakan smektit terbentuk di kutub selatan Mars selama musim panas, ketika daerah itu tertutup air.

Tanah liat yang mengandung air ini kemudian terkubur di bawah air es.

Kesimpulannya, para ilmuwan menduga bahwa smektit adalah penjelasan paling layak untuk deteksi pantulan radar terang yang terlihat di Mars daripada keberadaan danau super asin.

Penyelidikan air di Mars masih jadi sorotan, karena memungkinkan untuk membuat kehidupan di planet merah ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak