Mahasiswa Atau Bukan, Drone Emprit Ungkap Fakta di Balik #TurunkanJokowi

Sebagai founder Drone Emprit, Ismail Fahmi mencoba menjelaskan beberapa temuannya yang mampu mengungkap fakta di balik hashtag #TurunkanJokowi ini.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Selasa, 24 September 2019 | 08:46 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2019 [Dok : DPR]

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2019 [Dok : DPR]

Hitekno.com - Selasa pagi ini (24/9/2019), hashtag #TurunkanJokowi menempati urutan kedua dalam kolom Trending Twitter Indonesia. Karena menimbulkan banyak tanya, @ismailfahmi dari Drone Emprit mencoba untuk mengungkap fakta di balik hashtag tersebut. Apakah benar cuitan tersebut dibuat oleh mahasiswa atau bukan?

Cuitan ini dibuat @ismailfahmi di Twitter dalam sebuah thread pada Selasa (24/9/2019) lalu dan menjadi viral di Twitter seiring dengan meningkatnya hashtag #TurunkanJokowi tersebut.

Sedikit penjelasan mengenai Drone Emprit, situs ini merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor serta menganalisa media sosial dan platform online berbasis teknologi big data. Drone Emprit dilengkapi dengan keahlian Artificial Intelligence yang mampu menyajikan data peta Social Network Analysis mengenai hoax dan oknum penyebar cuitan.

Baca Juga: Auto Ngegas, Spanduk Dilarang Buang Sampah Ini Bisa Mengancam Nyawa

Sebagai founder Drone Emprit, Ismail Fahmi mencoba menjelaskan beberapa temuannya yang mampu mengungkap fakta di balik hashtag #TurunkanJokowi ini. Untuk analisanya ini, Ismail Fahmi mencoba membandingkan hashtag tersebut dengan hashtag lainnya seperti #GejayanMemanggil.

Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)
Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)

Berdasarkan data yang dikumpulkan Drone Emprit, hashtag #GejayanMemanggil booming lebih dulu dengan volume yang tinggi. Hashtag #TurunkanJokowi baru muncul kemudian menjelang tengah malam. Secara volume dan total mention, #GejayanMemanggil masih mengungguli hashtag #TurunkanJokowi.

Top 5 influencer yang memicu hashtag #TurunkanJokowi untuk pertama kali antara lain @candraidw_md dengan total engagements 4.828, @opposite6890 dengan 2.909 engagements, @localhost911 dengan 2.118 engagements, @do_ra_dong dengan 1.173 engagements, dan @Aisyadiaa dengan 926 engagements.

Baca Juga: Bukan Kucing atau Anjing, Malah Hewan Ini yang Ikutan CFD

Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)
Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)

Melihat data Social Network Analysis, hashtag #TurunkanJokowi dicuitkan oleh beberapa akun Twitter ini dalam skala cluster yang besar dan tentunya si pembuat cuitan ini berbeda dari cuitan dengan hashtag #GejayanMemanggil.

Dari data Social Network Analysis ini terungkap bahwa hashtag #TurunkanJokowi dikumandangkan oleh sekelompok orang dengan massa yang cukup banyak. Sedangkan hashtag #GejayanMemanggil dibuat oleh pemilik-pemilik akun pribadi yang dapat dipastikan merupakan mahasiswa.

''Kita zoom SNA kedua tagar tersebut. Di antara kedua cluster tampak relasi yang kuat. Menandakan dukungan oposisi yang besar kepada gerakan mahasiswa #GejayanMemanggil. Namun oposisi ternyata juga punya tagar baru #TurunkanJokowi. Akun mahasiswa tidak mengamplifikasi tagar ini.'' tulis akun @ismailfahmi.

Baca Juga: Efektif dan Efisien, Tukang Ini Punya Teknik Cerdik Angkut Bahan Bangunan

Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)
Fakta di balik #TurunkanJokowi. (twitter/ismailfahmi)

Temuan Drone Emprit terkait fakta di balik hashtag #TurunkanJokowi ini menjelaskan dengan betul bahwa cuitan dengan hashtag tersebut bukanlah buatan mahasiswa melainkan beberapa influencer dengan massa yang cukup besar.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak