Menurut Ilmuwan, Kiamat 2019 Bisa Terjadi Karena Objek Ini

Cukup menyeramkan?

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Selasa, 01 Januari 2019 | 19:15 WIB
Ilustrasi. (Tunis/Daily News)

Ilustrasi. (Tunis/Daily News)

Hitekno.com - Para ilmuwan baru saja merilis kabar mengejutkan untuk seluruh penghuni Bumi. Kabar mengejutkan tersebut mengenai prediksi kiamat yang akan datang pada 1 Februari 2019. Bagaimana penjelasan kiamat 2019 ini?

Pernyataan ini tentu sangat berdasar. Pasalnya, para astronom mengungkapkan bahwa sebuah asteroid besar dijadwalkan akan segera menabrak Bumi pada pagi hari di tanggal tersebut.

Jika hal ini terjadi, maka seluruh benua yang ada di Bumi akan dihantam nuklir di musim dingin dan akan mengakibatkan kepunahan besar bagi seluruh manusia.

Baca Juga: Mirip Alien, Ini 5 Penemuan Spesies Baru Terheboh 2018

Kalau pada pendapat sebelumnya, para pengamat asteroid berpendapat jika Bumi akan berakhir dalam waktu 17 tahun, maka hal tersebut meningkat sebanyak satu banding 75.000 kali.

Hal ini sebanding dengan satu dari 10.000 peluang seseorang dapat tewas dalam kecelakaan mobil selama satu tahun. Sehingga ada 100.000 peluang terbunuh dapat terjadi.

Ilustrasi asteroid menuju Bumi. (Metro)
Ilustrasi asteroid menuju Bumi. (Metro)

Pada bulan yang sama, Februari, para astronom juga menemukan potensi ancaman lainnya yang disebut sebagai 2002 CU11.

Baca Juga: Ajaib, Ilmuwan Cina Sukses Ubah Tembaga Menjadi Emas

Bebatuan Armageddon terbaru lainnya yang bernama NT7 2002 yang kemungkinan juga akan menghantam Bumi ini sudah dipantau sejak 9 Juli 2018 oleh NASA dan Linear Observatory Angkatan Udara milik Amerika Serikat di New Mexico.

Sadar betul dengan ancaman benda luar angkasa yang akan menghantam Bumi, para ilmuwan dari NASA beserta Universitas Pisa di Italia terus melakukan perhitungan orbit miring antara Mars dan Bumi yang berada antara 0,6 dan 2,5 mil.

Pada perhitungan awal, NT7 2002 ini akan mendekati Bumi pada tahun 2019. Apakah ini yang menyebabkan kiamat 2019 nanti?

Baca Juga: Ngeri, Hidung Bocah Ini Jadi Tempat Bersarang Hewan Aneh

Jika akan bertabrakan dengan Bumi dalam kecepatan tertentu, dampaknya terhadap Bumi diprediksi mencapat 18 mil per detik dan cukup untuk menghilangkan seluruh benua dan membawa kehancuran pada umat manusia.

Menurut perhitungan para ahli, benda luar angkasa ini kemungkinan akan bertabrakan dengan Bumi dalam angka probabilitas satu dari 60.000.

Sumber: Deccan Chronicle
Ilustrasi. (Deccan Chronicle)

Namun, peluang untuk melawan tabrakan bisa saja menjadi satu dari 75.000. Sayangnya, sudah dipastikan jika objek ini berada di jalur tabrakan dengan Bumi.

Baca Juga: Tak Selamanya Setia, Penguin Ini Kepergok Selingkuh di Penangkaran

Benda seukuran NT7 2002 ini rupanya hanya menghantam Bumi setiap satu atau dua juta tahun.

Pendapat lain datang dari Dr. Benny Peiser, seorang antropolog di Liverpool Moores University. Ia mengatakan jika dirinya yakin bahwa risiko kiamat sangat rendah.

Menurutnya kondisi mencekam ini hanya akan menciptakan kehancuran kehidupan ekonomi dan sosial manusia kepada kondisi Zaman Kegelapan.

Lebih lanjut, para ilmuwan di seluruh dunia akan terus melakukan pemantauan mengenai resiko yang bisa saja terjadi dari kedatangan objek luar angkasa yang mampu membuat Bumi kiamat 2019 ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak