VinFast. [VinFast]
Hitekno.com - Selama bertahun-tahun, Asia Tenggara kerap dipandang tertinggal dalam upaya transisi menuju energi bersih. Ketergantungan pada batu bara, urbanisasi yang tak terkendali, serta kebijakan lingkungan yang belum konsisten menjadi ciri khas kawasan ini. Namun, dalam satu dekade terakhir, kawasan ini tengah mengalami revolusi kendaraan listrik yang mengubah wajah industrinya. Dari Vietnam hingga Indonesia, VinFast muncul sebagai motor penggerak perubahan besar ini, menandai era baru di mana inovasi hijau tumbuh dari jantung Asia Tenggara, bukan semata dari negara-negara maju.
Perubahan besar ini bukan sekadar hasil kebijakan baru, tetapi mencerminkan munculnya rasa percaya diri kolektif bahwa kawasan ini mampu menjadi pelaku utama dalam revolusi energi global. Semangat untuk berinovasi, membangun teknologi bersih, dan memperkuat kemandirian industri menjadikan Asia Tenggara semakin diperhitungkan di panggung internasional. Di tengah dinamika tersebut, VinFast menjadi simbol konkret bagaimana visi keberlanjutan dapat diwujudkan menjadi kekuatan ekonomi dan kebanggaan regional.
Berdiri di Vietnam pada tahun 2017, VinFast awalnya hanyalah pendatang baru di sektor otomotif, namun dalam waktu kurang dari dua tahun, perusahaan ini telah membangun pabrik modern di Hai Phong dan meluncurkan tiga model mobil konvensional pertamanya.
Puncaknya, pada 2022, VinFast mengambil langkah radikal meninggalkan produksi mobil bensin dan sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik. Sebuah keputusan berani yang menandai ambisi Vietnam menjadi pelopor mobilitas bersih di tingkat global.
“Kami percaya setiap bangsa berhak memiliki peran dalam masa depan industri hijau dunia,” ujar Pham Nhat Vuong, Chairman Vingroup sekaligus pendiri VinFast. “Langkah kami bukan hanya tentang mobil listrik, tapi tentang membangun masa depan yang berkelanjutan untuk Asia.”
Ekosistem Mobilitas Hijau
Keberhasilan VinFast tak berhenti di lini produk. Perusahaan ini membangun salah satu ekosistem mobilitas hijau paling terintegrasi di dunia mulai dari city car hingga bus listrik, dari layanan pengisian daya hingga riset baterai lithium-ion.
Di Vietnam, jaringan pengisian daya mereka mencapai lebih dari 150.000 port, menjadikannya salah satu yang terluas di dunia. Divisi pengisian ini kini beroperasi di bawah V-Green, perusahaan yang ditugaskan membangun infrastruktur di seluruh pasar internasional VinFast.
Tak hanya berinovasi di teknologi kendaraan, VinFast juga berani menciptakan model bisnis baru. Melalui skema berlangganan baterai, konsumen bisa membeli kendaraan listrik dengan harga awal lebih rendah, sementara perawatan dan penggantian baterai dijamin seumur hidup.
“Program berlangganan baterai bukan sekadar strategi harga, tapi upaya membuka akses agar kendaraan listrik bisa dijangkau semua lapisan masyarakat,” ujar CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto
Baca Juga: Cara Instal WhatsApp di Apple Watch, Komunikasi Dijamin Makin Lancar!
![VinFast. [VinFast]](https://media.hitekno.com/thumbs/2025/11/06/12071-vinfast/730x480-img-12071-vinfast.jpg)
Ekspansi Hijau VinFast di Indonesia
VinFast kini menargetkan Indonesia sebagai pasar strategis dan “rumah kedua.” Indonesia dipilih bukan hanya karena potensinya sebagai pasar terbesar kendaraan listrik di kawasan, tetapi juga karena cadangan nikel yang besar, bahan utama baterai EV.
Salah satu rencana yang tengah berjalan, VinFast menggandeng mitra lokal, memperluas jaringan dealer, dan mempersiapkan pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas 50.000 unit per tahun dan investasi awal sekitar 200 juta dolar AS.
Melalui ekspansi ini, mereka tidak hanya membawa kendaraan listrik, tetapi juga membangun ekosistem mobilitas hijau, termasuk 63.000 stasiun pengisian yang diproyeksikan senilai 300 juta dolar AS.
“Bagi kami, perjalanan ini bukan sekadar ekspansi ke pasar baru,” tambah Kariyanto Hardjosoemarto.
“Ini tentang menjadi bagian dari kisah yang lebih besar, kisah tentang kreativitas anak muda Indonesia, semangat kelas menengah yang terus tumbuh, dan visi para pembuat kebijakan yang berpandangan jauh ke depan.”