HP murah Honor X6b Plus resmi meluncur pada 28 Oktober 2025. (Honor)
Hitekno.com - Di saat para kompetitornya berlomba-lomba menawarkan konektivitas 5G dan performa chipset tercepat di kelas harga terjangkau, Honor memilih jalan yang sangat berbeda.
Melalui peluncuran diam-diam Honor X6b Plus, perusahaan ini secara terang-terangan "melawan arus". Alih-alih ikut dalam perang spesifikasi, Honor secara strategis mengorbankan 5G dan performa gahar untuk fokus pada tiga hal yang seringkali menjadi keluhan utama pengguna di dunia nyata: bodi yang ringkih, baterai yang boros, dan kamera yang seadanya.
Fokus pada Kekuatan yang Paling Penting
Honor X6b Plus dirancang berdasarkan filosofi yang sangat praktis. Alih-alih mengejar skor AnTuTu tinggi, ponsel ini dirancang untuk bertahan dari kerasnya penggunaan sehari-hari. Inilah yang menjadi nilai jual utamanya.
Pertama dan yang paling unik adalah durabilitasnya. "Keunggulan yang jarang ditemui di segmen ini adalah sertifikasi SGS untuk perlindungan jatuh."
Ini bukan sekadar klaim marketing, melainkan sebuah jaminan dari lembaga sertifikasi independen bahwa ponsel ini memiliki ketahanan ekstra terhadap benturan dan jatuh yang tak disengaja.
Bagi pengguna yang ceroboh atau memiliki mobilitas tinggi, ini adalah fitur yang memberikan ketenangan pikiran.
Kedua adalah daya tahan. Ponsel ini dibekali baterai berkapasitas besar 5100 mAh, yang ditopang oleh pengisian daya cepat SuperCharge 35 W.
Kombinasi ini memastikan perangkat tidak hanya mampu bertahan seharian penuh, tetapi juga tidak butuh waktu lama untuk kembali terisi penuh.
Terakhir, sektor fotografi. Meskipun dibanderol murah, Honor tetap menyematkan kamera utama 50MP (f/1.8) yang menjanjikan hasil jepretan yang detail dan jernih di kondisi cahaya yang cukup, sebuah resolusi yang sangat kompetitif di kelasnya.
Baca Juga: Motorola Siap Gebrak Pasar dengan Moto X70 Air, Bodi Super Tipis Berbekal Baterai Monster
Kompromi yang Harus Diterima
Tentu saja, untuk mencapai harga agresif Rp 1,7 jutaan, ada beberapa kompromi besar yang harus diterima oleh calon pengguna.
Dapur pacunya ditenagai MediaTek Helio G85, sebuah chipset yang "terbilang standar untuk kelasnya," cukup untuk media sosial dan komunikasi, namun bukan untuk gaming berat.
"Salah satu kompromi utama adalah ketiadaan dukungan 5G, yang mungkin menjadi pertimbangan serius di tahun 2025."
Selain itu, panel layarnya yang seluas 6,56 inci memang sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang mulus, namun resolusinya hanya sebatas 720p, bukan Full HD.
Untuk Siapa Ponsel Ini Diciptakan?
Dengan strategi dan spesifikasi yang diusungnya, target pasar Honor X6b Plus menjadi sangat jelas. Ponsel ini bukanlah untuk para tech enthusiast yang mencari performa terkencang atau teknologi terbaru.
Sebaliknya, ini adalah perangkat yang diciptakan untuk pelajar, pengemudi ojek online, pekerja lapangan, atau siapa pun yang membutuhkan "ponsel badak" yang fungsional: tidak mudah rusak saat terjatuh, baterainya awet seharian, dan kameranya bisa diandalkan untuk mengabadikan momen atau dokumen penting.
Sayangnya, untuk saat ini, ponsel dengan strategi menarik ini baru tersedia secara terbatas di Filipina, dan belum ada informasi kapan akan masuk ke pasar global, termasuk Indonesia.