Meski Pandemi Covid-19 Usai, Layanan Pesan Antar Makanan Online Masih Laku

Layanan pesan antar makanan secara online merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat.

Agung Pratnyawan
Rabu, 15 Juni 2022 | 18:21 WIB
Ilustrasi aplikasi Gojek dengan GoFood. (Gojek)

Ilustrasi aplikasi Gojek dengan GoFood. (Gojek)

Hitekno.com - Selama pandemi Covid-19 melanda, layanan pesan antar makanan online ramai digunakan masyarakat di Indonesia. Tren ini disebut-sebut akan terus berlanjut meski pandemi telah usai.

Diwartakan Suara.com, Lembaga riset Tenggara Strategics memperkirakan kalau online food delivery (OFD) atau layanan pesan antar makanan online masih tetap tinggi pascapandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno mengungkapkan hasil temuan itu dalam laporan bertajuk Survei Persepsi & Perilaku Konsumen Online Food Delivery (OFD) di Indonesia pada Rabu (15/6/2022).

Baca Juga: Trik Mudah Menemukan Rekomendasi Kuliner di GoFood

"Mayoritas konsumen berniat untuk terus menggunakan (99 persen) dan meningkatkan penggunaan (96 persen) layanan pesan antar makanan online ke depannya," katanya seperti dilansir HiTekno.com dari Suara.com.

Riyadi menuturkan layanan pesan antar makanan secara online merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat.

Driver ojol tetap berjuang antar pesanan makanan customer GrabFood. (dok GrabFood)
Driver ojol tetap berjuang antar pesanan makanan customer GrabFood. (dok GrabFood)

Bahkan, di tengah pandemi, layanan OFD terbukti menjadi penyelamat masyarakat yang harus beraktivitas dari rumah dan penyelamat UMKM untuk bisa tetap berbisnis.

Baca Juga: GoFood Gelar GoFoodieland, Festival Rasa UMKM Virtual Terbesar di Indonesia

"Kami kemudian melakukan riset untuk mengetahui, apakah pasca pandemi layanan OFD akan tetap diminati mengingat ada perubahan perilaku di mana masyarakat sudah mulai kembali bekerja di kantor, beraktivitas di luar rumah serta adanya relaksasi regulasi dalam bepergian. Jawaban yang kami dapat dari riset ini adalah masyarakat tetap meminati layanan OFD karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan," ungkapnya.

Berdasarkan laporan Google, Temasek, Bain & Company pada 2021, sebanyak 64 persen pengguna di Indonesia menyatakan lebih sering menggunakan layanan pesan-antar makanan online di masa pandemi.

Faktor kenyamanan menjadi alasan utama konsumen Indonesia (72 persen) terus menggunakan layanan OFD.

Baca Juga: Upaya GoFood Tingkatkan Penghasilan Bulanan Mitra UMKM di Masa Pandemi

Berdasarkan laporan tersebut, badan riset bagian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Universitas Prasetiya Mulya itu menghitung nilai transaksi bruto (gross merchandise value/GMW) layanan pesan-antar makanan online diperkirakan berkontribusi Rp 78.4 triliun (5,52 miliar dolar AS) dari total GMV transaksi digital di Indonesia sebesar Rp 994 triliun (setara 70 miliar dolar AS).

"Angka GMV transportasi dan OFD di Indonesia naik 36 persen dari tahun 2020, menunjukkan bahwa ada peningkatan penggunaan oleh konsumen di industri OFD, sehingga akan terus bertumbuh ke depannya," imbuh Riyadi.

Ada pun riset mengenai layanan pesan antar makanan online yang dilakukan Tenggara Strategics menggunakan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dengan jumlah responden mencapai 1.200 orang yang tersebar di enam kota yang dilakukan pada 10 hingga 14 Januari 2022.

Baca Juga: GoFood Bagikan Ribuan Tas Pengantaran Gratis kepada Mitra Driver

Itulah prediksi Tenggara Strategics yang memperkirakan kalau layanan pesan antar makanan online masih tetap laku pascapandemi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak