Ditemukan Cumi-Cumi Raksasa 4 Meter dan Hiu Bercahaya, Bikin Takjub

Sangat langka, cumi-cumi raksasa ini mempunyai ukuran mata mencapai 25 sentimeter!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 22 Februari 2020 | 06:30 WIB
Cumi raksasa dan hiu yang bercahaya dalam gelap. (Kolase NIWA)

Cumi raksasa dan hiu yang bercahaya dalam gelap. (Kolase NIWA)

Hitekno.com - Laut dalam ternyata menyimpan banyak hewan aneh yang mendiami tempat penuh misteri dan rahasia. Sekelompok ilmuwan dikejutkan dengan penemuan cumi-cumi raksasa dan hiu "bercahaya" di laut dalam.

Baru-baru ini, para peneliti yang tergabung dalam National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) melakukan ekspedisi untuk mensurvei hoki (Macruronus novaezelandiae), ikan komersial paling bernilai di Selandia Baru.

Untuk mencari ikan hoki, para ilmuwan harus memeriksa area yang dikenal sebagai Chatham Rise.

Baca Juga: Ikan Laut Dalam Ini Berwajah Mengerikan, Punya 2 Mata di Satu Sisi!

Itu adalah sebuah area dasar samudra di sebelah timur Selandia Baru yang merupakan bagian dari "benua yang hilang" di Zandia.

Ketika melakukan survei pada ikan hoki, ilmuwan sangat terkejut karena menemukan cumi-cumi raksasa di kedalaman 442 meter bawah laut.

Cumi-cumi raksasa yang ditemukan ilmuwan. (NIWA)
Cumi-cumi raksasa yang ditemukan ilmuwan. (NIWA)

Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan pemandangan unik setelah merekam hiu "bercahaya".

Baca Juga: Digigit Ikan Laut Dalam, Tangan Nelayan Ini Sampai Susah Ditarik Kembali

Hewan tersebut bisa "bercahaya" karena memiliki efek bioluminesensi di laut dalam. Itu berarti sang hiu memiliki fitur keren "glow in the dark" atau "menyala dalam gelap".

Para peneliti berhasil memotret beberapa spesies hiu yang bisa memancarkan cahaya biru di laut dalam seperti hiu lentera selatan, hiu dogfish lucifer, dan hiu segel (Dalatias licha).

Deretan gambar yang dibagikan berhasil diabadikan oleh Profesor Brit Finucci yang tergabung dalam ekspedisi.

Baca Juga: Makhluk Laut Dalam Mengalami Mutasi Mengerikan, Ini Penyebabnya

Hiu laut dalam bisa menyala di dalam gelap. (NIWA/ Profesor Brit Finucci)
Hiu laut dalam bisa menyala di dalam gelap. (NIWA/ Profesor Brit Finucci)

Dilansir dari IFLScience, pada tanggal 21 Januari 2020 pukul 07.30 pagi waktu setempat, ilmuwan mengangkat jaring pukat dari kedalaman 442 meter.

Mereka terkejut setelah melihat tentakel raksasa yang terselip dalam pukat.

Ternyata itu adalah spesies cumi-cumi raksasa dengan panjang 4 meter (lengkap dengan tentakel) serta memiliki berat 110 kilogram.

Baca Juga: Hidup di Laut Dalam, Cumi-Cumi Raksasa Terekam Kamera

Ilmuwan lainnya yang bernama Darren Stevens menjelaskan bahwa kemungkinan masih banyak cumi-cumi raksasa lain yang berada pada tempat tersebut.

Cumi-cumi raksasa yang ditemukan ilmuwan di laut dalam. (NIWA/ Profesor Brit Finucci)
Cumi-cumi raksasa yang ditemukan ilmuwan di laut dalam. (NIWA/ Profesor Brit Finucci)

Cumi-cumi raksasa dengan nama ilmiah Architeuthis dux ini bahkan mempunyai mata berukuran 10 inci atau 25 sentimeter.

"Selandia Baru adalah ibu kota cumi-cumi raksasa di dunia. Beberapa cumi-cumi terbesar di dunia ada pada laut dalam Selandia Baru," kata Darren Stevens.

Penemuan cumi-cumi raksasa dan hiu "bercahaya" semakin membuktikan bahwa laut dalam menyimpan misteri luar biasa yang sangat menarik untuk disimak.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak