Google Siapkan Pengganti Android, Ini Mesin Kode Pendukungnya

Kira-kira pengganti Android akan seperti apa ya?

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 05 Desember 2018 | 10:30 WIB
Google Maps saat dibuka di Flutter. (Google)

Google Maps saat dibuka di Flutter. (Google)

Hitekno.com - Sudah bukan rahasia lagi Google bekerja pada sistem operasi ketiga yang suatu saat nanti dapat menjadi pengganti Android.

Disebut Fuchsia, OS baru ini diharapkan akan memecahkan masalah fragmentasi yang terjadi di Andrroid.

OS baru juga diprediksi secara simultan memungkinkan Google untuk menjalankannya di berbagai jenis perangkat.

Tak hanya dapat berjalan di smartphone, tablet dan komputer, OS juga dapat berjalan di perangkat smart home, smartwatch serta perangkat lainnya.

Fuchsia diprediksi dapat menjalankan aplikasi Android sehingga transisi dari Android ke Fuchsia akan lancar tanpa kendala.

Google selangkah lebih dekat untuk melakukannya karena mereka sekarang sudah memiliki mesin pengkodean yang akan mendukung transisi tersebut.

Dikutip dari BGR, Flutter versi beta dirilis oleh Google pada akhir Februari di MWC 2018. Pada hari Selasa (04/12/2018), Google mengumumkan Flutter versi stabil atau Flutter 1.0 untuk para developer.

Google Maps saat dibuka di Flutter. (Google)
Google Maps saat dibuka di Flutter. (Google)

Flutter dapat membuat developer membuat aplikasi untuk Android dan iOS.

Tak hanya itu, Flutter memungkinkan pembuatan aplikasi iOS dan Fuchsia secara bersamaan.

Meski masih dalam tahap pengembangan dalam membuat porting aplikasi Android ke Fuchsia, namun apabila terwujud, ini akan memuluskan Google dalam melakukan transisi.

Mesin kode itu diharapkan dapat memuluskan transisi dari Android ke Fuchsia suatu saat nanti.

Baca Juga: Google Klaim Telah Sukses Turunkan Angka Pembajakan

Flutter mendukung fitur ''stateful hot reload'' yang diklaim dapat membuat developer tidak kerepotan.

Itu memungkinkan developer melakukan perubahan pada aplikasi ketika mereka melakukan tes. Aplikasi yang sedang diuji coba tak akan mengalami restart ulang atau kehilangan status aplikasi.

Flutter sudah digunakan secara internal di Google pada beberapa aplikasi, termasuk Google Maps dan Google Ads.

Berbagai developer lain telah membuat aplikasi di Flutter, termasuk Capital One, Alibaba, Groupon, Hamilton, JD.com, Philips Hue, Reflectly, dan Tencent.

Flutter akan berkonsentrasi pada pengembangan aplikasi di Android dan iOS terlebih dulu, jika ''porting'' selesai, maka jalan Fuchsia menjadi pengganti Android akan lebih mudah.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Xiaomi mengembangkan MIUI hingga HyperOS untuk menghadirkan pengalaman perangkat yang lebih cepat, cerdas, dan terintegr...

gadget | 13:29 WIB

Artikel ini akan membahas secara mendetail perbandingan Samsung Galaxy XCover 7 Pro dan Samsung Galaxy XCover 7, mulai d...

gadget | 23:00 WIB

Sederet HP Oppo Rp4 jutaan yang akan dibahas dalam Hitekno.com ini cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bermain ga...

gadget | 22:27 WIB

Tiga model HP Xiaomi berikut bisa menjadi pilihan terbaik yang layak dipertimbangkan. Masing-masing hadir dengan karakte...

gadget | 21:45 WIB

Untuk kamu yang mencari HP iQOO Rp3 jutaan, November 2025 menghadirkan beberapa rekomendasi model terbaru yang layak dip...

gadget | 19:15 WIB