Jenuh Belajar dari Rumah, Pelajar Bantul Pilih Kembangkan Channel Youtube

Hassan Saibani sudah mempelajari kemampuan video editing sejak duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD).

Agung Pratnyawan
Rabu, 06 Mei 2020 | 09:00 WIB
Jenuh belajar dari rumah, Hassan Saibani pilih kembangkan channel YouTube. (YouTube/Hassan Saibani)

Jenuh belajar dari rumah, Hassan Saibani pilih kembangkan channel YouTube. (YouTube/Hassan Saibani)

Hitekno.com - Kebijakan belajar dari rumah telah dijalani hingga minggu keenam. Tak sedikit pelajar yang mulai jenuh dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah.

Siswa kelas tujuh SMPN 1 Banguntapan, Bantul, Hassan Saibani juga turut menjadi bagian dari kebijakan online tersebut mengaku sudah satu bulan lebih mengikuti KBM dari rumah.

Meski demikian, Hassan terus mencoba mengisi kejenuhannya dengan hal-hal positif. Salah satu yang tengah ia geluti saat ini adalah mengembangkan channel YouTube pribadinya yang berisi video motivasi dan berbagai tutorial.

Baca Juga: Daftar Link Live Streaming TVRI, Bikin Belajar dari Rumah Lebih Mudah

"Udah beberapa kali bikin channel YouTube, tapi yang dulu agak kurang fokus, padahal udah ada yang 1500 subscribe," kaat hassan saat dihubungi Selasa (5/5/2020). 

Sebelumnya, hassan mengaku sudah pernah mengembangkan channel YouTube namun sempat terkena penalti pelanggaran hak cipta. Saat ini, ia ingin kembali mengasah minatnya dan menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai pelajaran. 

Jenuh belajar dari rumah, Hassan Saibani pilih kembangkan channel YouTube. (YouTube/Hassan Saibani)
Jenuh belajar dari rumah, Hassan Saibani pilih kembangkan channel YouTube. (YouTube/Hassan Saibani)

Berencana mengembangkan channel YouTube yang baru, Hassan Saibani berfokus mengembangkan konten tutorial dan motivasi. Ia juga berharap, channel YouTubenya dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Baca Juga: Gunakan Aplikasi TVRI Klik, Lebih Mudah Belajar dari Rumah

Awal menjalani sekolah online, Hassan Saibani mengaku senang namun seiring waktu, ia mulai jenuh. Di tengah rasa jenuhnya tersebut Hassan Saibani akhirnya memiliki ide untuk mengembangkan channel Youtube. Melalui channel YouTube tersebut, Hassan berharap dapat menuangkan karya-karyanya. 

Hassan Saibani mengaku mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Dengan catatan, kegiatannya tersebut tidak mengganggu aktivitas belajarnya.

"Enggak mengganggu, karena bisa diatur antara tugas sekolah sama yang bikin konten. Biasanya tugas-tugas dikerjakan paginya," imbuhnya.

Baca Juga: Cara Live Streaming TVRI, Bikin Belajar dari Rumah Lebih Mudah

Aktivitas channel Youtube ini juga sudah diketahui oleh para guru di sekolahnya, dan mereka tidak mempermasalahkan selama tidak mengganggu kewajibannnya sebagai pelajar.

Hassan Saibani sudah mempelajari kemampuan video editing sejak duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD). Keahlian tersebut ia pelajari secara otodidak dengan melihat tutorial di YouTube dan mencobanya sendiri. 

Baca Juga: Bekerja dan Belajar dari Rumah, Ini 5 Tips Tingkatkan Kecepatan Internet

Nantinya, Hassan Saibani juga bercita-cita menjadi seorang pengusaha, YouTuber dan presenter. Merry Riana menjadi salah satu sosok yang dijadikan panutan olehnya, sehingga ia tidak hanya sekedar ingin sukses namun juga bisa menjadi motivasi bagi lingkungannya.

"Walaupun dalam masa sulit seperti ini pasti kita bisa berkarya, tetap produktif. Jika ada kemauan  pasti kita bisa melawan virus ini, tetap jaga kesehatan," ujarnya. 

Itulah kisah Hassan Saibani, pelajar SMP yang jenuh belajar dari rumah. Yang akhirnya memilih kembangkan channle YouTube. (SuaraJogja.id/ Mutiara Rizka Maulina).

Berita Terkait
TERKINI

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB
Tampilkan lebih banyak