Hasil Pengamatan, NASA Yakin Ada Kandungan Air di Bulan

Jika benar, air di Bulan menjadi dukungan yang penting bagi misi astronot dan robotik di masa depan.

Agung Pratnyawan
Kamis, 29 Oktober 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi Bulan. (Pixabay)

Ilustrasi Bulan. (Pixabay)

Hitekno.com - Banyak yang mempercayai kalai Bulan tidak memiliki badan air cair seperti yang ada di Bumi. Namun para ilmuwan NASA yakin kalau ada kandungan air di satelit alami tersebut.

Pada Senin (26/10/2020), badan antariksa Amerika Serikat ini mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan adanya molekul air terperangkap dalam butiran mineral di permukaan Bulan.

Selain itu, para ilmuwan NASA juga percaya kalau satelit alami Bumi ini memiliki lebih banyak air yang tersembunyi, yakni pada lapisan es tersembunyi dalam area bayangan Bulan.

Baca Juga: UEA Berencana Luncurkan Misi Jelajah Bulan pada 2024

Penelitian pada 11 tahun lalu menunjukkan air relatif tersebar luas dalam jumlah kecil di Bulan, tetapi tim ilmuwan sekarang melaporkan deteksi pertama molekul air di permukaan Bulan secara jelas.

Pada saat yang sama, tim lain melaporkan bahwa Bulan memiliki sekitar 40.000 km persegi wilayah dengan bayangan permanen yang berpotensi menyimpan kantong air tersembunyi dalam bentuk es.

Jika benar, air di Bulan menjadi dukungan yang penting bagi misi astronot dan robotik di masa depan yang berusaha mengekstraksi dan memanfaatkan air untuk tujuan seperti menyediakan minum atau bahan bakar.

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Radiasi Bulan 200 Kali Lebih Tinggi Dibanding Bumi

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Casey Honniball dari Goddard Space Flight Center NASA di Maryland mendeteksi air molekuler di permukaan Bulan.

Ilustrasi Bulan. (Shutterstock)
Ilustrasi Bulan. (Shutterstock)

Pengamatan sebelumnya mengalami ambiguitas antara air dan molekul hidroksil, tetapi deteksi baru menggunakan metode berbeda menghasilkan temuan yang jelas.

Satu-satunya cara agar air dapat bertahan di permukaan Bulan yang diterangi Matahari adalah dengan melindunginya di dalam butiran mineral.

Baca Juga: Dicurigai Simpan Kehidupan, Bulan Saturnus Ini Punya Semburan Es Luar Biasa

Para ilmuwan menggunakan data dari Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA), pesawat Boeing 747SP yang dimodifikasi untuk membawa teleskop dan berfungsi sebagai observatorium udara.

"Banyak orang berpikir bahwa deteksi yang saya buat adalah air es, padahal itu tidak benar. Itu hanya molekul air karena itu begitu menyebar sehingga tidak berinteraksi satu sama lain untuk membentuk air es atau bahkan air cair," kata Honniball, seperti dikutip Aljazeera, Selasa (27/10/2020).

Penelitian kedua yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, berfokus pada sesuatu yang disebut jebakan dingin di Bulan, sebuah wilayah permukaan yang berada dalam kondisi gelap atau dalam bayangan dengan suhu di bawah minus (-) 163 derajat Celcius. Suhu yang cukup dingin itu dapat membuat air beku bisa tetap stabil selama milyaran tahun.

Baca Juga: NASA Bagikan Potret Kutub Utara Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya

Dengan menggunakan data dari pesawat luar angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, para ilmuwan yang dipimpin oleh Paul Hayne dari University of Colorado, Boulder, mendeteksi sesuatu seperti puluhan miliar bayangan kecil dengan ukuran bervariasi dan sebagian besar berada di daera kutub Bulan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa banyak daerah Bulan yang sebelumnya tidak diketahui bisa menampung es air. Hasil kami menunjukkan bahwa air bisa jauh lebih tersebar di daerah kutub Bulan daripada yang diperkirakan sebelumnya, membuatnya lebih mudah untuk diakses, diekstrak, dan dianalisis," ucap Hayne.

Mengingat NASA berencana untuk mengirim kembali manusia ke Bulan dalam misi Artemis, sumber yang dapat diakses di mana air dapat ditemukan di Bulan akan bermanfaat bagi misi tersebut.

"Air tidak hanya dibatasi di wilayah kutub. Ini lebih tersebar dari yang kami kira," tambah Honniball.

Namun misteri lain yang masih belum terpecahkan adalah sumber air Bulan.

"Asal-usul air di Bulan adalah salah satu pertanyaan besar yang kami coba jawab melalui penelitian ini dan penelitian lainnya," jelas Hayne.

Air di Bulan. [NASA]
Air di Bulan. [NASA]

Menurut para ilmuwan, memahami asal-usul air di Bulan juga dapat menjelaskan tentang asal-usul air di Bumi yang hingga saat ini masih menjadi pertanyaan terbuka dalam ilmu planet.

Itulah pernyataan ilmuwan NASA yang mempercayai adanya kandungan air di Bulan hasil pengamatan bertahun tahun. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak