Tangkap Tuna Langka Raksasa Senilai Rp 43 Miliar, Pria Ini Malah Melepasnya

Ikan tuna langka raksasa ini ternyata masuk dalam daftar hewan yang terancam punah.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 27 September 2019 | 19:30 WIB
Ikan tuna langka ini diprediksi nilainya mencapai puluhan miliar. (Facebook/ David Edwards)

Ikan tuna langka ini diprediksi nilainya mencapai puluhan miliar. (Facebook/ David Edwards)

Hitekno.com - Seorang pemancing berhasil memperoleh ikan tuna langka raksasa yang harganya diprediksi senilai puluhan miliar. Hewan dengan nilai fantastis sebesar itu adalah tuna sirip biru atau bluefin tuna.

David Edwards dari West Cork Charters yang berbasis di Courtmacsherry, Irlandia Selatan berhasil menangkap ikan tuna langka dengan berat mencapai 600 pon atau 272 kilogram.

Ikan tuna langka tersebut berhasil ditangkap setelah mereka berpatroli sekitar 3 kilometer di lepas pantai selatan dan barat Irlandia.

Baca Juga: 5 Hewan Eksotis yang Membunuh Pemiliknya, Salah Satunya Ada di Indonesia

Edwards mengunggah foto tangkapan tuna langka yang luar biasa di akun Facebook miliknya.

Ia juga berterima kasih pada para kru lain termasuk Darren O'Sullivan dari Irlandia dan Henk Veldman, pemancing dari Belanda.

Pemancing ini mendapatkan ikan tuna langka. (Facebook/ David Edwards)
Pemancing ini mendapatkan ikan tuna langka. (Facebook/ David Edwards)

Ikan tuna berukuran hampir sama pernah laku senilai puluhan miliar di Jepang.

Baca Juga: Mau Ngagetin Teman Pakai Topeng Hewan, yang Muncul Malah Gurunya

Pada Januari 2019, sebuah lelang yang dilakukan di Jepang berhasil menjual ikan tuna sirip biru seberat 278 kilogram dengan harga sebesar 333,6 juta yen atau sekitar Rp 43,9 miliar.

David Edwards memang sengaja melepasnya karena ia tergabung dalam program "Catch and Release".

Program tersebut merupakan sebuah penelitian yang membantu menentukan jumlah stok tuna sirip biru yang terus menyusut di Irlandia maupun secara global.

Baca Juga: Lima Hewan Aneh yang Benar-benar Hidup di Bumi, Kamu Nggak akan Nyangka

Pemancing ini merayakan keberhasilannya. (Facebook/ David Edwards)
Pemancing ini merayakan keberhasilannya. (Facebook/ David Edwards)

Dikutip dari Independent, IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah memasukkan tuna sirip biru sebagai hewan yang terancam punah dalam daftar IUCN Red List.

Pada tahun 2010, Greenpeace juga menambahkan tuna sirip biru ke dalam daftar Seafood Red List.

Bluefin tuna atau tuna sirip biru adalah sebutan beberapa spesies tuna yang tergabung dalam genus Thunnus.

Baca Juga: Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam

Terdapat 4 spesies yang tergabung di dalamnya termasuk T. maccoyii (southern bluefin tuna), T. orientalis (Pasific bluefin tuna), T. Tthynnus (Atlantic bluefin tuna), dan T. tonggol (longtail tuna).

Pemancing ini merayakan keberhasilannya. (Facebook/ David Edwards)
Pemancing ini merayakan keberhasilannya. (Facebook/ David Edwards)

Dari keempat spesies di atas, hanya Thunnus tonggol yang masih dalam jumlah aman. T. tonggol (longtail tuna) banyak ditemukan di perairan dekat Australia dan Indonesia.

Sementara ketiga spesies lainnya masuk dalam kategori Threatened atau terancam punah.

Karena jumlah semakin menipis, banyak ilmuwan dan nelayan yang tergabung dalam organisasi non-profit ikut memantau keberadaan tuna sirip biru yang masuk sebagai hewan terancam punah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak