Bos Alibaba Kecam Perlakuan Kejam Amerika Serikat ke Huawei

Perang AS vs China, Huawei jadi korbannya.

Agung Pratnyawan
Kamis, 31 Januari 2019 | 12:00 WIB
Alibaba Group. (thestar.com)

Alibaba Group. (thestar.com)

Hitekno.com - Salah seorang petinggi dan pendiri Alibaba, Joe Tsai, yang kini menjabat sebagai Executive Vice Chairman mengecam tindakan Amerika Serikat pada Huawei ologies.

Joe Tsai menyebutkan bahwa Amerika Serikat bersikap tidak adil dan tindakan tersebut merupakan upaya mereka mengekang akses perusahaan ke pasar Amerika.

''Saya pikir apa yang dilakukan pemerintah Amerika bersama dengan aliansi Five Eyes terhadap Huawei sedikit tidak adil, pasti ada agenda politik di baliknya,'' ucap Joe Tsai, seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Pabrik TSMC Kena Masalah, Produksi Chipset Huawei Bisa Terhambat

Five Eyes sendiri merupakan gabungan intelijen Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Kelima negara tersebut menyerukan bahwa Huawei merupakan alat spionase pemerintah China.

Sementara itu, karena kasus penangkapan Meng Wanzhou selaku Chief Financial Officer Huawei di Kanada atas pemerintah Amerika Serikat, semakin menekankan bahwa Amerika dan China tengah terlibat perang dagang.

Ilustrasi perusahaan Huawei ologies. (Ittenbrechbuehl)
Ilustrasi perusahaan Huawei ologies. (Ittenbrechbuehl)

Dan perang dagang Amerika Serikat lawan China ini berimbas pada Huawei yang jadi korbannya.

Baca Juga: Huawei Mencetak Rekor, Penjualan Lampaui 206 Juta Unit Smartphone

''Presiden Trump mungkin telah memulainya dengan fokus pada perbaikan defisit perdagangan itu sendiri, namun selama sembilan bulan terakhir ini menjadi masalah anti-China yang membesar. Itu membuat semua orang khawatir,'' tambah Tsai.

Sebelumnya Alibaba juga mengkritik perang dagang tersebut, di mana pendiri Alibaba Jack Ma menyebut, pertengkaran tersebut sebagai hal paling bodoh di dunia.

Alibaba juga pernah berjanji menciptakan satu juta lapangan pekerjaan di Amerika pada tahun 2017 lalu, namun harus mundur tahun lalu akibat perang dagang tersebut.

Baca Juga: Pendiri Huawei Sebut AS Bodoh Karena Tak Pakai Teknologi 5G Perusahaanya

Joe Tsai mengatakan, regulator Amerika Serikat telah mempersulit Alibaba melakukan investasi dan membuat perusahaan harus mencari negara lain untuk berinvestasi.

Meski begitu, Tsai menunjukkan sikap optimistis dengan mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu khawatir tentang ekonomi China.

Konsumen China pada dasarnya masih sangat kuat dan konsumsi di China akan tumbuh dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. (suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Saingi GPU Turbo Huawei, Samsung Siapkan Neuro Game Booster

Berita Terkait
TERKINI

Garmin Run ini akan berlangsung pada 29 September 2024 mendatang di ICE BSD, Tangerang....

internet | 10:25 WIB

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB
Tampilkan lebih banyak