Perbandingan Itel A90 vs Infinix Smart 10, Mana HP Rp 1 Jutaan Terbaik?

Hitekno.com - Di tengah maraknya pilihan smartphone dengan harga terjangkau, Itel A90 dan Infinix Smart 10 menjadi dua opsi menarik bagi pengguna yang mencari HP berkualitas dengan budget Rp 1 jutaan. Masing-masing menawarkan keunggulan tersendiri, mulai dari performa, daya tahan baterai, hingga fitur kamera, sehingga membuat keputusan membeli tidak selalu mudah. Jika pengguna sedang mempertimbangkan salah satunya, berikut ini perbandingan Itel A90 dan Infinix Smart 10:

1. Desain

Kedua ponsel memiliki desain modern dengan bodi plastik yang ringan dan tipis. Itel A90 memiliki bobot sekitar 187g dengan ketebalan 8.5mm dan rating IP54 untuk ketahanan terhadap debu dan air (tahan cipratan).

Infinix Smart 10 sedikit lebih ringan, yaitu 187g dengan ketebalan 8.3mm dan rating IP64 yang lebih baik untuk ketahanan air dan debu, plus fitur dual speakers dengan volume hingga 300 persen lebih tinggi untuk pengalaman audio yang superior. Desain Infinix terasa lebih premium berkat fitur audio dan ketahanan yang lebih tinggi, sementara Itel lebih sederhana tapi tetap tahan banting untuk penggunaan sehari-hari.

2. Layar

Itel A90 dilengkapi layar 6.6 inci HD+ (720x1612 piksel) dengan refresh rate 90Hz untuk pengalaman scrolling yang halus. Infinix Smart 10 memiliki layar sedikit lebih besar, yaitu 6.67 inci HD+ (720x1600 piksel) dengan refresh rate 120Hz yang lebih tinggi dan kecerahan hingga 700 nits, membuatnya lebih nyaman digunakan di bawah sinar matahari. Infinix unggul di aspek ini berkat refresh rate lebih tinggi dan kecerahan yang lebih baik, sementara Itel tetap kompetitif untuk kebutuhan dasar.

3. Performa

Itel A90 ditenagai chipset Unisoc T7100 (octa-core hingga 1.6 GHz) dengan RAM hingga 4GB (bisa diekspansi hingga 12GB via fusion memory) dan storage hingga 256GB.

Infinix Smart 10 menggunakan chipset Unisoc T7250 (octa-core hingga 1.8 GHz Cortex-A75) yang sedikit lebih kuat, dengan RAM hingga 6GB (ekspansi hingga 8GB) dan storage hingga 256GB. Infinix lebih unggul dalam performa multitasking berkat prosesor yang lebih cepat dan RAM potensial lebih tinggi, meskipun keduanya berjalan pada Android 13 atau15 dan cocok untuk penggunaan ringan seperti browsing dan media sosial.

Perbesar

4. Kamera

Baca Juga: Perbandingan Xiaomi 15T vs iPhone 17, Mana yang Lebih Hebat?

Itel A90 memiliki kamera belakang 13MP utama yang mampu menghasilkan foto landscape dan portrait dengan warna akurat, serta kamera depan 5MP atau 8MP untuk selfie. Infinix Smart 10 menggunakan setup kamera belakang 8MP + 2MP (depth sensor) dan depan 8MP, dengan dukungan video 1440p. Itel lebih baik di resolusi kamera utama untuk foto sehari-hari, sementara Infinix menawarkan sensor tambahan untuk efek bokeh yang lebih baik.

5. Baterai

Kedua ponsel sama-sama dibekali baterai 5000mAh yang tahan seharian untuk penggunaan normal. Itel A90 mendukung pengisian Type-C dengan kecepatan standar (sekitar 10W), sementara Infinix Smart 10 lebih cepat dengan pengisian 15W. Infinix unggul di kecepatan charging, membuatnya lebih praktis untuk pengguna yang sering bepergian.

6.  Harga

Itel A90 menawarkan varian yang lebih fleksibel dengan harga mulai dari Rp 880.000 untuk 4GB RAM/64GB storage, Rp 978.000 untuk 4GB RAM/128GB storage, hingga R p1.176.000 untuk 4GB RAM/256GB storage.

Sementara itu, Infinix Smart 10 memiliki harga sedikit lebih tinggi di varian entry-level, yaitu Rp 919.000 untuk 3GB RAM/64GB storage, Rp 999.000 untuk 4GB RAM/64GB storage, dan Rp 1.099.000 untuk 4GB RAM/128GB storage.

Secara keseluruhan, Infinix Smart 10 lebih direkomendasikan jika pengguna mencari performa lebih baik, layar lebih smooth (120Hz), audio superior, dan ketahanan air yang lebih tinggi, meskipun harganya sedikit lebih mahal.

Namun, Itel A90 cocok untuk budget ketat dengan kamera belakang lebih tinggi dan opsi storage lebih murah di varian tinggi. Pilih Infinix jika prioritas adalah multimedia dan multitasking, dan pilih Itel jika fokus pada nilai uang dan fotografi dasar. Kedua ponsel ini ideal untuk pengguna entry-level di pasar Indonesia.