Amazon Mematenkan Teknologi Baru, Perintah Suara Palsu Bisa Ditangkal

Meski cangih, teknologi ini bisa menjadi pisau bermata dua.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 19 Januari 2019 | 19:00 WIB
Perangkat Amazon Echo yang didukung asisten virtual Alexa. (TechHive)

Perangkat Amazon Echo yang didukung asisten virtual Alexa. (TechHive)

Hitekno.com - Sebuah paten dapat memunculkan banyak aplikasi potesnial untuk teknologi masa depan. Pada hari Kamis (10/01/2019), Amazon mengajukan sebuah paten teknologi baru yang akan dapat berguna untuk Alexa.

Amazon menemukan cara baru untuk mendeteksi ''serangan replay'' dalam sistem otentikasi berbasis suara.

Serangan replay adalah bentuk serangan jaringan di mana transmisi data valid secara jahat atau curang diulangi.

Itu juga dikenal sebagai ''serangan playback'' dan ''serangan man-in-the-middle''.

Dalam artian lain, pelaku akan memutar ulang pesan dari konteks berbeda ke dalam protokol keamanan target yang dituju.

Amazon sepertinya sedang mencoba mencari tahu atau berpotensi menemukan sebuah cara untuk melindungi sistem berbasis suara.

Ilustrasi Alexa. (Royal Cyber)
Ilustrasi Alexa. (Royal Cyber)

Speaker pintar yang sudah ditenagai oleh asisten virtual Alexa sepertinya tidak akan mudah ditipu oleh ''serangan replay''.

Amazon mendasarkan perlindungan barunya pada sesuatu yang disebut dengan ''watermark signal''.

Ketika perangkat mendengar perintah seperti ''buka brankas'', sistem pengenalan dapat mengetahui bahwa itu adalah suara asli atau bukan.

Apabila tidak memiliki ''watermark signal'' maka perangkat akan mengonfirmasi bahwa perintah suara adalah replay dari rekaman.

Baca Juga: Speaker Amazon Echo Jadi Saksi Pembunuhan, Masih Dipertimbangkan

Perangkat secara otomatis akan menolak perintah sehinga pengguna tidak akan ''dicurangi''.

Dikutip dari Digital Trends, jika resmi meluncur, teknologi ini semakin mengukuhkan bahwa Amazon akan menguasai semua karakteristik pengguna.

Rocco dan speaker cerdas Echo Amazon. (Twitter_Michaellinder)
Kemungkinan burung beo tak lagi bisa memerintah Alexa lagi. (Twitter/ Michaellinder)

Tahun 2018, Electronic Frontier Foundation (EFF) mengangkat kekhawatiran tentang paten Amazon lain yang akan memungkinkan Alexa untuk mengenali berbagai karakteristik pengguna.

Karakter tersebut termasuk aksen dan keadaan emosi bahkan hingga etnis, jenis kelamin, usia serta latar belakang.

Apabila data ini jatuh di tangan orang yang salah, maka itu dapat mengganggu dan berpotensi dicuri oleh teroris.

Paten teknologi baru mungkin akan memudahkan dan memberikan rasa aman terhadap pengguna, namun di sisi lain data tersebut bisa menjadi pisau bermata dua.

Berita Terkait Berita Terkini

Inilah resep maut TECNO POVA 7 yang guncang pasar HP gaming Rp3 jutaan. Mengandalkan 3 jurus: chipset gaming brutal, bat...

gadget | 23:35 WIB

Infinix Hot 60 Pro resmi dirilis di Indonesia, tawarkan spesifikasi "flagship killer" di HP Rp2 jutaan. Ditenagai Helio ...

gadget | 22:37 WIB

Adu spek HP Xiaomi dengan kamera OIS di kelas Rp 3 jutaan. Pilih mana antara Redmi Note 15 yang seimbang, POCO F7 untuk ...

gadget | 20:07 WIB

Cari HP Xiaomi Rp1 jutaan terbaik Juli 2024? Simak 3 rekomendasi dengan spek gahar yang nggak bikin kantong bolong, dari...

gadget | 16:44 WIB

Perang saudara HP Samsung Rp1 jutaan di Juli 2025! Bingung pilih mana antara Galaxy A06s dengan memori lega, Galaxy A07 ...

gadget | 16:27 WIB