Asteroid Besar Bernama God of Chaos Akan Melintas, Ini Persiapan NASA

Potensi ledakan energi asteroid God of Chaos bisa membahayakan Bumi.

Vika Widiastuti | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 04 Mei 2019 | 11:30 WIB
Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ AlexAntropov86)

Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ AlexAntropov86)

Hitekno.com - NASA diketahui sedang mempersiapkan kedatangan asteroid besar bernama God of Chaos atau Dewa Kekacauan.

Asteroid tersebut berukuran sangat besar dengan lebar 340 meter sehingga dikategorikan ilmuwan sebagai Potentially Hazardous Asteroids (PHA) atau asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.

Membawa kode Apophis 99942, asteroid ini pertama kali ditemukan oleh para astronom Australia di Kitt Peak National Observatory pada Juni 2004.

Baca Juga: Demi Pahami Sejarah Tata Surya, Jepang Ledakkan Asteroid Ryugu

Awalnya, ilmuwan Australia menghitung bahwa kemungkinan asteroid God of Chaos menabrak Bumi adalah sebesar 2,7 persen.

Seperti namanya, God of Chaos akan sangat menimbulkan kekacauan bila menabrak Bumi dan bahkan ratusan ribu nyawa manusia bisa menjadi taruhannya.

Namun tenang saja, NASA telah menghitungnya kembali dan mengatakan bahwa objek tersebut hanya akan melintas dekat dengan Bumi.

Baca Juga: Terkuak, Fosil Ini Buktikan Dinosaurus Punah karena Terhantam Asteroid

Ilustrasi orbit asteroid God of Chaos (warna biru) saat melintas dekat dengan Bumi. (Wikipedia/ NASA)
Ilustrasi orbit asteroid God of Chaos (warna biru) saat melintas dekat dengan Bumi. (Wikipedia/ NASA)

Hanya ada 1 dalam 100.000 kemungkinan bahwa asteroid akan menabrak Bumi.

Asteroid akan melintas dekat Bumi di tahun 2029 dengan jarak 19 ribu mil atau 31 ribu kilometer dari Bumi.

Meteorit yang lebih kecil dari 30 meter biasanya meledak di udara, seperti yang terjadi di Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013.

Baca Juga: Kemunculan Gault, Asteroid Misterius yang Meledak di Luar Angkasa

Dampak ledakan energi (di udara) asteroid berukuran 30 meter adalah 0,01 MT (Metric Ton), atau 20-30 kali lebih besar dari ledakan bom atom Hiroshima.

Bisa dibayangkan bagaimana ledakan God of Chaos apabila meledak di permukaan Bumi dengan potensi ledakan energi hampir 2.000 MT.

Model render asteroid God of Chaos atau Apophis 99942 oleh simulasi komputer ilmuwan. (Wikipedia/ Astronomical Institute of the Charles University)
Model render asteroid God of Chaos atau Apophis 99942 oleh simulasi komputer ilmuwan. (Wikipedia/ Astronomical Institute of the Charles University)

Namun ketika melintas mendekati Bumi, ilmuwan NASA dan ilmuwan internasional menganggapnya sebagai momentum tepat untuk mengamati dan menelitinya.

Baca Juga: Menakjubkan, Peneliti Asal Jepang Pamer Foto Permukaan Asteroid Ryugu

Salah satu ilmuwan NASA bernama Marina Brozovi sangat bersemangat menanti kedatangan asteroid 10 tahun lagi.

''Pengamatan jarak dekat Apophis pada tahun 2029 akan menjadi peluang yang luar biasa bagi sains. Kami akan mengamati asteroid dengan teleskop optik dan radar. Dengan pengamatan radar, kita mungkin bisa melihat detail permukaan yang hanya beberapa meter,'' kata Brozovic dikutip dari Independent.

Sementara seorang astronom lain berharap bahwa pengamatan ini dapat melindungi planet apabila ada asteroid dengan karakteristik serupa melintas terlalu dekat dengan Bumi.

''Apophis adalah perwakilan dari sekitar 2.000 Asteroid Berbahaya (PHA) yang saat ini dikenal. Dengan mengamati Apophis selama perjalanannya pada tahun 2029, kita akan memperoleh pengetahuan ilmiah penting yang suatu hari nanti dapat digunakan untuk pertahanan planet,'' kata Paus Chodas, direktur CNEOS (Center for Near Earth Objects Studies).

Asteroid God of Chaos akan menjadi wawasan tambahan bagi ilmuwan dalam mengamati asteroid besar yang melintas di dekat Bumi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak