Es Gunung Everest Mencair, Jasad Pendaki yang Hilang Bermunculan

Pemanasan global jadi penyebab mencairnya es di Gunung Everest.

Agung Pratnyawan
Minggu, 24 Maret 2019 | 18:00 WIB
Gunung Everest di Himalaya. (Pixabay/ Simon)

Gunung Everest di Himalaya. (Pixabay/ Simon)

Hitekno.com - Gunung Everest menarik perhatian banyak pendaki untuk menaklukkannya. Namun sayangnya tak sedikit pendaki yang hilang dan gugur menjadi korban dari gunung tertinggi di dunia ini.

Namun menurut laporan terbaru, es di Gunung Everest mulai mencari karena masalah pemanasan global. Disebutkan kalau gletser yang selama ini menutupi banyak tempat di gunung ini mulai mencair.

Ketika es di Gunung Everest mulai mencair, barulah satu persatu jasad pendaki yang dulu hilang muncul ke permukaan.

Baca Juga: Gunung Es Langka di Antartika Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya

Diperkirakan telah 300 pendaki gugur dalam upaya mencapai puncak Gunung Everest sejak tim pendaki Inggris pertama kali berusaha menaklukan puncak tertinggi di dunia itu pada 1922.

Menurut BBC, jasad pendaki telah yang bermunculan akibat mencairnya es telah mulai dipindahkan di sisi gunung yang masuk dalam wilayah China.

Area pegunungan Everest di Himalaya. [Shutterstock]
Area pegunungan Everest di Himalaya. [Shutterstock]

''Karena pemanasan global, lapisan es yang gletser meleleh dengan cepat. Jasad-jasad yang terkubur selama bertahun-tahun kini bermunculan,'' kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

Baca Juga: Gunung Everest Kalah, Ternyata Segini Ketinggian Gelombang Bom Nuklir

''Kami sudah membawa jasad-jasad pendaki yang gugur baru-baru ini. Tetapi jasad-jasad lama yang tadinya terkubur kini bermunculan,'' terang dia.

Menurut sejumlah pendaki, dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar jasad bermunculan di dekat Khumbu Icefall, sebuah area yang dikenal sangat berbahaya dalam rute menuju puncak Gunung Everest.

Sebuah studi pada 2015 menunjukkan bahwa danau-danau kecil di Khumbu telah menyatu menjadi danau-danau lebih besar karena es semakin cepat mencair.

Baca Juga: Gunung Es Raksasa Ini Diprediksi Akan Lepas dari Dataran Antartika

Pada 2016 tentara Nepal memutuskan untuk mengeringkan Danau Imja dekat Gunung Everest karena permukaan air, yang terus naik akibat es yang terus mencair, sudah mencapai level yang membahayakan.

Ketika semakin banyak es di Gunung Everest mencair, tandanya pemanasan global semakin memburuk di Bumi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Aneh, NASA Temukan Gunung Es Berbentuk Persegi di Antartika

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak