Tingkatkan Kecepatan Internet Starlink, Elon Musk Akan Terus Tambah Satelit

Berapa kecepatan internet Starlink?

Agung Pratnyawan
Rabu, 24 Februari 2021 | 08:35 WIB
Elon Musk. (YouTube/ TED)

Elon Musk. (YouTube/ TED)

Hitekno.com - Kecepatan internet Starlink sempat mendapatkan kritikan karena dinilai cukup mahal untuk apa yang didapatkan. Terkait hal ini, CEO SpaceX Elon Musk berniat untuk menambah lagi jumlah satelit.

Dengan penambahan satelit, Elon Musk mengklaim kalau kecepatan internet Starlink akan berlipat ganda pada 2021 ini.

Untuk bisa merealisasikan, perusahaan antariksa ini berencana untuk menambah ratusan satelit ke orbit.

Baca Juga: Starlink Capai 10 Ribu Pengguna, SpaceX Ingin Tambah Satelit Lagi

Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 satelit Starlink di orbit rendah Bumi yang menyediakan jangkauan broadband untuk pengguna awal di Amerika Utara dan Inggris.

Elon Musk berencana membangun konstelasi hingga 40.000 satelit selama beberapa tahun ke depan.

Laju peluncuran Starlink meningkat karena SpaceX meningkatkan penggunaan kembali roket Falcon 9 dengan cepat.

Baca Juga: Waduh, Internet Starlink Milik Elon Musk Disebut Lebih Lambat dan Mahal

Sebanyak empat peluncuran telah dilakukan pada 2021 setelah 14 peluncuran berhasil diselesaikan pada 2020.

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)
Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Pada tingkat saat ini, 30 peluncuran satelit oleh SpaceX dapat dilakukan sebelum akhir tahun.

Setiap peluncuran akan membawa 60 satelit tambahan ke jaringan Starlink dan menawarkan kecepatan data serta latensi yang lebih baik.

Baca Juga: SpaceX Klaim Kecepatan Unduh Satelit Starlink Capai 100 Megabit per Detik

"Kecepatan akan berlipat ganda menjadi ~300Mb/s dan latensi akan turun menjadi ~20ms akhir tahun ini," cuit Musk, seperti dikutip dari Independent, Rabu (24/2/2021).

Elon Musk memperluas ambisi perusahaannya untuk meningkatkan cakupan global dan mengklaim bahwa siapa pun yang memiliki Starlink Kit akan dapat mengakses jaringan sebelum 2022.

Miliarder itu mengatakan bahwa layanannya paling baik berada di area dengan kepadatan populasi rendah hingga sedang.

Baca Juga: SpaceX Berhasil Meluncurkan 60 Satelit Starlink, Bawa Sistem Uji Terbaru

Starlink Kit dihargai 439 poundsterling atau sekitar Rp 8,7 juta dan dilengkapi dengan penerima satelit, router WiFi, catu daya, dan pemasangan tripod.

Pelanggan juga diharuskan membayar biaya langganan bulanan untuk menjaga konektivitas, seharga 89 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 juta.

Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)
Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)

Layanan jaringan ini sempat mendapat kritik dari beberapa astronom, yang mengklaim bahwa rangkaian panjang satelit mengganggu pengamatan radio dan visual langit malam.

Sebuah laporan dari lokakarya Satellite Constellations 1 (Satcon1) pada Agustus tahun lalu mengklaim bahwa jaringan Starlink terbukti sangat berpengaruh bagi astronomi dan kemajuan ilmiah.

Sejak itu, SpaceX terus berdiskusi dengan observatorium dan organisasi astronomi untuk mencari cara meminimalkan dampak satelit Starlink.

Perusahaan berusaha menghitamkan dasar satelit dan mengarahkan satelit agar tidak memantulkan sinar Matahari kembali ke Bumi, sehingga tidak mengganggu pengamatan langit para astronom.

Itulah upaca Elon Musk dan SpaceX dalam meingkatkan kecepatan internet Starlink yankni dengan terus menambah jumlah satelit. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak