Mengenal Topan Lingling, Badai yang Membuat Kim Jong Un Marah Besar

Topan Lingling memorak-porandakan puluhan ribu hektar lahan pertanian di Korea Utara.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 09 September 2019 | 15:45 WIB
Ilustrasi topan Lingling dari satelit. (Wikipedia/ NASA)

Ilustrasi topan Lingling dari satelit. (Wikipedia/ NASA)

Hitekno.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un marah besar terhadap pejabat setempat serta petinggi militer di negaranya. Kemarahan Kim Jong Un disebabkan karena pejabat setempat dianggap terlalu "santai" dalam menghadapi Topan Lingling (Typhoon Lingling).

Kim mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat (06/09/2019) dan langsung mengatakan bahwa negaranya dalam keadaan berbahaya mengingat badai besar dengan daya rusak tinggi sedang menuju ke Korea Utara.

"Sikap para pejabat tetap tidak berubah dan tidak berdaya dalam melawan topan, mereka tidak serius dan diserang sentimen santai," kata Kim saat marah dalam pertemuan itu, menurut laporan media Korea Utara bernama KCNA (Korean Central News Agency).

Baca Juga: 20 Foto Ini Mengungkap Betapa Berubahnya Korea Utara Sekarang

Di Korea Selatan, lebih dari 270 penerbangan pesawat komersial telah dibatalkan dan sekitar 160 ribu rumah mengalami pemadaman listrik setelah terkena dampak dari Topan Lingling.

KCNA melaporkan bahwa Topan Lingling melanda Korea Utara pada hari Sabtu (07/09/2019) pukul 14.00 waktu setempat.

Ilustrasi Kim Jong Un. (Wikipedia/ Korea.net)
Ilustrasi Kim Jong Un. (Wikipedia/ Korea.net)

Badan Meteorologi Jepang menyebutkan bahwa badai melemah pada hari Minggu (08/09/2019) ketika badai bergerak menuju daratan China.

Baca Juga: Ini 8 Teknologi Canggih Kebanggaan Korea Utara

Setelah memorak-porandakan Korea Selatan, Topan Lingling langsung menuju ke utara dengan kecepatan 140 kilometer per jam.

Dilansir dari ABC News, Topan Lingling mencapai puncaknya dengan kecepatan hingga 196 kilometer per jam.

Dengan kecepatan tinggi tersebut, itu menjadikan Topan Lingling sebagai topan terkuat kelima yang pernah melanda wilayah Korea sejak tahun 1959.

Baca Juga: Ini Penampakan Museum Anti Amerika di Korea Utara

Topan Lingling membuat banyak pohon besar tumbang dan banjir melanda lahan pertania. (YouTube/ Arirang News)
Topan Lingling membuat banyak pohon besar tumbang dan banjir melanda lahan pertania. (YouTube/ Arirang News)

Laporan terbaru dari KCNA mengatakan bahwa Topan Lingling yang menghantam Korea Utara sejak pukul 14.00 pada hari Sabtu (07/09/2019) hingga Minggu (08/09/2019) tengah malam, menghasilkan kerusakan luar biasa.

Topan Lingling menyebabkan 460 rumah dan 15 bangunan umum hancur, rusak atau terendam air di Korea Utara.

Sebanyak 46.200 hektar lahan pertanian telah terkubur atau tergenang air.

Baca Juga: Hangout Bareng, Kembaran Donald Trump dan Kim Jong Un Bikin Heboh

Secara total, baik di Korea Utara dan Korea Selatan, jumlah orang yang tewas telah mencapai 8 orang dan 18 orang lainnya terluka.

Kerusakan puluhan ribu hektar lahan pertanian juga menimbulkan risiko tinggi bagi Korea Utara mengingat negara itu sering menderita kekurangan pangan.

Bahkan awal tahun 2019, PBB menyatakan bahwa sekitar 10 juta orang di Korea Utara sangat membutuhkan bantuan pangan.

Topan Lingling termasuk Siklon Tropis yang berbahaya dan terbentuk pada bagian barat laut Samudra Pasifik.

Kecepatan pusaran badai yang sangat tinggi dan daya rusaknya yang besar sangat pantas apabila Kim Jong Un menaruh perhatian pada Topan Lingling ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak