Rocket Lab Meledak, 7 Satelit Hancur Berserakan di Udara

Penerbangan yang dilakukan pada Sabtu (4/7/2020) lalu dari Semenanjung Mahia, Selandia Baru ini dinyatakan gagal setelah ditemukan adanya anomali pada bagian tengah roket.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 07 Juli 2020 | 11:00 WIB
Peluncuran Rocket Lab. (YouTube/ Rocket Lab)

Peluncuran Rocket Lab. (YouTube/ Rocket Lab)

Hitekno.com - Rocket Lab, perusahaan antariksa swasta ini baru saja mengalami kecelakaan dalam mengirimkan satelit ke orbit. Roket yang mengangkut tujuh satelit ini hancur berantakan di udara.

Dilaporkan, Rocket Lab telah gagal memenuhi misinya dalam mengantarkan tujuh satelit untuk mencapai orbit Bumi.

Penerbangan yang dilakukan pada Sabtu (4/7/2020) lalu dari Semenanjung Mahia, Selandia Baru ini dinyatakan gagal setelah ditemukan adanya anomali pada bagian tengah roket.

Baca Juga: Roket Jepang Gagal Mengangkasa, Ini Penyebabnya

Akibatnya sangat fatal, roket beserta muatannya meledak dan hancur di udara. Muatannya sendiri terdiri dari lima satelit SuperDove milik Planet Labs, satelit CE-SAT-IB milik Canon Electronic, dan satelit Faraday-1 milik perusahaan Inggris In-Space Mission.

Setelah peluncuran, roket sebenarnya berada dalam kondisi normal selama 5 menit 40 detik. Dari data terakhir, ketinggian yang dicapai roket itu berjarak 192 km dari permukaan Bumi dan melaju dengan kecepatan 3,8 km per detik.

Peluncuran Rocket Lab. (YouTube/ Rocket Lab)
Peluncuran Rocket Lab. (YouTube/ Rocket Lab)

Namun setelah itu, rekaman video langsung terhenti karena roket mengalami anomali kecepatan dan berada pada ketinggian yang tidak sesuai dengan perhitungan dan menyebabkan roket beserta isinya hancur.

Baca Juga: SpaceX Berhasil Meluncurkan 60 Satelit Starlink, Bawa Sistem Uji Terbaru

"Kami gagal melakukan penerbangan pada misi kali ini. Saya benar-benar menyesal atas kegagalan dalam mengirimkan satelit milik pelanggan kami hari ini. Kami akan mencari penyebabnya, memperbaikinya dan segera kembali," ujar Peter Beck, Founder dan CEO Rocket Lab, seperti dikutip dari The Verge, Senin (6/7/2020).

Di sisi lain, kegagalan ini dimaklumi CEO Planet Labs Will Marshall. Melalui laman resmi perusahaan, ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan bagian dari risiko yang harus diterima dalam sebuah misi penerbangan antariksa.

Kendati pihaknya gagal menerbangkan satelit miliknya karena roket pengantar satelit hancur, Marshall menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyerah dan akan mempersiapkan peluncuran lainnya bersama Rocket Lab pada tahun depan.

Baca Juga: Ditemukan Penampakan Misterius saat Peluncuran SpaceX, UFO?

Itulah kabar terbaru dari kegagalan Rocket Lab untuk mengangkut tujuh satelit ke orbit Bumi. Roket besarta muatannya pun hancur berserakan di udara. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
Berita Terkini

Motor listrik menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perkotaan. Pembeliannya terus meningkat dalam...

sains | 16:14 WIB

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB