Menurut Ilmuwan, Ini Lokasi dengan Udara Terbersih di Bumi

Ilmuwan temukan wilayah di Bumi yang masih memiliki atmostfer murni yang belum terpengaruh aktivitas manusia.

Agung Pratnyawan
Minggu, 21 Juni 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Hitekno.com - Polusi udara mencaji sorotan tersendiri saat ini, mengingat Bumi makin tercemar. Namun adakah tempat di planet kita ini yang memiliki udara terbersih dibanding kebanyakan tempat lainnya?

Ilmuwan baru saja mengungkap wilayah dengan atmosfer murni yang tidak terpengaruh oleh aktivitas manusia. Tentu saja, tempat ini jadi lokasi dengan udara terbersih di Bumi.

Lokasi yang dimaksud adalah tengah Samudra Antartika Selatan. Tempat di mana atmosfer masih murni dan tidak terganggu polusi udara.

Baca Juga: Selama Lockdown, Begini Perbedaan Kualitas Udara di Dunia

Studi ini, yang pertama untuk mengukur kualitas udara di kawasan itu, tidak menemukan jejak partikel dari aktivitas manusia.

Rekan penulis penelitian, Dr Thomas Hill, dari Colorado State University di AS, mengatakan pihaknya dapat menggunakan bakteri di udara di atas Samudra Selatan sebagai alat diagnostik untuk menyimpulkan sifat-sifat utama atmosfer yang lebih rendah.

Misalnya, bahwa aerosol yang mengendalikan sifat-sifat awan Samudra Selatan sangat terkait dengan proses biologis laut, dan bahwa Antartika tampaknya terisolasi dari penyebaran mikroorganisme ke selatan, serta pengendapan nutrisi dari benua selatan.

Baca Juga: Langit Jakarta Semakin Membiru saat Lebaran, Bukti Kualitas Udara Membaik?

"Secara keseluruhan, Samudra Selatan adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang sedikit terpengaruh oleh aktivitas antropogenik (buatan manusia)," kata Hill dilansir Metro.co.uk, Sabtu (20/6/2020).

Ilustrasi Antartika. (Pixabay/MemoryCatcher)
Ilustrasi Antartika. (Pixabay/MemoryCatcher)

Polutan seperti aerosol tersebar di seluruh dunia melalui proses iklim dan cuaca yang kompleks, mempersulit para ilmuwan untuk menemukan tempat-tempat yang belum terkontaminasi oleh aktivitas manusia.

Tim menggunakan kapal penelitian kelautan - RV Investigator, untuk mengumpulkan sampel udara dari bagian bawah atmosfer, lapisan batas laut, yang bersentuhan langsung dengan laut.

Baca Juga: Dikenal Punya Tingkat Polusi Tertinggi, Kualitas Udara India Membaik

Sampel udara kemudian dianalisis untuk 'mikroba udara', yang disebarkan oleh angin ke seluruh atmosfer selama ratusan ribu kilometer. Dengan menggunakan sekuensing DNA, pelacakan sumber, dan lintasan angin, tim ini mampu membangun mikroba yang berasal dari laut daripada bagian lain dunia.

Menurut Hill, sebuah konsekuensi dan implikasi untuk lapisan batas laut wilayah ini dan awan yang menutupi itu adalah bahwa ia benar-benar murni. Artinya, bebas dari pengaruh benua dan antropogenik, dengan laut sebagai sumber dominan yang mengendalikan konsentrasi rendah dari kondensasi awan partikel nuklei dan es.

"Para peneliti, pada setiap tahap, memperlakukan sampel sebagai barang berharga, melakukan perawatan luar biasa dan menggunakan teknik terbersih untuk mencegah kontaminasi dari DNA bakteri di laboratorium dan reagen," jelas Hill.

Baca Juga: BMKG: Kualitas Udara di Jakarta Semakin Baik Karena PSBB

Ilustrasi Antartika yang penuh dengan salju. (Pixabay/ michelle2214)
Ilustrasi Antartika yang penuh dengan salju. (Pixabay/ michelle2214)

Hill mengatakan bahwa mereka tidak menemukan jejak aerosol, menunjukkan polusi dari aktivitas manusia tidak bepergian ke selatan ke udara Antartika. Udara sebenarnya sangat murni, mereka hanya memiliki sedikit DNA untuk bekerja.

Temuan ini diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, menantang penelitian sebelumnya, yang mengasumsikan sebagian besar mikroba udara di wilayah itu berasal dari benua melawan angin.

Itulah lokasi dengan udara terbersih di Bumi yang baru saja ditemukan ilmuwan, yakni tengah Samudra Antartika Selatan. Tempat dimana polusi udara tidak menjangkauinya. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak