Lindungi Remaja dari Hoax Berbahaya, TikTok Luncurkan Proyek Global Ini

Proyek ini melibatkan survei terhadap 10.000 remaja, guru, dan orangtua di Argentina, Australia, Brazil, Jerman, Italia, Meksiko, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia.

Agung Pratnyawan
Kamis, 18 November 2021 | 17:52 WIB
Ilustrasi TikTok. (Unsplash/helloimnik)

Ilustrasi TikTok. (Unsplash/helloimnik)

Hitekno.com - TikTok memperkuat komitmennya untuk menghadirkan lingkungan internet yang aman dan nyaman bagi pengguna terus memperbarui kebijakan keselamatannya.

Yakni melalui proyek global untuk memahami dengan lebih baik tentang keterlibatan remaja terhadap tantangan dan hoax berbahaya.

Proyek ini melibatkan survei terhadap 10.000 remaja, guru, dan orangtua di Argentina, Australia, Brazil, Jerman, Italia, Meksiko, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia, serta berkolaborasi dengan para ahli untuk merilis hasil studi dan mengulas kembali kebijakan keselamatan remaja di TikTok.

Baca Juga: Indonesia Jadi Penghasil Konten TikTok Seputar Kpop Terbanyak

Studi ini disusun oleh Dr Zoe Hilton, Direktur dan Pendiri Praesidio Safeguarding, Badan Safeguarding Independen untuk menangkap berbagai temuan dan rekomendasi utama, yang selanjutnya dikembangkan melalui diskusi panel bersama 12 pakar keselamatan remaja terkemuka untuk meninjau dan memberi saran serta masukan pada laporan tersebut.

Selain itu, TikTok juga bekerjasama dengan Dr. Richard Graham, seorang Psikiater Klinis Anak yang fokus pada perkembangan remaja yang sehat, dan Dr. Gretchen Brion-Meisels, seorang ilmuwan perilaku yang fokus dalam pencegahan risiko pada masa remaja untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penelitian ini.

Hasil studi ini memperlihatkan bagaimana remaja pengguna TikTok memandang tantangan dan hoax yang ada di platform, di mana 54% dari responden di Indonesia menganggap tantangan baru-baru ini termasuk menyenangkan, 27% merasa tantangan itu berisiko tapi masih aman, 14% menganggap tantangan yang ada itu berbahaya, sementara 3% berpikir sangat berisiko.

Baca Juga: Durasi Video TikTok Bertambah, Kini Jadi 5 Menit

Yang melegakan, hanya 2% dari responden remaja yang mengaku mengambil bagian dalam tantangan tersebut. Ada beberapa cara yang mereka pertimbangkan, antara lain dengan melihat video lainnya terlebih dahulu, membaca komentar-komentar, dan membahasnya dengan teman.

Survei TikTok untuk memahami pengalaman mereka tentang tantangan online dan hoax. (TikTok)
Survei TikTok untuk memahami pengalaman mereka tentang tantangan online dan hoax. (TikTok)

Panduan untuk remaja terkait bagaimana cara menilai potensi risiko juga menjadi hal penting untuk menjaga mereka tetap aman. Sebanyak 50% dari responden remaja ingin mendapatkan informasi yang memadai tentang risiko tantangan terlebih dulu.

Beberapa tantangan kadang memberikan informasi yang tidak benar atau hoax, dan ini bisa membahayakan nyawa mereka ataupun mempengaruhi mental mereka hingga memiliki tendensi bunuh diri. Sebanyak 31% responden yang terpapar hoax ini mengalami dampak negatif, di mana 63% dari mereka merasa hal tersebut berdampak pada kesehatan mental mereka.

Baca Juga: Mudah, Ini Cara Menyimpan Video TikTok yang Tidak Bisa Didownload

Para orangtua dan wali, termasuk guru, yang ikut menjadi responden masih merasa kesulitan untuk membahas mengenai tantangan dan hoax berbahaya dengan anak remaja mereka. Dari hasil studi, sebanyak 42% repsonden mengatakan mereka tidak akan menyebut soal hoax kecuali anak remajanya menyinggung lebih dulu, dan 27% juga menunggu ketertarikan dari anak remajanya sebelum mulai membahas soal hoax.

Upaya TikTok Dalam Meningkatkan Keamanan Remaja

Hasil laporan studi oleh Dr. Hilton ini digunakan untuk meninjau kembali kebijakan keamanan di TikTok dan meningkatkan keamanan di platform. Untuk melindungi pengguna remaja dengan lebih baik, TikTok akan mulai menghapus peringatan tentang hoax yang membahayakan diri.

Baca Juga: #SamaSamaBerkarya, TikTok Indonesia Gelar Konferensi Virtual TikTok Talk+

Selanjutnya, TikTok akan tetap memperbolehkan adanya pembicaraan mengenai hal ini, karena dapat meredam kepanikan dan memberikan informasi yang akurat.

TikTok juga mengembangkan teknologi yang memberikan peringatan kepada tim keamanan jika tiba-tiba terjadi peningkatan konten yang melanggar panduan dan terhubung pada tagar tertentu. Kini, TikTok memperluas teknologi ini untuk menangkap perilaku yang berpotensi berbahaya.

Contohnya, saat tagar #FoodChallenge biasa digunakan untuk berbagi resep masakan, jadi jika ada peningkatan konten di tagar tersebut yang melanggar panduan TikTok, tim moderasi akan diperingkatkan untuk mencari penyebabnya dan lebih siap untuk mengambil langkah dalam menghadapi tren atau perilaku berbahaya tersebut.

TikTok juga bekerjasama dengan Dr. Graham, Dr. Brion-Meisels, dan Anne Collier (Pendiri dan Direktur Eksekutif The Net Safety Collaborative) untuk menambah sumber daya terbaru di Pusat Keamanan, khusus tentang tantangan online dan hoax. Sumber daya ini termasuk juga saran untuk para wali dalam membahas topik tersebut bersama anak remaja.

TikTok juga mengembangkan bahasa yang digunakan di label peringatan dan mengingatkan pengguna untuk mengunjungi Pusat Keamanan sebagai acuan informasi lebih lanjut termasuk pencarian informasi tidak benar terkait bunuh diri dan melukai diri sendiri.

"Bagi TikTok, keselamatan pengguna adalah prioritas utama kami, terutama pengguna di usia remaja. Kami meluncurkan proyek global untuk memahami dengan lebih baik tentang keterlibatan remaja terhadap tantangan dan hoax berbahaya, serta mempelajari bagaimana kami bisa melakukan respon yang lebih efektif dalam usaha kami mendukung remaja, orangtua, dan pengajar," kata narasumber dari TikTok.

Apa yang harus dilakukan jika melihat tantangan online atau Hoax. (TikTok)
Apa yang harus dilakukan jika melihat tantangan online atau Hoax. (TikTok)

 

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak