Nama-nama Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya

Berikut penjalasan mengenai jenis-jenis awan.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 16 Maret 2021 | 18:06 WIB
Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Hitekno.com - Terbuat dari massa tetesan air atau kristal beku yang terkandung di atmosfer dan berada di atas permukaan Bumi maupun planet lain yang bisa membentuk awan

Ketika kita melihat ke atas, tentu awan menjadi salah satu benda yang pertama kali diperhatikan. Meskipun terlihat serupa, tapi awan ternyata memiliki banyak jenis yang dikategorikan berdasarkan ketinggiannya. Nah, berikut ini jenis-jenis awan lengkap dengan penjelasannya. 

Jenis-jenis Awan 

Baca Juga: Jelang Ramadan, TikTok Ungkap Tren Terpopuler Pengguna Indonesia

Berdasarkan ketinggiannya, awan dibagi menjadi tiga tingkat yakni: 

  • Awan tingkat tinggi (5-13 km): cirrocumulus, cirrus, dan cirrostratus.
  • Awan tingkat menengah (2-7 km): altocumulus, altostratus, dan nimbostratus.
  • Awan tingkat rendah (0-2 km): stratus, cumulus, cumulonimbus, dan stratocumulus.

Berikut ini penjelasan mengenai tiga kategori awan berdasarkan ketinggian dan tingkatannya. 

Ilustrasi awan (Pixabay/photo-graphe)
Ilustrasi awan (Pixabay/photo-graphe)

1. Awan Tingkat Tinggi

Baca Juga: Wanita Ini Bikin Baju dari Kain Lap, Hasilnya Bikin Netizen Takjub

  • Cirrus 

Cirrus merupakan salah satu jenis awan yang paling umum dan kerap ditemukan kapan pun. Awan ini memiliki karakteristik bentuk yang tipis seperti sutra. Awan Cirrus terbuat dari kristal es yang derajat pemisahannya memengaruhi seberapa transparan awan Cirrus tersebut. Awan ini terlihat menonjol di antara jenis awan karena kerap menghiasi langit ketika matahari terbenam. 

  • Cirrocumulus

Awan Cirrocumulus adalah awan yang paling indah. Ia berada di ketinggian 5 km di atas permukaan dengan pola menyerupai bulu putih kecil yang tersebar bermil-mil di atas langit. Awan Cirrocumulus juga dikenal sebagai 'langit makarel' karena terkadang ia berubah menjadi abu-abu dan menyerupai sisik ikan. 

  • Cirrostratus

Awan Cirrostratus ini memiliki tampilan seperti lembaran atau selimut bergelombang yang menutupi langit. Awan ini memiliki karakteristik tembus cahaya sehingga kita dapat dengan mudah melihat sinar rembulan atau matahari di baliknya. Warna awan Cirrostratus ini sangat bervariasi yakni mulai abu-abu terang hingga putih. Awan Cirrostratus selalu bergerak ke arah barat dan biasanya ketika muncul Cirrostratus maka akan segera terjadi hujan. 

Baca Juga: Setelah J3K, Gojek Hadirkan #PesanDariRumah Guna Mengingatkan Prokes

2. Awan Tingkat Menengah

  • Altocumulus

Awan Altocumulus berada di ketinggian menengah sehingga sebagian dari awan ini terbentuk oleh tetesan air. Awan Altocumulus biasanya muncul di antara awan Stratus yang berada di ketinggian rendah dan awan Cirrus yang ada di ketinggian yang lebih tinggi. Sementara itu, jumlah curah hujan yang ada di Awan Altocumulus diprediksi mulai dari ringan hingga sedang. 

  • Altostratus

Awan Altostratus berkaitan erat dengan hujan ringan hingga salju. Meskipun jenis awan Altostratus ini tidak dapat memproduksi hujan lebat, tapi ia bisa berubah menjadi awan Nimbostratus yang dipenuhi dengan kelembaban hingga hujan deras. Warna awan Altostratus umumnya abu-abu dan berbentuk halus. 

Baca Juga: Gegara Bocorkan Data Perusahaan, Apple Gugat Mantan Karyawan

  • Nimbostratus

Nimbostratus merupakan perpaduan dari Bahasa Latin yang berarti Nimbus 'hujan' dan Stratus 'menyebar' sehingga awan Nimbostratus diartikan sebagai awan yang menghasilkan hujan lebat dengan lapisan yang tebal dan gelap. Bahkan, cahaya matahari pun tak bisa menembus gelapnya awan ini. 

3. Awan Tingkat Rendah 

  • Stratus

Awan Stratus terdiri dari lapisan-lapisan awan tipis yang menutupi langit. Awan ini merupakan kabut yang terbentuk karena berdekatan dengan tnah. Secara kasat mata, Anda bisa dengan mudah membedakan awan Stratus dan lapisan awan horizontal yang menyerupai kabut. Biasanya awan ini mudah ditemui di daerah pesisir dan pegunungan. 

  • Cumulus

Dari semua jenis awan, awan Cumulus adalah salah satu yang paling populer dan mudah dikenali. Awan ini menyerupai tumpukan kapan yang membentuk massa besar dengan tepi bulat. Awan Cumulus ini ditandai dengan cuaca cerah meskipun kerap mengeluarkan curah hujan ringan. 

  • Cumulonimbus

Cumulonimbus adalah awan yang berbentuk seperti bulu halus dan berwarna putih seperti Cumulus, namun dengan massa yang lebih besar. Awan Cumulonimbus kerap terlihat pada sore hari di musim panas dan musims emi ketika permukaan Bumi melepaskan panas. 

  • Stratocumulus

Stratocumulus adalah awan yang bentuknya menyerupai selimut putih dan terbentang luas. Awan ini mirip dengan Cumulus, namun ukurannya jauh lebih besar. Stratocumulus memiliki warna abu-abu terang hingga gelap.

Banyak orang berpikiran akan turun hujan ketika melihat awan Stratocumulus. Meskipun kenyataanya, awan satu ini hanya membaca sedikit curah hujan atau gerimis. (Suara.com/Fitri Asta Pramesti)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak