Awalnya Disiapkan untuk Saingi TikTok, Facebook Malah Tutup Lasso

Mulai 10 Juli 2020 mendatang, aplikasi Lasso ditarik Facebook dari peredaran.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 04 Juli 2020 | 09:45 WIB
Ilustrasi Facebook. (Unsplash/Alex Haney)

Ilustrasi Facebook. (Unsplash/Alex Haney)

Hitekno.com - Popularitas TikTok yang tinggi memicu banyak pihak untuk membuat saingannya. Termasuk Facebook yang awalnya menyiapkan aplikasi Lasso.

Belum lama diluncurkan, platform media sosial ini malah menutup aplikasi Lasso. Bahkan umur aplikasi pesaing TikTok ini belum sampai genap setahun.

Diluncurkan Faecbook pada akhir 2018, Lasso didesain untuk berkompetisi dengan TikTok yang mendunia. Lasso memungkinkan pengguna untuk merekam video berdurasi hingga 15 detik diiringi lagu-lagu populer.

Baca Juga: Kembangkan Teknologi Baru, Upaya Facebook Atasi Internet di Indonesia

Namun mulai 10 Juli 2020 mendatang, aplikasi mirip TikTok ini sudah tidak bisa lagi ditemukan di toko aplikasi. 

"Kami melakukan pertaruhan di seluruh aplikasi yang kami buat untuk menguji dan mempelajari bagaimana orang ingin mengekspresikan diri. Ini juga berlaku bagi Lasso, aplikasi video singkat yang kami buat sendiri, kami putuskan untuk ditutup," papar juru bicara Facebook, seperti dikutip dari runch, Jumat (3/7/2020).

Lasso, aplikasi pesaing Tik Tok dari Facebook. [Google Play]
Lasso, aplikasi pesaing Tik Tok dari Facebook. [Google Play]

Keputusan Facebook ini terbilang mengejutkan. Pasalnya pada Februari lalu, perusahaan riset Sensor Tower menyebut bahwa Lasso telah digunakan di Kolombia, Meksiko, AS, Argentina, Chili, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Ekuador dan Uruguay.

Baca Juga: Facebook Kenalkan Fitur Dark Mode Bagi Pengguna Seluler

Bahkan, Lasso juga menambahkan dukungan untuk bahasa Hindi pada awal tahun ini, sehingga mendorong adanya spekulasi bahwa Lasso akan menyentuh India.

Menariknya, penutupan Lasso ini tidak jauh dari peluncuran Reels Instagram, aplikasi serupa, yang disebut-sebut sebagai senjata baru Facebook untuk mematahkan dominasi TikTok. Selama satu setengah tahun, Lasso telah memiliki 80.000 pengguna aktif harian di Android.

Selain Lasso, pada awal pekan ini Facebook juga mengumumkan bahwa mereka juga mematikan Hobbi, aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mendokumentasikan proyek pribadi mereka.

Baca Juga: Harta Mark Zuckerberg Merosot Usai Coca-Cola Boikot Facebook

Itulah keputusan Facebook untuk menutup aplikasi Lasso, yang awalnya dihadirkan sebagai pesaing TikTok. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak