Lapisan Es Greenland Mencair Sangat Cepat, Bencana Buruk Akan Datang

Lapisan Es Greenland yang mencair bisa menjadi bencana buruk bagi manusia.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 23 April 2019 | 18:45 WIB
Lapisan Es Greenland pada tahun 2007. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Lapisan Es Greenland pada tahun 2007. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Hitekno.com - Lapisan Es (Ice Sheet) yang terkenal dan sangat menentukan tinggi permukaan air laut global adalah Lapisan Es Greenland dan Lapisan Es Antartika.

Peneliti menemukan sesuatu yang mengagetkan dan sayangnya itu adalah sebuah kabar buruk.

Lapisan Es dikenal sebagai Gletser Kontinental, lapisan super besar gletser yang menutupi daerah lebih dari 50 ribu kilometer persegi.

Baca Juga: Ingin Buktikan Bumi Datar, Pria Ini Bakal Terbangkan Roket dari Antartika

Peneliti mengungkapkan bahwa kecepatan mencair Lapisan Es Greenland memecahkan rekor yang telah ada sebelumnya.

Penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada hari Senin (23/04/2019).

Profesor Eric Rignot, pemimpin penelitian dari Universitas California mengatakan bahwa pencairan Lapisan Es mempunyai efek jangka panjang.

Baca Juga: Teori Baru Penganut Bumi Datar Mengenai Es Antartika, Setuju Nggak?

Kecepatan Gletser yang mencair sehingga mengurangi ketebalan, massa, dan luasnya. (Jurnal PNAS)
Kecepatan Gletser yang mencair sehingga mengurangi ketebalan, massa, dan luasnya. (Jurnal PNAS)

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada tahun 2012, Greenland kehilangan es tahunan empat kali lipat lebih besar dari apa yang terjadi pada tahun 2003.

Kini penelitian menemukan hal yang lebih mengkhawatirkan: Lapisan Es Greenland telah mengalami perubahan yang cepat dan tidak dapat diubah.

Mereka dapat menunjukkan dengan tepat kapan iklim planet ini berubah menjadi sangat buruk.

Baca Juga: Gunung Es Raksasa Ini Diprediksi Akan Lepas dari Dataran Antartika

Data pada tahun 1970-an mengungkapkan bahwa Lapisan Es Greenland mencair rata-rata 47 gigaton per tahun.

Pada 1980-an, meningkat menjadi menjadi 50 gigaton tiap tahunnya.

Di atas tahun 1980-an, tingkat kehilangan es telah meningkat enam kali lipat.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Dari tahun 2010 hingga tahun 2018, kehilangan es rata-rata mencapai 290 gigaton per tahun.

Lapisan-Es-Greenland. (Wikipedia/ Eric-Gaba)
Lapisan-Es-Greenland. (Wikipedia/ Eric-Gaba)

Jika semua Lapisan Es Greenland meleleh, maka permukaan laut global akan naik sekitar 20 kaki atau 6 meter.

''Naiknya permukaan air laut membuat daerah sekitar garis pantai berisiko lebih besar terkena banjir, erosi, dan bahaya dari badai besar. Permukaan laut yang lebih tinggi mendorong gelombang badai lebih dekat ke daratan, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,'' kata Eric Rignot dikutip dari Inverse.

Peneliti bahkan menekankan kita harus bersiap-siap karena itu mendatangkan ''suatu bahaya bagi kehidupan manusia''.

Mereka menemukan bahwa peristiwa pencairan itu didominasi oleh pemanasan global karena aktifitas manusia.

Pemanasan iklim dari emisi gas rumah kaca oleh manusia menjadi penyebab laju pencairan Lapisan Es Greenland menjadi tak terbendung.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak