CEK FAKTA: Benarkah Merokok Mampu Mencegah Virus Corona?

Benarkah merokok mampu mencegah atau bahkan mengobati virus corona?

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 08 Maret 2020 | 17:00 WIB
CEK FAKTA Informasi rokok dapat mencegah virus corona adalah hoax (Turnbackhoax.id)

CEK FAKTA Informasi rokok dapat mencegah virus corona adalah hoax (Turnbackhoax.id)

Hitekno.com - Beredar sebuah informasi yang mengklaim kalau merokok dapat mencegah bahkan mengobati virus corona baru atau COVID-19.

Informasi ini diterbitkan oleh Rachmad Rofik pada hari Rabu (19/2/2020) melalui kanal Medium.com dengan judul artikel yaitu "WHO: Merokok, Salah Satu Solusi Pencegahan COVID-19".

Dalam artikel tersebut, tertulis bahwa "Di Indonesia, selain 60% dari rokok yang kita hisap adalah pajak untuk negara, ternyata perokok tidak disukai COVID-19."

Terdapat juga informasi yang seolah menyatakan, merokok adalah salah satu solusi dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia untuk mengantisipasi COVID-19.

PENJELASAN

Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id pada Minggu (8/3/2020), informasi tersebut dinyatakan tidak benar.

Ini karena WHO tak pernah menyebut bahwa aktivitas merokok dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 atau virus corona baru.

Faktanya, memang benar bahwa artikel tersebut mengutip informasi yang dikeluarkan oleh WHO pada bagian Q&A. Namun, ternyata informasi tersebut telah dihapus dan diganti oleh WHO dengan informasi yang lebih valid.

Klarifikasi dari WHO adalah sebagai berikut:

"Tindakan tersebut TIDAK secara khusus direkomendasikan sebagai solusi 2019-nCov karena tidak efektif untuk melindungi diri sendiri dan bahkan bisa berbahaya bagi tubuh."

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Golongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona?

Informasi rokok dapat mencegah virus corona adalah hoax (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Informasi rokok dapat mencegah virus corona adalah hoax (Turnbackhoax.id)

Dengan demikian, pernyataan tersebut telah mematahkan anggapan bahwa merokok dapat mencegah atau mengobati COVID-19. Justru merokok bisa berbahaya bagi tubuh.

Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati COVID-19 sehingga informasi yang menyebut bahwa merokok dapay mengobati penyakit tersebut dinyatakan tidak benar.

KESIMPULAN

Artikel orisinil yang ada di laman resmi WHO awalnya terbit pada tanggal 11 Februari 2020. Secara garis besar, artikel itu memuat informasi yang mengatakan bahwa langkah-langkah seperti mengonsumsi vitamin C, merokok, minum teh herbal, memakai masker berlapis-lapis untuk memaksimalkan perlindungan, dan mengonsumsi antibiotik tidak direkomendasikan karena dianggap tidak efektif untuk melindungi diri dari bahaya virus corona.

Namun, informasi tersebut disalahartikan sehingga akhirnya dihapus dan diganti pada tanggal 23 Februari 2020.

Pada artikel terbaru tersebut langsung disebutkan bahwa langkah-langkah seperti merokok, meminum obat herbal tradisional, mengenakan masker bertumpuk, dan mengonsumsi antibiotik dinyatakan TIDAK EFEKTIF karena sampai saat ini memang belum ditemukan obat yang secara khusus direkomendasikan untuk mengobati COVID-19.

Itulah hasil cek fakta pada informasi yang mengklaim merokok dapat mencegah virus corona COVID-19. Yang ternyata informasi tersebut tidak benar. (Suara.com/ Ruhaeni Intan).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Perebutan klaim link DANA kaget untuk mendapatkan saldo DANA gratis hari ini masih terbuka lebar untuk semua kalangan ya...

internet | 13:59 WIB

Microsoft Excel memiliki fitur bawaan bernama Print Titles yang memungkinkan Anda mengulang judul tabel secara otomatis ...

internet | 12:55 WIB

VinFast hadir di Indonesia dengan skema berlangganan baterai untuk EV, membuat kendaraan listrik lebih terjangkau dan ra...

internet | 12:49 WIB

Transisi energi dan energi terbarukan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan peluang dari inovasi seperti V...

internet | 12:42 WIB

Pasar kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat dengan dukungan pemerintah untuk menekan emisi karbon, namun kesia...

internet | 12:32 WIB