UU Ini Larang Lobster Direbus Hidup-hidup, Bisakah Lobster Merasakan Sakit?

Praktik merebus lobster hidup-hidup sudah dinyatakan ilegal pada beberapa negara di Eropa.

Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 12 Juli 2021 | 09:15 WIB
Ilustrasi lobster. (Pixabay/ Alina Kuptsova)

Ilustrasi lobster. (Pixabay/ Alina Kuptsova)

Hitekno.com - Merebus lobster hidup-hidup kemungkinan bisa dilarang di bawah undang-undang baru yang tengah dirancang oleh pemerintah Inggris. Berikut ini beberapa pendapat ilmuwan terkait apakah lobster bisa merasakan sakit atau tidak.

Pada Mei 2021, pemerintah Inggris memperkenalkan undang-undang yang secara resmi mengakui hewan sebagai "sentient beings" (makhluk hidup).

Di antara banyak aspek dari RUU, itu bertujuan dalam membatasi impor produk dari perburuan trofi, mendorong persyaratan ruang yang lebih adil untuk hewan ternak, dan menghentikan orang untuk memiliki primata sebagai hewan peliharaan.

Baca Juga: Pria Pamer Dapat Lobster untuk Dimakan, Netizen: Kayaknya Ada yang Salah

RUU hanya mencakup hewan dengan tulang belakang dan tidak mencakup perlindungan apa pun untuk non-vertebrata seperti gurita, cumi-cumi, serangga, dan krustasea.

The Times melaporkan bahwa para menteri kini bersiap mendukung amandemen House of Lords, majelis tinggi Parlemen Inggris, dalam memperpanjang undang-undang untuk kerang dan moluska cephalopoda.

Ilustrasi hidangan lobster. (Pixabay/ RitaE)
Ilustrasi hidangan lobster. (Pixabay/ RitaE)

Berdasarkan laporan, ini kemungkinan akan melahirkan larangan merebus lobster hidup-hidup. Perlu diketahui, banyak juru masak di berbagai belahan dunia yang memilih untuk mendidihkan lobster hidup-hidup agar terjaga kesegarannya. Nampaknya hal tersebut bakal dianggap melanggar hukum di beberapa negara tertentu.

Baca Juga: Mirip "Lobster Raksasa", Motor Ini Bikin Netizen Salfok

Praktik merebus lobster hidup-hidup sudah dinyatakan ilegal di Swiss, Norwegia, Austria, dan Selandia Baru. Pada Juni 2021, Conservative Animal Welfare Foundation menyerukan agar gurita dan lobster dimasukkan dalam undang-undang di atas.

Mereka berpendapat bahwa hewan-hewan ini dapat merasakan sakit, tetapi didiskriminasi dalam undang-undang karena "arsitektur neurologis mereka berbeda dari kita sendiri."

Dilansir dari IFLScience, beberapa penelitian menunjukkan lobster menghindari area di mana mereka terkejut, yang konsisten dengan kriteria utama rasa sakit.

Baca Juga: Setelah 45 tahun, Spesies Langka Lobster Biru Air Tawar Ditemukan Ilmuwan

Ini menunjukkan bahwa lobster yang direbus hidup-hidup akan mengalami sesuatu yang sebanding dengan konsep rasa sakit mirip manusia. Oleh sebab itu, merebus lobster hidup-hidup dianggap tidak etis oleh para aktivis yang membela kesejahteraan hewan.

Ilustrasi lobster. (pexels/pixabay)
Ilustrasi lobster. (pexels/pixabay)

Lobster memang tidak "menjerit" saat dimasukkan ke dalam air mendidih karena mereka tidak memiliki pita suara. Namun respons dari lobster akan membuat beberapa gelembung udara keluar dari permukaan.

Di sisi lain, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa lobster memiliki sistem saraf yang tidak canggih, mirip dengan serangga. Mereka tidak memiliki struktur otak untuk merasakan rasa penderitaan yang "nyata".

Baca Juga: Lobster Biru Ini Sangat Langka, Harganya Bikin Geleng Kepala

Aliran pemikiran ini juga berpendapat bahwa tidak mungkin untuk mengatakan apakah reaksi lobster terhadap kejutan tiba-tiba adalah respons rasa sakit yang "benar" atau hanya reaksi refleks dasar.

Perdebatan dari ilmuwan tersebut sepertinya masih belum bisa dipecahkan dalam waktu dekat mengingat masing-masing mempunyai teorinya sendiri terkait rasa sakit pada lobster.

Meski begitu, undang-undang mengenai kesejahteraan hewan sebagai makhluk hidup dapat mengatur serta meminimalisir rasa sakit, terutama ketika mereka mendekati ajal karena menjadi konsumsi manusia.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak