4 Tahun Turun, Xiaomi Akhirnya Duduki Posisi Pertama di Asia Tenggara

Xiaomi akhirnya menduduki posisi pertama di Asia Tenggara setelah empat tahun terus menurun.

Lintang Siltya Utami

Posted: Rabu, 13 Agustus 2025 | 19:56 WIB
Ilustrasi logo Xiaomi. [Unsplash/BoliviaInteligente]

Ilustrasi logo Xiaomi. [Unsplash/BoliviaInteligente]

Hitekno.com - Setelah mengalami penurunan selama empat tahun berturut-turut, Xiaomi akhirnya berhasil merebut kembali posisi pertama dalam persaingan pasar smartphone di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh Canalys untuk kuartal kedua (Q2) tahun 2025, perusahaan teknologi asal China ini mencatatkan pengiriman sebanyak 4,7 juta unit ponsel, yang memberikannya pangsa pasar sebesar 19 persen.

Capaian tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kesuksesan ini sebagian besar dipicu oleh performa positif dari seri Redmi, yang mendapat sambutan luas dari masyarakat Asia Tenggara karena menawarkan harga yang kompetitif serta didukung oleh jaringan distribusi yang kuat dan luas di wilayah ini.

Meskipun pasar smartphone di Asia Tenggara tengah berada dalam tekanan, Xiaomi tetap mampu menunjukkan ketangguhan. Secara keseluruhan, total pengiriman ponsel di kawasan ini mengalami penurunan sebesar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan hanya 25 juta unit yang berhasil dikirimkan selama Q2 2025.

Salah satu faktor utama di balik penurunan ini adalah ketidakpastian ekonomi, termasuk isu tarif dan inflasi yang menyebabkan masyarakat cenderung menunda pembelian perangkat baru.

Namun, Xiaomi mampu membaca situasi tersebut dengan menawarkan produk-produk berharga terjangkau, yang tetap menarik minat konsumen di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Data pangsa pasar ponsel di Asia Tenggara. [Canalys]
Data pangsa pasar ponsel di Asia Tenggara. [Canalys]

Selain itu, kemampuan perusahaan dalam memperluas jangkauan distribusi juga menjadi kunci keberhasilannya mengungguli para pesaing.

Di samping pencapaian Xiaomi, dinamika persaingan di pasar smartphone Asia Tenggara juga menunjukkan perkembangan yang menarik.

Di posisi kedua, terdapat Transsion yang mengirimkan 4,5 juta unit, mencatatkan pangsa pasar sebesar 18 persen dengan pertumbuhan tahunan sebesar 17 persen. Transsion sendiri merupakan perusahaan teknologi asal China yang menaungi beberapa merek ponsel seperti Infinix, Tecno, dan itel.

Baca Juga: Rekomendasi TWS Murah di Bawah Rp 150 Ribu yang Punya Suara Nendang dan Baterai Awet

Pertumbuhan Transsion ini sebagian besar didorong oleh popularitas model-model kelas bawah yang mereka luncurkan baru-baru ini, yang sesuai dengan preferensi konsumen beranggaran terbatas di kawasan ini.

Samsung berada di peringkat ketiga dengan total pengiriman 4,3 juta unit dan pangsa pasar 17 persen, meskipun mengalami sedikit penurunan sebesar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Perusahaan asal Korea Selatan ini masih mampu mempertahankan posisinya, berkat meningkatnya permintaan akan model ponsel 5G di pasar Vietnam dan Singapura, terutama untuk seri Galaxy A06 5G dan A16 5G.

Sementara itu, dua merek besar lainnya, Oppo dan Vivo, mengalami penurunan signifikan.

Oppo mengirimkan 3,5 juta unit dengan pangsa pasar 14 persen, turun 19 persen secara tahunan. Vivo pun tidak jauh berbeda, dengan pengiriman sebesar 2,8 juta unit dan pangsa pasar 11 persen, turun 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi kedua merek tersebut dalam mempertahankan daya saingnya.

Jika dilihat dari perspektif global, total pengiriman smartphone pada Q2 2025 mengalami sedikit penurunan, menjadi 288,9 juta unit.

Di tingkat dunia, Samsung tetap memimpin dengan pengiriman 57,5 juta unit, mempertahankan posisinya sebagai produsen terbesar secara global. Namun, kondisi pasar di berbagai wilayah memperlihatkan perbedaan yang mencolok.

Di China, Huawei masih memegang kendali sebagai pemimpin pasar. Sementara itu, di India, Vivo berhasil menjadi brand pilihan utama. Di Amerika Serikat, Apple terus mendominasi berkat loyalitas konsumen terhadap ekosistem produk mereka.

Pencapaian Xiaomi di Asia Tenggara membuktikan kemampuan perusahaan dalam merancang strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pasar lokal.

Xiaomi berhasil memahami preferensi konsumen di kawasan ini, terutama dalam hal harga, fitur, dan ketersediaan produk. Dengan pendekatan yang fleksibel dan responsif terhadap kondisi regional, Xiaomi mampu tidak hanya bertahan, tetapi juga kembali mendominasi pasar yang sangat kompetitif ini.

Berita Terkait Berita Terkini

Oppo mengadakan diskon khusus menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia....

gadget | 17:53 WIB

Bukan cuma soal baterai! Duel tablet untuk pekerja lapangan: Pilih 'Raja Value' Redmi, 'Performer' Xiaomi Pad 5, atau 'B...

gadget | 17:53 WIB

Sementara itu, varian tertinggi Redmi Note 15 Pro+, telah mendapat sertifikasi dari MIIT dan akan membawa dukungan komun...

gadget | 17:32 WIB

Cari tablet Rp1 jutaan? Xiaomi tawarkan 3 pilihan maut: Redmi Pad SE 8.7 yang ringkas, Redmi Pad SE yang laris manis, da...

gadget | 17:14 WIB

Trio Tablet OPPO dari murah hingga premium itu yakni, OPPO Pad SE, OPPO Pad 3 Matte Display Edition, dan OPPO Pad Neo....

gadget | 16:55 WIB