Petinggi FBI Sebut TikTok Jadi Ancaman Keamanan Nasional AS, Jadi Alat Spionase?

Semakin banyak negara bagian di AS yang melarang pegawai pemerintah menginstal aplikasi TikTok.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 23 Desember 2022 | 13:49 WIB
Ilustrasi TikTok. (Pixabay/konkarampelas)

Ilustrasi TikTok. (Pixabay/konkarampelas)

Hitekno.com - Sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan bahwa pegawai pemerintah dilarang menggunakan TikTok pada perangkat dinas. Kebijakan ini bermula dari Rancangan Undang-Undang yang disahkan Senat AS serta peringatan petinggi Federal Bureau of Investigation (FBI).

Menurut laporan Bloomberg, Direktur FBI Christopher Wray sebelumnya memperingatkan komite bahwa aplikasi milik Byte Dance berpotensi menjadi ancaman keamanan nasional AS.

Pernyataan Wray menggemakan sentimen Komisaris FCC Brendan Carr, yang baru-baru ini mengklaim bahwa TikTok berfungsi sebagai alat pengawasan canggih yang mengumpulkan data pribadi dan sensitif dalam jumlah besar.

TikTok merupakan platform video pendek yang mempunyai banyak penggemar terutama di kalangan remaja. Perusahaan mengatakan pada tahun lalu bahwa aplikasi mereka telah digunakan oleh lebih dari 1 miliar pengguna di tingkat global.

Pengguna dari Amerika rata-rata menonton TikTok selama 80 menit sehari. Berdasarkan data dari Pew Research Center, sekitar 67 persen remaja AS terekam pernah menggunakan aplikasi TikTok.

Ilustrasi TikTok. (Pixabay)
Ilustrasi TikTok. (Pixabay)

Dikutip dari CNet, TikTok menanggapi tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka sedang bernegoisasi dengan pemerintah AS sejak bulan lalu.

"Masukan FBI sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari negosiasi kami yang sedang berlangsung dengan pemerintah AS. Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik diskusi rahasia tersebut, kami yakin bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk memenuhi persyaratan terkait masalah keamanan nasional AS yang masuk akal," ungkap juru bicara TikTok.

Chris Wray, mengatakan bahwa TikTok dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan mata-mata dari pemerintah China.

Beijing memiliki kemampuan untuk mengontrol algoritma TikTok dengan cara yang akan memfasilitasi "operasi pengaruh" di AS, klaim Chris Wray.

Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita dan memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kita," ungkap Chris Wray.

Baca Juga: 20+ Cheat Resident Evil 4 PS2 Lengkap dari Uang hingga Senjata

Meski TikTok sedang bernegoisasi, kebijakan pelarangan TikTok untuk pegawai pemerintah sudah diaplikasikan oleh banyak negara bagian.

Deretan negara bagian yang sudah melarang pegawainya untuk menginstal TikTok termasuk Alabama, Arkansas, Iowa, Georgia, Maryland, Nebraska, New Hampshire, North Dakota, Oklahoma, South Carolina, South Dakota, Texas, Utah, dan Virginia.

Kebijakan di atas merupakan salah satu keputusan pemerintah AS yang menekan perusahaan teknologi asal China. Mereka sebelum ini juga memasukkan Yangtze Memory ologies (produsen chip), Huawei dan ZTE (perusahaan telekomunikasi) ke dalam daftar hitam.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

iPhone 17 resmi kantongi izin TKDN, pertarungan melawan Google Pixel 10 di Indonesia tak terhindarkan. Simak peta duel h...

gadget | 19:53 WIB

Peluncuran iPhone 17 series disambut 'serangan' dari POCO, Google Pixel, dan Tecno. Dari tudingan menjiplak desain kamer...

gadget | 19:30 WIB

Beberapa aplikasi penting yang wajib diperbarui oleh pengguna HyperOS....

gadget | 19:00 WIB

Infinix luncurkan serangan masif di 2025. Dari HP Rp1 jutaan dengan baterai 7000mAh hingga Hot 60 Pro+ bermesin Dimensit...

gadget | 18:45 WIB

Infinix kembali menggebrak pasar dengan Hot 60 Pro Plus. Dengan harga Rp 2,5 jutaan, ponsel ini tawarkan RAM 16GB, layar...

gadget | 18:07 WIB