Bjorka Klaim Curi 26 Juta History Pengguna, Telkom: Pelanggan IndiHome hanya 8 Juta

PerwakilanTelkomGroup mengklaim kalau data pribadi pelanggan IndiHome aman.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 22 Agustus 2022 | 13:26 WIB
Ilustrasi Data Pribadi. (Pixabay)

Ilustrasi Data Pribadi. (Pixabay)

Hitekno.com - Sedang ramai klaim akun Bjorka yang mengaku telah berhasil mencuri data pengguna IndiHome. Setidaknya ada 26 juta history browsing yang ditawarkan pelaku ke forum hacker berlum lama ini.

Menanggapi klaim kebocoran data pelanggan IndiHome, perwakilan Telkom Group mengaku kalau data pribadi pelanggan mereka aman.

Perwakilan Telkom Group ini menegaskan bahwa data-data pelanggan IndiHome tidak bocor meski pihak terkait akan menelusuri hal ini. Informasi ini berkebalikan dengan klaim yang disampaikan akun bernama Bjorka di sebuah forum komunitas.

Baca Juga: Pakar Keamanan Siber: Kebocoran Data Pelanggan IndiHome Benar Terjadi

"Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza yang dimuat Suara.com, Senin, 22 Agustus 2022.

Merujuk pada penyelidikan awal, Telkom menyatakan mereka tidak pernah memberikan email untuk pelanggan IndiHome dan bahwa domain alamat mereka adalah @telkom.co.id.

Dalam penyelidikan terhadap sekitar 100.000 sampling, memperlihatkan bahwa data nomor induk kependudukan (NIK) tidak cocok.

Baca Juga: Telkom Klaim Data Pelanggan Indihome Diretas karena Akses Situs Terlarang

"Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis," kata Reza.

Telkom menjelaskan, jumlah pelanggan IndiHome saat ini ada 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Sehingga menurutnya histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain.

"Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Sebaiknya memang kita semua bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware," kata Reza.

Baca Juga: Diduga 17 Juta Data Pelanggan Bocor, Kominfo Panggil Manajemen PLN

Dalam temuan terkait, Telkom menyebut adanya data sampel berasal dari tahun 2018.

Dalam keterangan terpisah, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan sedang mendalami dugaan data pelanggan IndiHome bocor.

Kementerian akan segera memanggil manajemen Telkom untuk dimintai keterangan soal insiden ini.

Baca Juga: Usut Dugaan Kebocoran Data Pelanggan Indihome, Kominfo Panggil Manajemen Telkom

"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Beredar informasi di media sosial bahwa 26 jutaan data histori browsing pelanggan IndiHome bocor, termasuk diantaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.

Itulah jawaban Telkom soal klaim kebocoran data pelanggan IndiHome yang dilakukan Bjorka. (Suara.com/ M Nurhadi).

Berita Terkait
Berita Terkini

Asia Tenggara Menunjukkan Kesadaran Keamanan Email Lebih Tinggi Dibanding Kawasan Berkembang Lainnya...

internet | 13:27 WIB

NVIDIA bekerja sama dengan Komputer Medan menggandeng tiga perguruan tinggi terkemuka di Kota Medan....

internet | 13:58 WIB

Melalui RUPS, Arkadia Digital Media melaporkan peningkatan pendapatan hingga 40 persen selama 2023....

internet | 11:18 WIB

pentingnya memahami tentang bahaya yang mengancam pusat data dan bagaimana penanggulangannya....

internet | 11:34 WIB

Ingin mencoba trading kripto? Berikut adalah 5 opsi crypto wallet yang layak dicoba....

internet | 16:37 WIB