Kompak Berhenti Merokok, Sekumpulan Pemuda Ini Pilih Hisap Ini

"Kompak circlenya," kata salah satu netizen.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 25 Juni 2021 | 18:45 WIB
Ilustrasi cokelat. (Pixabay/congerdesign)

Ilustrasi cokelat. (Pixabay/congerdesign)

Hitekno.com - Belum lama ini gerombolan pemuda tengah berkumpul kompak berhenti merokok dan memilikh menghisap jajanan cokelat sebagai gantinya. 

Video sekumpulan pemuda yang tengah berkumpul memakan sebuah permen coklat anak viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok l0velesss dan menjadi FYP di linimasa TikTok. Dalam video singkat itu, terlihat sekumpulan pemuda yang sedang duduk melingkar.

Baca Juga: Steam Summer Sale 2021 Sudah Tiba, Diskonnya Bikin Khilaf!

"3 bulan berhenti ngerokok," tulis keterangan video tersebut.

Viral pemuda berhenti merokok dan menghisap cokelat. (TikTok)
Viral pemuda berhenti merokok dan menghisap cokelat. (TikTok)

Pemuda-pemuda tersebut rupanya mengganti rokok dengan coklat anak. Mereka mengaku telah berhanti merokok selama tiga bulan.

Mereka kemudian berterima kasih kepada permen yang mereka makan karena membantu mereka untuk berhenti merokok.

Baca Juga: Escape from Naraka Siap Rilis di Steam, Catat Tanggalnya!

"Terima kasih YOSAN," tambahnya.

Melihat adegan ini, para warganet pun turut memberikan komentar. Mereka menyoroti coklat yang pemuda-pemuda tersebut makan.

"Rokok: kanker paru, coklat: diabetes," ujar warganet.

Baca Juga: Daftar Pemenang JOOX Indonesia Music Awards 2021, Semua Pilihan Fans

"PLISS itu enak banget sekarang udah nggak ada di warung gue," tambah yang lain.

"Jangan banyak-banyak ya bang, nanti gulanya naik," tambah yang lain.

"Kompak circlenya," kata wargaent.

Baca Juga: Perjuangan Berhenti Merokok 2,5 Tahun, Berhasil Menabung Sampai Rp 10 Juta

"Haha abang gue coba berhenti ngerokok tapi bukan sehat yang dia dapat malah tambah sesak untung sekarang udah tenang," sambung lainnya.

"Istikomah bang," ujar warganet.

"Sekarang tinggal mikirin stop nge-yosan wkwk," pungkas warganet.

Tips Berhenti Merokok untuk Pemula Hingga Perokok Berat, Dijamin Manjur!

Merokok bisa membuat pengggunanya kecanduan akibat zat nikotin yang mempengaruhi otak dan merangsang hormon endorfin yang melahirkan rasa senang.

Itulah kenapa rokok jadi salah satu produk adiksi, yang membuat penggunaanya sulit lepas apalagi jika masuk ketegori adiksi rokok berat. Lalu adakah tips berhenti merokok?

Dokter Spesialis Paru dr. Feni Fitriani, Sp.P(K) mengatakan jika perokok berat dengan kategori nilai adiksi di atas 6, maka disarankan untuk berhenti merokok secara perlahan.

Misalnya dimulai dengan memberi jarak antar waktunya merokok. Jika biasanya 1 jam sekali merokok, lalu diubah jadi 3 jam sekali, 5 jam sekali, dan seterusnya.

"Caranya yaitu bertahap, mengurangi atau menunda jam, sampai akhirnya jumlah rokok yang dikonsumsi itu perlahan berkurang artinya tidak sama sekali merokok," terang dr. Feni dalam acara diskusi virtual memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021, Sabtu (5/6/2021).

Kata dr. Feni, langkah ini dilakukan karena bagi perokok berat apabila dipaksakan berhenti langsung bisa mengalami gejala putus nikotin, yang dampaknya berupa frustasi, gemetar, hingga sakaw

Jika gejala ini terjadi yang ditakutkan adalah perokok berat itu kembali pada kebiasaan lamanya merokok bahkan lebih parah. Meskipun, terang dr. Feni itu hanya akan terjadi maksimal 4 minggu.

"Memang gejalanya tidak menyenangkan, tapi nggak lama-lama juga, dari pengalaman kita 4 minggu (durasi gejala putus nikotin) berdasarkan para pasien yang kita bantu berhenti merokok," jelas dr. Feni.

"Setelah itu dilalui, biasanya lebih nyaman dan tenang, bahkan sudah hampir tidak ada keluhan sama sekali saat berhenti merokok," sambungnya.

Tapi apabila langkah ini tidak berhasil, dr. Feni tidak menampik ada solusi lain yaitu pemberian obat-obatan jika orang tersebut mengalami sakaw putus nikotin, agar gejala frustasinya bisa mereda.

Lebih jauh dr. Feni mengungkap proses berhenti rokok akan lebih mudah bagi perokok pemula yang tingkat adiksinya masih rendah, dan biasanya terjadi pada remaja yang baru mulai merokok.

Biasa dr. Feni melakukan terapi langsung menghentikan total aktivitas merokoknya, jadi sama sekali tidak boleh merokok lagi.

"Kita nilai ada yang namanya angka adiksinya rendah, kita bisa sarankan berhenti langsung," pungkas dia. (M. Reza Sulaiman, Dini Afrianti Efendi). (Suara.com/Aulia Hafisa)

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak