Wow! Begini Wujud Virus Corona Jika Dilhat dari Mikroskop

Peneliti di RML mencitrakan sampel virus dan sel yang diambil dari salah satu pasien di AS menggunakan dua jenis mikroskop elektron transmisi.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 16 Februari 2020 | 20:30 WIB
Wujud virus corona. (credit: NIAID-RML)

Wujud virus corona. (credit: NIAID-RML)

Hitekno.com - Wabah virus corona dari Wuhan masih menghantui masyarakat global di seluruh dunia, laporan terbaru dari CNN hingga hari ini Minggu (16/2/2020) virus corona menginfeksi 69 ribu orang secara global dan menyebabkan 1.669 kematian.

Pada Kamis (13/2/2020), Rocky Mountain Laboratories (RML) di National Institute of Allergy and Infectious Disease, Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, merilis beberapa gambar pertama dari COVID-19.

Dilansir Live Science, virus merupakan mikroorganisme patogen yang menyebabkan infeksi yang terbuat dari DNA atau RNA yang terbungkus oleh 'mantel' protein. Mereka terlalu kecil jika dilihat oleh cahaya tipikal.

Baca Juga: Pejabat Korea Utara Ditembak Mati karena Kabur dari Karantina Virus Corona

Para peneliti di RML pun mencitrakan sampel virus dan sel yang diambil dari salah satu pasien di AS menggunakan dua jenis mikroskop elektron transmisi.

Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML

COVID-19 terlihat mirip dengan virus corona penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang muncul pada 2012, dan virus corona sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang muncul pada 2002, menurut pernyataan peneliti.

Kemiripan ini dikarenakan virus masih dalam satu keluarga, yaitu virus corona. Dinamai sebagai virus corona lantaran penampilannya yang memiliki paku yang menonjol seperti mahkota, dalam bahasa Latin, 'corona' berarti 'mahkota'.

Baca Juga: Terkait PHK Karyawan, Serikat Pekerja Indosat Akui Ada Unsur Pemaksaan

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Berdasarkan laporan niaid.nih.gov, peneliti yang melakukannya adalah Emmi de Wit, Ph.D, yang menyediakan sampel virus sebagai bagaian dari studinya, ahli mikroskop Elizabeth Fischer yang menghasilkan gambar, dan kantor medis virusal RML yang telah mewarnai gamber secara digital.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak